Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

terhadap kekerasan seksual di beberapa wilayah yang dinilai lambat. Bahkan pihak keluarga korban mempertanyakan kinerja Komisi Perlindungan Anak yang hingga kini belum menindaklanjuti dugaan kasus tersebut. 18 Dari permasalahan ini membuat penulis tertarik untuk menganalisis peran serta efektivitas Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI terkait perannya sebagai pelindung hak anak, dalam hal ini mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak, untuk itu penulishadirkan dalam penelitian skripsi dengan judul: PERAN KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DALAM MENGATASI KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah hanya pada peran serta efektivitas Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI terkait penanganan pada kasus kekerasan seksual terhadap anak.Pembatasan ini dilakukan untuk lebih fokus dan mempermudah penulis dalam penelitian. Hal ini juga untuk menghindari perluasan pembahasan yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang akan diteliti. 18 Lihat “Keluarga Korban Kekerasan Seksual Keluhkan KPAI”.http:www.republika.co.idberitanasionaljabodetabek-nasional131111mw3lha- keluarga-korban-pelecehan-seksual-oknum-santri-pesantren-keluhkan-kpai. Diakses pada tanggal 26 November 2013 Pukul 19.32 WIB

2. Rumusan Masalah

Sesuai Pasal 76 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia bertugas sebagai suatu lembaga independen dalam “Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap pelanggaran perlindungan anak. Namun dalam kenyataannya pada beberapa kasus KPAI mendapat kritikan dari pihak korban yang lambat dalam menangani kasus kekerasan seksual, seperti pada contoh di atas.KPAI sebagai lembaga independen yang menangani permasalahan anak seharusnya lebih berperan aktif dalam pemantauan, mengevaluasi dan pengawasan terhadap pelanggaran serta perlindungan anak. Dari latar belakang serta pembatasan masalah, maka rumusan masalah diajukan untuk ditelaah lebih lanjut sebagai berikut: a. Bagaimana Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Dalam Mengatasi Kekerasan Seksual Terhadap Anak? b. Hambatan Apa Saja yang Dialami Komisi Perlindungan Anak Indonesia Dalam Mengatasi Kekerasan Seksual Terhadap Anak? c. Sejauhmana Fungsi Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam mengatasi kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak?

C. Tujuan Penelitian