b. Pembelajaran Matematika
Standar isi mata pelajaran matematika Depdiknas, 2006 menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Mata
pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama.
13
Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menurut konsep sosiologi, “pembelajaran adalah rekayasa sosio- psikologis untuk memelihara kegiatan belajar sehingga tiap individu yang
belajar akan secara optimal dalam mencapai tingkat kedewasaan dan dapat hidup sebagai anggota masyarakat”.
14
Interaksi siswa dalam pembelajaran tidak dibatasi oleh kehadiran guru secara fisik melainkan
siswa dapat belajar melalui media apa saja. Pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.
15
Pembelajaran adalah bantuan yang diberikan oleh guru atau pendidik agar dapat terjadi
proses perubahan tingkah laku yang ditandai dengan pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan
kapanpun.
16
13
Shadiq Fadjar, Logika Matematika dan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMA, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008 , hal.1
14
Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran...,h. 7-8
15
Pengertian Pembelajaran, http:franciscusti.blogspot.com200806pembelajaran- merupakan-proses.html Senin, 16 November, pukul 16.23
16
http:wikipedia.orgwikiPembelajaran Senin, 16 November, pukul 16.23
Pelajaran matematika dalam kurikulum 2006 diarahkan untuk memenuhi tuntutan inovasi pendidikan, sehingga matematika diarahkan
kepada pembelajaran yang menekankan kepada: 1 penelusuran pola dan hubungan;
2 kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan; 3 kegiatan pemecahan masalah problem solving; dan
3 sebagai alat komunikasi. Matematika yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama SMP terdiri dari enam wawasan yang luas yaitu
bilangan, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, trigonometri, aljabar, dan kalkulus. Bahan kajian bilangan meliputi
melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasional hitung bilangan dalam memecahkan masalah dan menaksir hasil operasi hitung.
Bahan kajian geometri dan pengukuran meliputi identifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur, atau kesebangunannya.
Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan pengukuran. Menaksir ukuran misal: panjang, luas, volum
dari benda atau bangun geometri. Mengaplikasikan konsep geometri dalam menentukan posisi, jarak, sudut, dan transformasi, dalam
pemecahan masalah. Bahan kajian peluang dan statistika meliputi pengumpulan, penyajian, dan menafsirkan data, serta menentukan dan
menfsirkan peluang suatu kejadian dan ketidakpastian. Bahan kajian trigomometri meliputi penggunaan perbandingan, fungsi, persamaan
dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. Bahan kajian aljabar meliputi operasi hitung dan manipulasi aljabar pada
persamaan, pertidaksamaan, fungsi, bentuk linear, kuadrat, dan suku banyak, eksponen dan logaritma, barisan dan deret matriks, vektor,
dan himpunan dalam pemecahan masalah. Bahan kajian kalkulus meliputi penggunaan konsep limit laju perubahan fungsi deferensial
dan integral dalam pemecahan masalah.
Aktivitas dalam proses pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan,
artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan tertentu setidaknya adalah pencapaian tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran. Proses pembelajaran dikembangkan melalui pola pembelajaran yang menggambarkan
kedudukan serta peran pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Dalam kurikulum 2006, pembelajaran matematika di SMP
berfungsi mengembangkan potensi siswa secara optimal. Dengan berasumsi bahwa karakteristik siswa dan implikasi terhadap pembelajaran
matematika diberikan apabila mempunyai motivasi, belajar dengan caranya sendiri, belajar dengan bekerja sama dan belajar dalam konteks
dan situasi yang berbeda-beda. Selain itu, pembelajaran matematika juga diusahakan dapat
menyentuh aspek afektif siswa yang meliputi menerima keadaan receiving, merespon responding, pembentukan nilai valuaing dan
organisasi dan karakterisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar KBM, dikatakan
bahwa guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa baik secara fisik, mental pemikiran
dan perasaan dan sosial, serta sesuai dengan tingkat perkembangan anak SMP. Adapun metode penilaian, dan sarana yang digunakan dalam KBM
dapat ditentukan oleh guru sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Di masa perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini, matematika
makin menarik perhatian para ahli dalam mengembangkannya dan dalam hal ini menimbulkan perbedaan pemberian arti dan pengertian
matematika yang disesuaikan dengan pandangan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika bahasa simbol, bahasa numerik,
bahasa yang dapat menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional. Matematika adalah metode berpikir logis, sarana berpikir, logika pada
masa dewasa. Menurut Carl Friedrich Gauss, Matematika adalah ratunya
ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya. Bila seseorang memandang ilmu pengetahuan hanya terbatas pada dunia fisika, maka matematika atau
sekurang-kurangnya matematika murni, bukanlah ilmu pengetahuan.
17
Pandangan Hasley dan Jonson mendefinisikan matematika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari bilangan himpunan titik-titik, unsur-
unsur abstrak dan hubungan antar unsur dengan pengajarannya. Ada beberapa pendekatan dalam pengajaran matematika, masing-masing
didasarkan atas teori belajar yang berbeda. Ada empat pendekatan yang paling berpengaruh dalam pengajaran matematika,
1 urutan belajar yang bersifat perkembangan development learning sequences,
2 belajar tuntas matery learning, 3 strategi belajar learning strategis,
4 pemecahan masalahproblem solving.
18
Pendekatan urutan
belajar yang
bersifat perkembangan
menekankan pada pengukuran kesiapan belajar siswa, penyediaan pengalaman dasar, dan pengajaran keterampilan matematika prasyarat.
Dengan demikian, penetapan teknologi informasi sebagai sarana pendukungmedia sangat diperlukan dalam perluasan penerapan
matematika sebagai pengetahuan siswa disamping pemilihan metode pembelajaran.
Menurut Palling, matematika adalah hubungan yang berisi tentang perjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, matematika berisi
tentang topik aljabar dan geometri, matematika juga berisi tentang macam-macam pikiran logika.
19
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan proses penalaran atau
logika dan pemecahan masalah.Walaupun kita mengetahui bahwa pemecahan masalah itu harus diutamakan, menjadi mengutamakan aspek
17
http:id.wikipedia.orgwikimatematika diakses tanggal 27 Juli 2009
18
Abdurrahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,Jakarta: Depdikbud Rineka Cipta,2003,hal.255
19
Abdurrahman Mulyono. Pendidikan Bagi Anak …………, hal. 252
ingatan, pemahaman dan paling tinggi aplikasi, tidak aspek yang lebih kompleks analisa, sintesa, dan evaluasi. Dengan kata lain, kita terpaksa
memperbanyak latihan soal-soal dan latihan hafal, walaupun kita menyadari bahwa perbuatan kita keliru.
20
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu bahasa simbol-simbol yang melambangkan serangkaian makna dari
suatu pernyataan, ide, atau gagasan yang bersifat abstrak yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dengan struktur-struktur dan
hubungan-hubungan yang diatur berdasarkan urutan yang logis dan dengan menggunakan penalaran deduktif serta digunakan untuk
pemecahan masalah dalam bidang ilmu matematika, ilmu-ilmu lainnya atau masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan
matematika yang menekankan pada penalaran maka dalam pengambilan keputusan akan lebih akurat.
Seorang siswa untuk dapat menguasai matematika tidak cukup dengan membaca dan menghapal rumus matematika dari berbagai buku.
Yang lebih utama dan penting, siswa tersebut harus dapat menguasai, memahami dan mengerti akan konsepaturan yang ada pada matematika
dari awal sesuai dengan apa yang telah ditentukan yaitu dari pemahamannya tentang ide atau konsep yang mudah dan sederhana
sampai ide atau konsep yang lebih sukar atau kompleks. Puncak keberhasilan pembelajaran matematika adalah ketika para siswa mampu
memecahkan masalah yang mereka hadapi. Alasannya, pada proses pemecahan masalah, para siswa harus menggunakan pengetahuan
matematika, kemampuan bernalar dan berkomunikasi, serta memiliki sikap yang baik terhadap matematika.
21
Dalam hal ini siswa tidak dapat mempelajar matematika hanya sepotong-potong tanpa memperhatikan
20
Rusefendi, Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru, dan SPG, Bandung. 1985 Hal.48
21
Shadiq Fadjar, Logika Matematika dan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMA, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional,2008,hal 2
keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lainnya dalam sistem matematika itu
c. Hasil Belajar Matematika