Model dengan batasan di zona tujuan Atraction Constrain

Dapat dilihat bahwa persyaratan model PCGR telah dipenuhi, yaitu total pergerakan yang dihasilkan model sama dengan total pergerakan yang didapat dari hasil bangkitan pergerakan. Total pergerakan yang berasal dari zona asal juga selalu sama dengan total pergerakan yang diperkirakan oleh tahap bangkitan pergerakan. Maka, model sebaran pergerakan untuk model PCGR ini adalah: untuk contoh 1 untuk contoh 2 Dimana: ; dan ∑

IV.2.4. Model dengan batasan di zona tujuan Atraction Constrain

GravityACGR Pada model ini memiliki persyaratan, dimana total pergerakan harus sama dan tarikan pergerakan yang didapat dengan pemodelan harus sama dengan hasil tarikan pergerakan yang diinginkan. Sebaliknya, bangkitan pergerakan yang didapat dengan pemodelan tidak harus sama. Model ACGR ini merupakan kebalikan dari model PCGR. Berikut proses pengolahan contoh data Contoh 1 dan 2 dengan menggunakan model dengan batasan di zona tujuan ACGR. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada kalibrasi model gravity, fungsi hambatan yang digunakan mengikuti fungsi hambatan tanner, didapat matriks seperti terlihat pada tabel dibawah ini, dengan nilai untuk contoh 1 dan untuk contoh 2 yang diperoleh dari kalibrasi model gravity dengan metode analisis regresi-linear fungsi hambatan tanner. Universitas Sumatera Utara Tabel.IV.47. Matriks Tanner Contoh 1 Tabel.IV.48. Matriks Tanner Contoh 2 Dengan menggunakan persamaan 4.22 berikut: Dimana: ; dan ∑ Dalam model ACGR ini, nilai konstanta dihitung sesuai dengan persamaan 4.24 untuk setiap zona tujuan d. Konstanta ini nantinya akan memberikan batasan bahwa total kolom dari matriks harus sama dengan total kolom dari matriks hasil tahap bangkitan pergerakan, dengan kata lain total pergerakan hasil pemodelan yang menuju ke suatu zona harus ssama dengan total pergerakan hasil bangkitan pergerakan ke zona tersebut. Tabel.IV.57. Matriks dan nilai Contoh 1 from \ to 3 4 5 1 0,460871 0,601093 0,286739 2 0,460871 0,286739 0,361313 from \ to 4 5 6 1 0,935272 0,98095 0,935272 2 0,977581 0,964833 0,984448 3 0,98095 0,984448 0,964833 from\to 3 4 5 Ai 1 138,2612 180,328 86,02162 1 2 322,6095 200,7171 252,9194 1 total 3 460,8707 381,0452 338,941 Bd = 13 0,00217 0,002624 0,00295 Universitas Sumatera Utara Tabel.IV.58. Matriks dan nilai Contoh 2 Setelah nilai dan untuk setiap d dan i diperoleh, setiap sel matriks dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 4.22. Perkalian berikut dilakukan untuk setiap sel matriks untuk mendapatkan matriks akhir seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel.IV.59. MAT Akhir hasil Model ACGR Contoh 1 Tabel.IV.60. MAT Akhir hasil Model ACGR Contoh 2 Dapat dilihat bahwa persyaratan model telah terpenuhi, yaitu total pergerakan yang dihasilkan model harus sama dengan dari tahap bangkitan pergerakan dan total pergerakan yang menuju ke setiap zona asal selalu sama from \ to 4 5 6 Ai 1 420,8725 441,4276 420,8725 1 2 733,1858 723,6246 738,3361 1 3 784,7603 787,5585 771,8662 1 4=Total 1938,819 1952,611 1931,075 Bd=14 0,000516 0,000512 0,000518 from\to 3 4 5 oi Oi Ei Ai 1 165 94,64917 63,44882 323,098 300 0,928511 1 2 385 105,3508 186,5512 676,902 700 1,034123 1 dd 550 200 250 1000 Dd 550 200 250 1000 Ed 1 1 1 1 Bd 0,00217 0,002624 0,00295 from \ to 4 5 6 oi Oi Ei Ai 1 119,3922 180,8564 141,6657 441,9144 450 1,018297 1 2 207,9886 296,4747 248,524 752,9873 750 0,996033 1 3 222,6191 322,6689 259,8103 805,0983 800 0,993667 1 dd 550 800 650 2000 Dd 550 800 650 2000 Ed 1 1 1 1 Bd 0,000516 0,000512 0,000518 Universitas Sumatera Utara dengan total pergerakan yang tertarik yang dihasilkan oleh tahap bangkitan pergerakan. Maka, model sebaran pergerakan untuk model ACGR ini adalah: untuk contoh 1 untuk contoh 2 Dimana: ; dan ∑

IV.2.5. Model Dengan Batasan di Zona Asal dan Tujuan Production-