Studi Pustaka Metode Observasi Metode Wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam rangka menyusun skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring data serta informasi atau bahan materi yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam merancang aplikasi kios informasi ini adalah:

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan atau koleksi data merupakan tahapan dalam proses riset yang penting, karena dengan mendapatkan data yang tepat maka proses riset akan berlangsung hingga penulis mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditentukan. Pengumpulan data yang akan digunakan penulis dalam pembuatan skripsi adalah studi pustaka, observasi dan wawancara. Instrument yang digunakan seperti kertas, pulpen, dan camera digital.

3.1.1 Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu, melakukan penelaahan terhadap buku-buku yang berhubungan dengan judul penulisan skripsi. Studi Pustaka ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pembuatan skirpsi seperti: tentang multimedia, kios informasi, buku tentang Taman Mini 62 Indonesia Indah dan buku tentang metode pengembangan aplikasi. Buku referensi berjumlah xx dan situs xx, selengkapnya dapat dilihat pada Daftar Pustaka.

3.1.2 Metode Observasi

Metode observasi ini dilakukan dengan menggunakan peralatan camera digital dengan mendatangi langsung Taman Mini Indonesia Indah, yang bertujuan untuk memperoleh Informasi dan data yang diperlukan untuk pembuatan aplikasi kios informasi. Dari hasil observasi tersebut dapat ditemui beberapa masalah yang dimiliki Taman Mini Indonesia Indah terutama dalam penyampaian informasi, seperti pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Peta Taman Mini Indonesia Indah Gambar 3.1 menjelaskan tentang peta Taman Mini Indonesia Indah, akan tetapi papan peta tersebut kurang dapat menjelaskan tanpa ada petunjuk maksud dari petanya. Gambar 3.2 Papan Petunjuk Arah Pada Gambar 3.2 menjelaskan tentang papan arah jalan yang ditempatkan sangat berjauhan dan dapat membingungkan pengunjung mencari arah. Gambar 3.3 Di Dalam Jalan Taman Mini Indonesia Indah Pada Gambar 3.3, jalanan terlihat kosong tanpa adanya informasi di Taman Mini Indonesia Indah sehingga dapat membuat pengunjung bingung mencari suatu lokasi. Gambar 3.4 Papan Informasi Peta yang Sudah Pudar Pada Gambar 3.4 menjelaskan tentang peta di Taman Mini Indonesia Indah mengenai lokasi di TMII tetapi papan informasi sudah rusak dan pudar. Sedangkan pada Gambar 3.5 menjelaskan papan informasi peta Taman Mini Indonesia Indah yang masih dalam keadaan bagus.

3.1.3 Metode Wawancara

Wawancara ini langsung dilakukan dengan pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah seperti pusat informasi dan bagian pengelolaan, serta dengan beberapa pengunjung Taman Mini Indonesia Indah guna memenuhi informasi dan materi yang akan digunakan. Tujuan metode wawancara digunakan untuk mengetahui kekurangan dari penyampaian informasi di Taman Mini Indoneseia Indah, karena wawancara memiliki kekuatan mudah dalam pengaplikasian dan penerapannya, murah, dan dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan secara langsung. Pada metode wawancara ini penulis akan melakukan wawancara kepada kepala bagian pusat informasi Taman Mini Indonesia Indah dengan melakukan tanya jawab di ruang pusat informasi agar mendapatkan informasi yang diperlukan. Gambar 3.5 Papan Informasi Peta TMII yang Bagus Adapun hasil wawancara dengan Kepala Bagian Pusat Informasi Taman Mini Indonesia Indah adalah sebagai berikut: 1. Sejauh ini pengunjung Taman Mini Indonesia Indah merasa kesulitan untuk memperoleh informasi yang diinginkan, karena minimnya papan informasi dan penunjuk-penunjuk arah yang ada. Sedangkan untuk mencari lokasi-lokasi di Taman Mini Indonesia Indah yang agak berjauhan pengunjung harus bertanya kepada security atau pengunjung lain. begitu juga sering dijumpai 2. Pengunjung juga merasa kurangnya papan informasi yang menjelaskan tentang Anjungan dan Museum yang ada di Taman Mini Indonesia Indah sehingga membuat pengunjung lebih memilih bertanya kepada penjaga atau pengunjung lain. 3. Informasi yang dikemas dengan berbasis multimedia bisa lebih interaktif dalam penyampaian informasi dibandingkan dengan informasi berupa gambar saja. Selanjutnya wawancara juga dilakukan terhadap pengunjung dengan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sejauh ini pengunjung untuk mencari lokasi di Taman Mini Indonesia Indah hanya berdasarkan petunjuk arah dan peta yang sangat kurang dan dapat membingungkan pengunjung. Sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang letak anjungan dan musium- musium yang berjauhan memang terdapat kesulitan karena kurangnya papan informasi dan peta, begitu juga sering pengunjung yang menemui kesulitan dalam mencari fasilitas umum seperti masjid, toilet, dan tempat bermain. 2. Pengunjung setuju jika nantinya dibuat aplikasi yang bisa memberikan informasi yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Hasil wawancara yang didapat dari rinci dengan pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah dan pengunjung Taman Mini Indonesia Indah tersebut secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.

3.1.4 Studi Literatur