2.10 State Transition Diagram STD
STD adalah kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan seseorang atau suatu benda pada waktu tertentu, bentuk keberadaan tertentu ataupun kondisi
tertentu, misalkan menunggu instruksi berikutnya, menunggu mengisi pasword, dll.
Menurut Kowal James 1998: 331 STD merupakan suatu modeling tool yang mengambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. Pada
mulanya hanya digunakan untuk mengambarkan suatu sistem yang memiliki sifat real-time, seperti:
• Process control • Telephone switching system
• High speed data acquisition system • Military command and control system
State disimbolkan dengan segiempat dan transisi state atau perubahan state disimbolkan dengan . Ada dua macam state yaitu state
awal initial state dan state akhir final state. bisa berupa beberapa state, tetapi initial state tidak boleh lebih dari satu.
Transisi state disimbolkan dengan panah berarah. Setiap panah berarah diberi label yang menunjukkan kejadian yang menjelaskan transisi tersebut.
Notasi yang diperlukan dalam STD dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Nama Gambar Notasi
Keterangan
Keadaan Sistem state
Setiap kotak mewakili suatu keadaan di mana sistem mungkin
berada di dalam state.
Perubahan Sistem
Untuk memungkinkan suatu keadaan dengan keadaan lain,
digunakan jika sistem mewakili transisi dalam prilakunya
Kondisi dan Aksi
Untuk melengkapi STD, dibutuhkan dua hal tambahan,
yaitu kondisi sebelum keadaan berubah dan aksi dari pemakai
untuk mengubah keadaan Keadaan 1
Tabel 2.2 Notasi dalam State Transition Diagram
2.11 Struktur Navigasi
Struktur navigasi adalah alur yang digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Sebelum menyusun aplikasi multimedia kedalam sebuah software, kita harus
menentukan terlebih dahulu alur apa yang akan digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa digunakan dalam proses
pembuatan aplikasi multimedia ada empat macam, yaitu struktur navigasi linier, hirarki, non linier dan campuran
1. Model navigasi linier Model navigasi linier ini digunakan oleh sebagian besar multimedia
linier. Informasi diberikan secara sekuensial dimulai dari satu halaman. Beberapa desainer menggunakan satu halaman untuk masuk atau keluar
dari aplikasi. Model navigasi linier banyak digunakan dan berhasil dengan baik pada beberapa macam aplikasi seperti:
1 Presentasi. 2
Aplikasi computer based-training. 3 Aplikasi yang memerlukan informasi berurutan.
Condition Action
Keadaan 2
Gambar 2.29 Model Navigasi Linier
Homepage Halaman 2
Halaman 1 Halaman 3
2. Model navigasi hirarki Model navigasi hirarki diadaptasi dari top-down design. Konsep
navigasi ini dimulai dari satu node yang menjadi halaman utama atau halaman awal. Dari halaman tersebut dapat dibuat beberapa cabang ke
halaman-halaman level 1. Bila diperlukan, dari tiap halaman level 1 dapat dikembangkan menjadi beberapa cabang lagi. Hal ini seperti
struktur organisasi dalam perusahaan. Model navigasi hirarki baik bagi aplikasi untuk menemukan lokasi halaman dengan mudah.
. Konsep navigasi ini dimulai dari satu node yang menjadi halaman utama atau
halaman awal. Dari halaman tersebut dapat dibuat beberapa cabang ke halaman-halaman level 1. Bila diperlukan, dari tiap halaman level 1
dapat dikembangkan menjadi beberapa cabang lagi. Hal ini seperti struktur organisasi dalam perusahaan. Model navigasi hirarki baik bagi
aplikasi untuk menemukan lokasi halaman dengan mudah.
Halaman utama
Gambar 2.30 Model Navigasi Hirarki
Gambar 2.30 Model Navigasi Hirarki
3. Model navigasi spoke and hub 3. Model navigasi spoke and hub
Untuk membuat struktur hyperlink yang fleksibel, model ini dapat bekerja dengan baik. Hub dinyatakan dengan halaman utama yang
mempunyai hubungan dengan setiap node. Setiap node dapat berhubungan kembali ke halaman utama. Pada model ini hanya terdapat
Untuk membuat struktur hyperlink yang fleksibel, model ini dapat bekerja dengan baik. Hub dinyatakan dengan halaman utama yang
mempunyai hubungan dengan setiap node. Setiap node dapat berhubungan kembali ke halaman utama. Pada model ini hanya terdapat
Topik A
Topik C
Topik B
Subtopik A1
Subtopik A2
Subtopik C3
Subtopik C1
Subtopik C2
dua macam link, yaitu dari halaman utama ke halaman tertentu. dan dari halaman tersebut kembali ke halaman utama.
Gambar 2.31 Model Navigasi Spoke and Hub
Halama utama
Topik A
Topik B
Topik C
Topik D
Topik E
Topik G
Topik F
Topik H
4. Model navigasi full web Model ini memberikan kemampuan hyperlink yang banyak, model full
web banyak digunakan untuk memberikan user agar dapat mengakses semua topik dengan subtopik dengan cepat. Namun kelemahan dari
model ini, yaitu dapat berakibat user kehilangan cara untuk dapat kembali ke topik sebelumnya.
Halaman Topik
Gambar 2.32 Model Navigasi Full Web
utama A
Topik B
Topik Topik
Topik D
E C
Topik Topik
G F
Subtopik G1
2.12 Pengujian Black-Box