Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak, sangat membutuhkan usaha penyediaan pangan terutama beras, karena beras
merupakan makanan pokok bagi hampir 200 juta rakyat Indonesia Sudarmo, 1991. Berbagai program untuk meningkatkan hasil tanaman padi telah dilakukan. Program
tersebut antara lain meliputi pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah, penanaman, pengairan dan pengendalian hama penyakit.
Keberadaan serangan penyakit pada tanaman padi merupakan faktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Hama dan penyakit tanaman padi merupakan salah satu faktor
penting yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya usaha pertanian kita. Kerusakan tanaman padi karena hama dan penyakit pada umumnya berkisar antara 5-10, tetapi
dapat pula kerusakan terjadi sampai 100. Oleh karena itu pemberantasan hama dan
Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010.
penyakit bertujuan untuk mengamankan produksi atau membatasi kehilangan hasil Anonimus, 1973.
Salah satu jenis penyakit yang umum menyerang tanaman padi adalah nematoda. Banyak genus nematoda parasitik tumbuhan yang ditemukan berasosiasi dengan tanaman
padi, tetapi tidak semua memberikan pengaruh yang merugikan secara ekonomi. Mereka mempunyai sifat parasitik yang berbeda-beda, tetapi semua dapat menyebabkan
kerusakan mekanis dan atau diikuti perubahan fungsi fisiologi selama masa pertumbuhan tanaman. Hal ini mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan kehilangan hasil Luc et
al. , 1995. Gejala serangan nematoda yang sering muncul adalah tanaman yang terinfeksi
menjadi kerdil, menguning dan kehilangan ketahanan, pertumbuhan tidak normal, timbul pembengkakan dan puru pada sistem perakaran Luc et al., 1995, kerdil dan cenderung
layu pada hari-hari panas Sudarmo, 1991.
Beberapa teknik pengendalian nematoda telah dilakukan seperti penggunaan nematisida kimia, bahan organik, kultur teknis dan kultivar yang resisten, tetapi belum
memberikan hasil yang memuaskan. Pengendalian biologi dengan menggunakan fungi endofit merupakan salah satu alternatif pengendalian nematoda parasit tanaman.
Keunggulan jamur ini sebagai agen pengendali hayati yaitu mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi, menghasilkan hormon pertumbuhan dan mengendalikan penyakit
tumbuhan Kloepper et al., 1992 serta menginduksi ketahanan tanaman Hallmann, 2001.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bakteri endofit yang diisolasi dari mentimun dan kapas seperti Aerococus viridans, Bacillus megaterium, B.
Subtilis, Pseudomonas shlororaphis, P. vasicularis, Serratia marcescens dan
Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010.
Spingomonas pancimobilis dapat mengurangi populasi Meloidogyne incognita pada
mentimun sampai 50 Hallman et al., 1995. Selanjutnya menurut Sarbini 1993 bahwa beberapa jamur memperlihatkan prospek dalam mengendalikan nematoda Meloidogyne
spp. seperti spesies-spesies dari Kelas Basidiomycetes dan Kelas Deutromycetes antara lain Genus Gliocladium dan Paecilomyces. Akan tetapi informasi tentang pemanfaatan
jamur endofit masih sangat sedikit, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap pemanfaatan jamur sebagai agen pengendali hayati nematoda.
1.2 Permasalahan