Reliabilitas Taraf Kesukaran Instrumen Penelitian a. Validitas

X i : Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i X t : Rata-rata skor total semua responden S t : Standar deviasi skor total semua responden p i : Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i q i : Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i Kriteria penentuan suatu butir soal tes dikatakan valid, jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel r hitung ≥ r tabel dan dikatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel r hitung ≤ r tabel .

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur evaluasi. Jadi suatu tes dikatakan valid jika dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Untuk mengukur reliabilitas instrumen motivasi berprestasi dengan skor 1-5, maka menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu : r ii =            2 2 1 1 t i s s k k Keterangan : r ii = Koefisien reliabilitas tes k = Cacah butir S i 2 = Varian skor butir S t 2 = Varian skor total Sedangkan untuk menghitung reliabilitas tes hasil belajar matematika siswa digunakan rumus KR-20 Kuder Richardson , yaitu :             2 1 1 t i i ii s q p k k r Keterangan: r ii = Koefisien reliabilitas tes k = Cacah butir p i q i = Varian skor butir p i = Proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i q i = Proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i s t 2 = Varian skor total Kriteria suatu alat ukur dalam hal ini instrumen dikatakan reliabel atau tidak dengan membandingkan r hitung lebih kecil dari r tabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel dan tidak dapat digunakan dalam penelitian ini.

c. Taraf Kesukaran

Analisis taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan, yaitu berkategori mudah, sedang dan sukar. Cara melakukan analisis untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 P = JS B Kriteria yang digunakan ialah makin kecil indeks yang diperoleh, maka sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal tersebut adalah sebagai berikut: Soal dengan p 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan p 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah 1 Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta Bumi Aksara, 2006, h.207- 208 Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Tabel 3 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir soal Jumlah Keterangan - - Sukar 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,18,19,21,22 18 Sedang 2,12 2 Mudah Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran diperoleh bahwa dari soal yang valid terdapat 18 soal kategori sedang, 2 soal kategori mudah

d. Daya Pembeda Soal Daya