wib. Kebijakan pemerintah dalam menanggapi masalah-masalah sosial ekonomi

Pertanian masih merupakan sektor strategis bagi Indonesia untuk waktu lima dan sepuluh tahun ke depan. Hal tersebut dikarena sebagian besar penduduk Indonesia hidup di wilayah pedesaan dengan mata pencaharian utama bagi petani. Keberadaannya merupakan suatu kekuatan tersendiri bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu pengaruhnya masih sangat besar terhadap pembangunan bangsa. Keselamatan umat manusia sangat ditentukan oleh usaha pertanian yang menghasilkan bahan pangan. Melindungi dan memenuhi hak-hak petani merupakan suatu keharusan untuk kelangsungan kehidupan itu sendiri. Namun kenyataannya pelanggaran terhadap hak asasi manusia bagi petani terus berlangsung sejak dahulu hingga saat ini www.spi.or.idpembangunanpertanian diakses pada tanggal 27 januari 2014 pukul

20.34 wib. Kebijakan pemerintah dalam menanggapi masalah-masalah sosial ekonomi

negara Indonesia ialah dengan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakatnya yang dilakukan melalui pembangunan pertanian. Adapun salah satu kebijakan mendasar yang diperlukan untuk mengatasi masalah dalam pertanian ialah pemerintah mampu meyediakan lahan kosong untuk digarap oleh para petani dengan tujuan untuk menambah pendapatan petani, akan tetapi seringkali kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan ini disamping tidak konsisten, juga tidak mencerminkan sence of humanity. Hal ini dapat dilihat dari dampak yang telah terjadi maupun yang bakal muncul terhadap kesejahteraan petani Indonesia dan ketahanan pangan nasional. Jatuhnya harga gabah ditingkat petani memperlihatkan betapa lemahnya antisipasi pemerintah terhadap permasalah yang menyangkut kehidupan para petani. Disamping itu, penerapan pencabutan subsidi pupuk yang dilakukan pemerintah sangat memberatkan petani jika harga dasar gabah tidak dapat dipertahankan Saragih, 2004: 25-26. Universitas Sumatera Utara Masalah pertanian di Indonesia dari tahun ke tahun tidak banyak berubahnya, masalah yang sama selalu membuat petani Indonesia semakin miskin. Adapun masalah yang dihadapi pertanian Indonesia dari tahun ke tahun ini ialah : 1. Masalah ketersediaan saprodi pupuk, benih unggul. 2. Masalah tidak adanya modal usaha. 3. Sempitnya luas lahan milik petani sehingga biaya cost musim tanam sangat tinggi. 4. Harga jual produk pertanian sangatlah rendah. 5. Teknologi pasca panen dikalangan petani sangatlah minim sehingga pada saat panen langsung dijual, padahal jika diolah menjadi bahan olahan harga akan mahal http:agriculturalproject.html diakses pada tanggal 28 febuari 2014 pukul 11.40 wib. Mewujudkan kemandirian pangan dalam tatanan perdagangan dunia yang bebas dan adil. Kecukupan pangan merupakan masalah hidup dan matinya suatu bangsa, sehingga kemandirian pangan merupakan prioritas tujuan pembangunan pertanian. Tantangan ke depan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan adalah meningkatnya derajat globalisasi perdagangan dunia yang tidak adil. Sebagai anggota WTO, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling patuh menjalankan komitmen untuk mewujudkan perdagangan bebas. Indonesia sejak krisis ekonomi tahun 1998 telah mengurangi seluruh tarif bea masuk komoditi pertanian dan menghapus semua subsidi kepada petani, kecuali kebijakan harga dasar pembelian pemerintah untuk gabah atau beras. Namun banyak negara, khususnya negara maju, ternyata belum atau tidak melaksanakan komitmen tersebut dengan baik, Universitas Sumatera Utara sehingga petani indonesia dihadapkan pada persaingan tidak adil dengan petani dari negara-negara lain yang dengan mudah mendapat perlindungan tarif dan non tarif serta subsidi langsung dan tidak langsung dari pemerintahnya http:id.wikipedia.orgwikikemandirianpangan diakses pada tanggal 10 maret 2014 pukul 21.15 wib Serbuan impor beberapa komoditas pangan utama meningkat, seperti beras, gula, kedelai, jagung dan daging sapi. Akibatnya komoditas pangan indonesia kalah bersaing dengan komoditas pangan negara lain. Hal ini kalau ini dibiarkan terus, maka keberlanjutan pertanian pangan akan tidak terjamin yang berarti jutaan petani pangan akan kehilangan mata pencaharian. Indonesia juga menghadapi permasalahan dalam negeri yang berkaitan dengan produksi pangan http:agribisinis teknologi.blogspot.com201201pembangunan-pertanian-berkelanjutan.html diakses pada tanggal 10 maret 2014 pukul 21.45 wib. Pembangunan dalam pertanian berkelanjutan haruslah dilaksanakan secara integratif dan berkelanjutan, tidak terpisah melainkan holistik. Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian dan teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian namun apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti. Produksi terhenti kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin merajalela. Teknologi sering diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri. Selain teknologi dan modal, kemampuan kelompok petani sangat menentukan keberhasilan produktivitas padi. Karekteristik usaha tahi berlahan sempit dan bersifat Universitas Sumatera Utara part time farmer karena kontribusi pendapatannya terhadap pendapatan total rumah tangga relatif kecil menjadikan kelompok tani sangat penting. Peran tersebut terutama dalam memanfaatkan skala ekonomi dan harmonisasi kegiatan serta dalam menyukseskan program pemerintah mengenai peningkatan produksi padi. Saat ini, intensitas dan kualitas pembinaan terhadap kelompok tani berkurang karena belum jelasnya beberapa status lembaga yang berkaitan dengan pembinaan kelompok tani seperti lembaga penyuluhan. Diduga pelandaian produksi petanian berkaitan dengan melemahnya kekuatan kelompok tani dalam membangkitkan partisipasi masyarakat dalam penerapan teknologi pertanian Saragih, 2004: 68. Berbagai bentuk program telah diterapkan untuk membantu petani agar mampu meningkatkan taraf hidupnya yang telah dilaksanakan oleh Serikat Petani Indonesia di berbagai pedesaan. Salah satu program yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia secara terintegrasi adalah program Pertanian Berkelanjutan. Program Pertanian Berkelanjutan adalah program yang merupakan bentuk fasilitasi pendamping untuk petani. Program ini dilaksanakan pada tahun 2010 oleh Serikat Petani Indonesia. Dalam pelaksanaan program Pertanian Berkelanjutan oleh Serikat Petani Indonesia di desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai pendamping sebelum masa tanam, perawatan tanaman yang dikembangkan oleh petani hingga penjualan hasil panen yang sampai ke pasar. Ketua pengarah adalah ketua basis yang dibentuk oleh pihak Serikat Petani Indonesia yang terdiri dari wakil ketua basis, sekretaris basis dan bendahara basis dari kelompok tani di desa Damak Maliho ini. Penyuluh Pendamping adalah anggota Serikat Petani Indonesia cabang Medan Sumatera Utara yang ditunjuk untuk mendampingi petani dalam pelaksanaan pengembangan uji coba pertanian organik serta pelatihan budi daya tani yang termasuk indikator rutinitas dalam program Pertanian Berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara Di Indonesia dikenal ada 4 empat sistem pertanian yang berbeda baik tingkat efisiensi teknologi maupun tanaman yang diusahakan. Keempat sistem itu adalah : 1. Sistem ladang merupakan yang paling belum berkembang, suatu peralihan dari tahap pengumpul ke tahap penanam. Pengolahan tanah minimum sekali, produktivitas berdasarkan pada lapisan humus yang terbentuk dari sistem hutan. Sistem ini hanya akan bertahan di daerah yang berpenduduk jarang, dan sumber tanah tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, baik padi, jagung maupun umbi-umbian. 2. Sistem tegal pekarangan berkembang di tanah-tanah kering, yang jauh dari sumber- sumber air, yang sinambung. Sistem ini diusahakan setelah menetap lama, tetapi tingkatan pengusahaan juga rendah; untuk tegal umumnya tenaga kurang intensif dan pada keduanya tenaga hewan jarang digunakan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman –tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan. 3. Sistem sawah, merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan.Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang lambat. Sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija; di beberapa daerah tanaman tebu dan tembakau sangat bergantung padanya. 4. Sistem perkebunan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar estate yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan Negara berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasi utama. Dalam taraf tertentu, pengelolaannya merupakan yang terbaik. Akan tetapi dibandingkan dengan kemajuan di dunia berkembang, masih jauh ketinggalan Universitas Sumatera Utara http:id.wikipedia.orgwikiSistemPertanian diakses pada tanggal 22 maret 2014 pukul 13.09 wib Pandangan bahwa ketertinggalan disegi ekonomi dan teknologi telah menyebabkan kemiskinan terutama di daerah pedesaan yang relatif lebih tertinggal dari daerah perkotaan yang lebih mendapatkan manfaat pembangunan. Lembaga Serikat Petani Indonesia bergerak mendampingi komunitas pedesaan dengan memilih teknologi tepat sebagai pintu masuk dengan misi menegakkan keadilan dan kemakmuran masyarakat pedesaan. Teknologi tepat menjadi salah satu pilihan lembaga Serikat Petani Indonesia selain bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang lazim dikenal dengan sebutan program peningkatan pendapatan yang merupakan bagian dari Pertanian Berkelanjutan. Serikat petani Indonesia merupakan organisasi gerakan petani kecil, buruh tani, masyarakat adat petani, serta pemuda-pemudi yang berkeinginan kuat menjadi petani. Serikat petani SUMUT saat ini tersebar di 11 kabupaten, yaitu : Medan, Deli Serdang, Langkat, Karo, Asahan, Simalungun, Padang Lawas, Samosir, Batu Bara, Tapanuli Tengah dan Labuhan Batu. Program Pertanian Berkelanjutan ini dilakukan di desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang yang sebahagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Adapun program ini ialah berisi kegiatan yang sifatnya sebagai fasilitasi yang lebih ditekankan dalam bentuk peningkatan keterampilan teknis, manajemen dan informasi. Tujuan program ini ialah memberikan bantuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dampingan, sebagai entry point untuk menggalang massa atau media dialog dalam rangka menemukan tema-tema generatif dan politis dan juga sebagai pencarian dan penemu pola-pola pertanian atau penanganan pasca panen yang benar-benar dapat menjadi alternatif bagi petani. Universitas Sumatera Utara Petani di desa Damak Maliho ini sering kali mengalami kegagalan panen yang dikarenakan berbagai faktor, diantaranya yaitu faktor cuaca, kurangnya modal, dan pengetahuan yang sangat sedikit mengenai budidaya tani. Oleh karena itu hadirnya lembaga Serikat Petani Indonesia melalui programnya yaitu Pertanian Berkelanjutan di desa Damak Maliho ini sebagai wadah menambah ilmu mengenai pertanian bagi para petaninya mulai dari memilih bibit yang baik sampai pada pasca panen, dan semua indikator yang digunakan oleh petani di desa ini dalam bercocok tanam ialah menggunakan bahan-bahan organik, dimana program Pertanian Berkelanjutan ini yang bertujuan untuk peningkatan sosial ekonomi petani ini dibagi atas dua bidang yaitu : a. Bidang Marketing yaitu upaya untuk membantu memasarkan hasil panen petani. b. Bidang Pertanian yaitu upaya untuk meningkatkan sosial ekonomi petani dengan berfokus pada masalah yang berhubungan dengan pertanian. Contoh kebijakan revolusi hijau. Lembaga Serikat Petani Indonesia dengan program Pertanian Berkelanjutannya dilaksanakan di desa Damak Maliho dengan tujuan utama yaitu sebagai pendukung dan membantu masyarakat petani dalam mengelolah lahan pertanian dengan baik dan mengalami perubahan kearah yang lebih baik lagi serta dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dengan peningkatan yang maksimal sehingga para petani merasakan dampak yang positif atas program pertanian berkelanjutan tersebut. Perubahan yang diharapkan atas program pertanian berkelanjutan ini ialah peningkatan pada kehidupan sosial ekonomi petaninya yaitu perubahan pada pendapatan, pendidikan, perumahan, kesehatan serta kondisi sosialnya yang berujung pada kesejahteraan masyarakat petaninya. Selama ini telah banyak program-program pembangunan dari pemerintah maupun non pemerintah yang bertujuan utuk mensejahterakan masyarakat petani dengan cara memberikan bantuan-bantuan langsung kepada para petani berupa pupuk dan sebagainya. Namun pada Universitas Sumatera Utara kenyataanya dari beberapa program pemerintah maupun non pemerintah yang telah dilaksanakan tidak dapat memecahkan masalah para petani atau dengan kata lain program tersebut tidak tepat sasaran, karena program yang ada hanya diberikan dalam bentuk dana atau dalam bentuk material seperti bibit dan pupuk. Akan tetapi program tersebut tidak memberikan bimbingan atau arah mengenai cara bertani yang baik. Permasalahan ini yang menjadi latar belakang penulis sangat tertarik untuk membuat penelitian mengenai “Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan oleh Serikat Petani Indonesia terhadap Sosial Ekonomi Petani di desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Masyarakat Oleh Serikat Petani Indonesia Di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan Johor

3 52 92

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Oleh Serikat Petani Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 4

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Oleh Serikat Petani Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 21

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Masyarakat Oleh Serikat Petani Indonesia Di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan Johor

0 0 12

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Masyarakat Oleh Serikat Petani Indonesia Di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan Johor

0 0 2

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Masyarakat Oleh Serikat Petani Indonesia Di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan Johor

0 0 9

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Oleh Serikat Petani Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 15

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Oleh Serikat Petani Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Oleh Serikat Petani Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 14

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Oleh Serikat Petani Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Desa Damak Maliho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

0 0 27