Pengetahuan Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan tentang

demikian maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan siswa antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Dalam penelitian Istichomah 2004 yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap pemeliharaan tekanan darah pada ibu hamil di Puskesmas Pundong Bantul didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap terpeliharanya tekanan darah ibu hamil. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Buzarudina 2013 yang berjudul efektivitas penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap tingkat pengetahuan siswa SMAN 6 Kecamatan Pontianak Timur. Hasil penelitiannya dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai Sig. sebesar 0.000 p0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara skor sebelum penyuluhan dengan skor setelah penyuluhan. Kesimpulannya adalah penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden mengenai kesehatan reproduksi remaja. Dalam penelitian ini didapatkan informasi bahwa tidak adanya perbedaan peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, sejalan dengan uji statistik. Dalam hal ini pemberi materi kesehatan reproduksi adalah orang yang belum pernah mereka kenal dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi tidak adanya perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan. Pendapat ini didasarkan pada Ludlow 2000 dalam Nurfitrianie 2008, yang menyatakan bahwa keberhasilan dalam menyampaikan suatu informasi ditentukan oleh sifat dan mutu informasi yang diterima dan dalam hal ini ditentukan oleh sifat dan mutu dari informasi yang disampaikan oleh peneliti kepada siswa. Faktor lain yang mungkin juga mempengaruhi hasil penelitian ini adalah persepsi, motivasi dan pengalaman yang menurut Notoatmodjo 2010 adalah faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kuesioner Kuesioner yang dipakai adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri, belum ada kuesioner baku yang dapat digunakan sebagai instrument pengukur tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi 2. Pelaksanaan intervensi pendidikan kesehatan Tempat dilaksanakannya pendidikan kesehatan adalah di dalam ruangan kelas dengan jendela terbuka sehingga suara dari luar kelas dapat terdengar dari dalam. Waktu penelitian bertepatan dengan waktu sebelum jam istirahat sehingga pada saat beberapa menit sebelum waktu istirahat siswa sudah tidak kondusif yang mengganggu proses penyampaian informasi dari pemberi materi. 3. Pengisisan kuesioner Pada saat mengisi kuesioner responden seringkali bertanya pada teman sebangkunya walaupun sudah diperingatkan agar respronden mengisi kuesioner itu sendiri

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Dismenore terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Perempuan di Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat

0 11 105

Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Perempuan tentang Pencegahan Keputihan di SMK YMJ Ciputat

4 13 127

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI SUMEDANG

0 0 7

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANTUL TAHUN 2010

0 0 10