Mekanisme dan Gejala Serangan Meloidogyne spp.

Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010. Arkansas. Sebelumnya nematoda tersebut diidentifikasi oleh Steiner sebagai Heterodera marioni Cornu pada tahun 1979. Pada tahun 1934, Steiner melaporkan bahwa nematoda puru akar pada Oryza sativa dan dua tanaman sayuran yang berassosiasi pada lahan padi, Amaranthus spinosus L. dan Echinochloa crusgalli L. Beauv. Beberapa spesies nematoda diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada semua lingkungan tanaman padi, sedangkan informasi mengenai yang lain masih jarang diketahui. Nematoda puru akar, Meloidogyne sp. telah dijumpai pada tanaman padi di banyak negara. M. graminicola banyak tersebar di Asia Tenggara, Myanmar, Bangladesh, Laos, Tahiland, Vietnam, India dan mungkin juga terdapat di negara-negara di sekitar kawasan tersebut Luc et al., 1995. Meloidogyne graminicola memiliki siklus hidup 23-27 hari dari telur ke telur pada suhu 26 C dan terjadi pada banyak daerah pertumbuhan meliputi Laos, India, Thailand dan bagian selatan Amerika Serikat. Golden dan Birchfield melaporkan ada tujuh varietas asing dan 23 varietas lokal padi yang kebal terhadap nematoda puru akar. Penelitian mereka bertujuan mengetahui persebaran inang dari M. graminicola serta keragaman genotip beberapa kultivar padi yang mungkin memiliki bibit penyakit untuk penyeleksian resistensi terhadap nematoda tersebut Yik and Birchfield, 1978.

2.3 Mekanisme dan Gejala Serangan Meloidogyne spp.

Mekanisme penyerangan oleh Meloidogyne spp dimulai dengan masuknya nematoda ke dalam akar tumbuhan melalui bagian - bagian epidermis yang terletak dekat tudung akar. Nematoda ini mengeluarkan enzim yang dapat menguraikan dinding sel tumbuhan Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010. terutama terdiri dari protein, polisakarida seperti pektin selulase dan hemiselulose serta pati sukrosa dan glikosid menjadi bahan-bahan lain. Meloidogyne spp. mengeluarkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis selulosa enzim endopektin metil transeliminase yang dapat menguraikan pektin. Dengan terurainya bahan-bahan penyusun dinding sel ini maka dinding sel akan rusak dan terjadilah luka. Selanjutnya nematoda ini bergerak diantara sel-sel atau menembus sel-sel menuju jaringan sel yang terdapat cukup cairan makanan, kemudian menetap dan berkembangbiak kemudian nematoda tersebut masih mengeluarkan enzim proteolitik dengan melepaskan IAA Asam Indol Asetat yang merupakan heteroauksin tritopan yang diduga membantu terbentuknya puru Bird,1972. Menurut Dropkin 1991 bahwa apabila akar terinfeksi oleh Meloidogyne spp. maka diferensiasi xilem dan floem pada akar tanaman terganggu yang mengakibatkan pengangkutan zat hara ke bagian tanaman di atas permukaan tanaman makin berkurang, dengan demikian tanaman yang terinfeksi memerlukan lebih banyak energi untuk pertumbuhan tanaman di atas permukaan tanah. Ditambahkan lagi oleh Lambert 1979 bahwa infeksi oleh Meloidogyne spp. menyebabkan terjadi proliferasi dan hipertropi sel- sel korteks, sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan dan abnormalitas sel-sel terjadi karena dirangsang oleh sekresi yang dikeluarkan melalui stiletnya sehingga terbentuk sel-sel raksasa. Puru akar merupakan pembesaran dari akar yang disebabkan karena nematoda mengambil nutrisi dari akar tersebut menyebabkan pembentukan sel-sel raksasa pada jaringan inang dan pertumbuhan sel itu terangsang menyebabkan pembentukan puru. Puru akar yang terbentuk pada setiap tanaman tidak selalu menunjukkan gejala yang sama. Sastrahidayat 1990 menyatakan puru akar yang terbentuk tergantung pada spesies tanaman. Pada tanaman sukulen seperti tomat puru berbentuk bulat yang ukurannya dapat mencapai diameter 1,2 cm atau lebih dan kebanyakan terjadi pada akar Rahmad Lingga : Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi Oryza sativa L. Terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne SPP., 2010. tunggang tanaman. Meskipun pada beberapa spesies nematoda puru akar akan membentuk tipe puru akar yang sama,sehingga sulit dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Nematoda bengkak akar Meloidogyne spp. dikenal sebagai parasit akar pada berbagai jenis tanaman, terutama di daerah tropik dan subtropik. Interaksinya dengan tanaman inang menimbulkan gejala yang khas pada bagian akar di bawah permukaan tanah Sudarmo, 1991. Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil dan menguning dan kehilangan ketahanan, pertumbuhan tidak normal, timbul pembengkakan dan puru pada sistem perakaran Luc et al., 1995, kerdil dan cenderung layu pada hari-hari panas Sudarmo, 1991. Ujung akar yang terserang membengkak dan membengkok, merupakan gejala yang khas oleh M. graminicola dan M. oryzae. Pada lahan kering dan lahan yang kadangkala tergenang air dangkal, semua spesies mampu menyebabkan hambatan pertumbuhan yang parah, gabah yang tidak berisi, anakan berkurang, klorosis, layu dan hasilnya rendah Luc et al., 1995.

2.4 Jamur endofit