Uji Normalitas Data Uji multikolinearitas

35

3.6 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 21.0 . Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti terhadap harga saham, maka penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik.

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

3.6.1.1 Uji Normalitas Data

Menurut Nugroho, 2005:18 ”uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal”. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik. 1 Analisis grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan : • jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 36 • Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis Statistik Untuk menentukan uji ini, didasarkan pada Kolmogorov_smirnov Godness of Fit Test terhadap model yang diuji. Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan pada: • Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data normal. • Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal.

3.6.1.2 Uji multikolinearitas

Pengujian multikolinieritas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini mengindikasikan adanya multikolinieritas Ghozali, 2005:57. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap varibel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainya. Nilai cut off yang umum 37 dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 Ghozali 2005: 91. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan : 1. melihat nilai tolerance : nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 2. melihat nilai variance inflation factor VIF : nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai VIF 10 3. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Menurut Ghozali 2005 : 93 “untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolonieritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,95”.

3.6.1.3 Uji heteroskedastisitas