mengajak, dan pihak yang mengajak telah matang.Secara operasional, definisi Baker dan Ducan bisa meliputi segala hal, seperti:
a Antaranggota keluarga, dengan orang dari luar keluarganya atau
dengan orang asing sama sekali. b
Hanya terjadi sekali, terjadi beberapa kali dengan orang yang sama atau terjadi beberapa kali dengan orang yang berbeda-beda.
c Tak ada kontak fisik bicara cabul, ada kontak fisik diraba, dibelai,
mastrubasi bahkan terjadi senggama.
9
B. Bentuk Kekerasan Seksual
Sebenarnya jika dilihat dari hakekatnya, kekerasan secara umum dibedakan dari aspek bentuk dan jenisnya. Baik kekerasan fisik, kekerasan
seksual, kekerasan ekonomi maupun kekerasan politis. Karena konsen penulis menganalisa kekerasan seksual, maka jenis serta bentuknya pun berbeda.
Dari tahun ketahun bentuk kekerasan seksual beragam macam bentuknya. Seperti yang dijelaskan oleh E. Kristi Poerwandari, bahwa kekerasan seksual
mencakup kegiatan melakukan tindakan yang mengarah ke-ajakan maupun desakan seksual seperti menyentuh, meraba, mencium atau melakukan tindakan-
tindakan lain yang tidak dikehendaki korban, memaksa korban, untuk menonton produk pornografi, gurauan-gurauan seksual yang tidak dikehendaki korban,
9
Wirawan Sarlito, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007, edisi revisi, hal. 177
uccapa-ucapan yang merendahkan dan melecehkan dengan mengarah pada aspek jenis kelamin seks korban, memaksa berhubungan seks dengan bentuk
kekerasan fisik maupun tidak, memaksa melakukan aktivitas-aktivitas seksual yang disukai, merendahkan, menyakiti ataupun melukai korban yaitu korbannya
anak-anak. Secara spesifik bentuk-bentuk kekerasan seksual pada anak berdasarkan
bentuknya terdapat 4 empat macam, yaitu: a
Perkosaan atau Pencabulan Baik perkosaan maupun pencabulan merupakan dua bentuk kekerasan
seksual yang melanggar norma hukum. Bentuk perkosaan ataupun pencabulan merupakan dua istilah yang saling bersatu padu, namun
terdapat kesamaan makna yaitu memaksa seorang untuk dijadikan objek hasrat seksual.Dalam bentuknya pristiwa ini sering terjadi seperti
perkosaan oleh seorang yang lebih tua kepada seorang yang lebih muda umurnya anak untuk melakukan kontak fisik memasukan alat kelamin
anak atau menggunakan penetrasi seksual berbeda seperti sodomi atau sejenisnya.
b Pelecehan seksual
Dalam pelecehan seksual terhadap anak, biasanya pelaku lebih menggunakan cara-cara halus dan tidak ekstrem namun berakibat fatal
kepada kondisi psikis anak.Bentuk pelecehan seksual anak seperti meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual.
c Percobaan Perkosaan
Untuk memenuhi hasrat seksualnya, sering kali percobaan perkosaan pada anak sering terjadi.Percobaan perkosaan bisa berbentuk seperti melakukan
hal-hal yang tidak senonoh mencium, meraba, dan sejenisnya tanpa sepengetahuan si korban.
d Menampilkan Pornografi
Pada bentuk ini, seorang anak dipaksa untuk Memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin anak, seperti menampilkan bentuk fisik
tubuh, tak lain untuk mengundang hubungan seksual terhadap anak.
10
C. Faktor Penyebab Kekerasan Seksual