Uji Koefisien Determinasi Uji F Uji t

39

3.7 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple linier regresion adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e Dimana : Y = Harga saham a = Konstanta X1 = return on assets ROA X2 = Return on equity ROE X3 = Debt to equity ratio DER e = Error b1,b2, b3 = koefisien regresi dari setiap variable independen Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi, uji F dan uji t.

3.7.1 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel 40 dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu Time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Koefisien determinan berkisar antara nol nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Hal ini berarti R²=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.7.2 Uji F

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Ho: b1 = b2 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha: b1, b2, ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.05, maka Ha diterima, Jika probabilitas 0.05, maka Ha ditolak 41

3.7.3 Uji t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho:b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. 42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rata- rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id Variabel dari penelitian ini terdiri return on assets ROA, return on equity ROE, debt to equity ratio DER sebagai variabel bebas independent variable dan harga saham sebagai variabel terikat dependent variable. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan real estate dan properti selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini. dan Indonesian Capital Market Directory berupa data keuangan sampel perusahaan real estate dan properti dari tahun 2008 sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. 4.2 Analisis Data 4.2.1 Pengujian Asumsi Klasik Berikut adalah tabel penelitian yang telah dikumpulkan.