Deterio Indeks Pemutihan DOBI dan Hubungannya dengan Kualitas CPO

baik. Adanya sinergi ini menunjukkan kualitas tim kerja terjaga dengan baik. Semuanya bermuara pada nilai jual perusahaan sebagai perusahaan mengedepankan kualitas standar internasional. Tabel 2.5. Hubungan DOBI dengan kualitas DOBI Kualitas 1,68 Buruk 1,78 – 2,30 Kurang baik 2,30 – 2,92 Cukup baik 2,92 – 3,23 Baik http:sawit-indonesia.comindex.phpinovasi80-dobi-salah-satu-parameter-

2.5.1. Deterio Indeks Pemutihan DOBI dan Hubungannya dengan Kualitas CPO

Komoditas Crude Palm Oil CPO telah menjadi komoditas primadona domestik dan ekspor Indonesia yang mengalami peningkatan kualitas dari tahun ke tahun, baik dari segi mutu free fatty acid FFA, moisture dan impurities M dan I. DOBI adalah bagian yang banyak dilupakan padahal parameter kualitas yang sama. Selain dari FFA, M dan I sendiri tidak cukup untuk mewakili kualitas CPO. Memasukkan DOBI dalam analisa memberikan sebuah indikasi baik bagi proses pengolahan CPO dari estate ke akhir pengolahan mill ke refinery. DOBI adalah perbandingan numerik dari spektrofotometri penyerapan larutan zat dalam pelarut pada 446 nm dengan 269 nm. Metode ini pertama kali dilakukan oleh Dr. P.A.T. Swoboda dari Palm Oil Research Institute of Malaysia sekarang menjadi Malaysian Palm Oil Board. Metodenya adalah melarutkan palm oil ke dalam heksana dan kemudian ditentukan penyerapannya dengan menggunakan spektrofotometer. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.6. PORIM Palm Oil Riset Institute Of Malaysia tentang hubungan DOBI dengan kualitas DOBI Kualitas 1,68 Minyak sawit endapan atau equivalennya 1,76 – 2,30 Kurang 2,36 – 2,92 Cukup 2,99 – 3,24 Baik 3,24 Terbaik DOBI itu sendiri merupakan angka perbandingan angka serapan absorben terhadap asam lemak bebas, apabila dihubungkan dengan aspek kualitas berdasarkan DOBI, ada 5 kelas minyak sawit mentah CPO dengan angka DOBI 1,68, termasuk ke dalam CPO yang memiliki kualitas yang buruk. Sementara itu CPO dengan angka DOBI antara 1,78 - 2,30 memiliki mutu yang kurang baik. CPO dengan angka DOBI 2,30 – 2,92, mengindikasikan bahwa CPO ini memiliki mutu yang cukup baik. Angka DOBI 2,93 – 3,23 memperlihatkan indikasi CPO dengan mutu baik. Angka DOBI diatas 3,24 berarti CPO memiliki kualitas yang sangat baik. Kebanyakan negara tujuan ekspor menetapkan angka DOBI CPO yang dapat diterima harus memiliki angka DOBI lebih besar atau sama dengan 2,8. Angka DOBI minimal 2,8 yang diminta oleh pedagang CPO dunia, diambil dari ketentuan dalam Codex Allimentariurs Commision. Pada kenyataannya sampai saat ini, CPO Indonesia rata-rata memiliki angka DOBI dibawah 2,8. Nilai ini dianggap yang kurang baik. Beberapa Universitas Sumatera Utara pakar minyak sawit menyatakan bahwa rendahnya angka DOBI terjadi akibat rendahnya efisiensi proses dan tehnologi minyak sawit mentah CPO. Dibandingkan dengan Malaysia kualitas minyak mentah sawit Indonesia telah tertinggal jauh. Rendahnya efisiensi pengolahan dan tehnologi terjadi akibat sistem teknologi dan perangkat mesin dalam pengolahan tandan buah segar TBS kelapa sawit masih menggunakan acuan sistem tehnologi lama. Akibatnya banyak buah sawit yang tersisa pada proses perontokan atau proses pemisahan secara mekanis antara sawit dan tandannya. http: www.deptan.go.idbuletininfomutumei 04.pdf

2.5.2. Penyebab –penyebab DOBI Deterioration Of Bleachability Index yang rendah