Fokus Penelitian METODEOGI PENELITIAN
Sedangkan keluarga ini dimaksudkan untuk ibu bapak beserta anak- anaknya.
5
keluarga merupakan satu kesatuan sosial terkecil dalam masyarakat yang telah diikat oleh tali perkawinan yang sah atau resmi. Keluarga dalam
penulisan ini adalah keluarga muslim. Keluarga muslim adalah keluarga dengan ayah dan ibu yang memegang teguh ajaran Allah SWT dan Sunnah
Rasul, karena itu keluarga muslim merupakan intisari dan paling prinsipil dalam usaha membentuk, dan mewujudkan masyarakat muslim.
Dari penegasan istilah tersebut penulis dalam skripsi ini meneliti dan membahas proses bimbingan yang dapat dilakukan oleh orang tua terhadap
perkembangan ketauhidan anak-anaknya dengan bahan-bahan materi ketauhidan yang meliputi keilahiyatan, kenubuwatan, keruhaniyatan, dan
kesam‟iyatan tertentu dalam jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu yang diarahkan terciptanya pribadi yang berkepribadian bertauhid sesuai
dengan ajaran Islam dalam sejumlah rancangan ide, gagasan, atau pengertian tentang pendidikan tauhid yang difokuskan pada masalah materi dan
metodenya. Materi dalam penulisan ini bagaimana disampaikan secara bertahap sesuai dengan metode yang digunakan menurut perkembangan dan
kemampuan anak-anak. Dalam hal ini orang tua mempunyai tanggung jawab kepada anaknya agar
bisa menjaga dan memberikan pendidikan terhadap anaknya, Firman Allah SWT :
.....
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
”. Q.S. at-Tahrim: 6
6
Oleh karena itu imam gojali dalam bukunya Ayyuhal Walad menetapkan makna tarbiyah adalah bagaikan seorang petani yang tengah mencabut duri
5
Ibid, h. 536.
6
Depag Ri, Op.cit., h. 820.
dan membuang tanaman asing yang mengganggu diantara tumbuhan yang ia tanam, agar tanaman tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik
7
Ibnu al-Qayim al-Jauziyah menegaskan peran dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak dengan keterangannya yang jelas. Beliau
berkata, ״sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa Allah SWT, pada hari
kiamat nanti akan meminta pertanggung jawaban setiap orang tua tentang apa yang telah mereka lakukan terhadap anaknya, sebelum meminta
pertanggung jawaban anak terhadap orang tuanya. Karna sesungguhnya sebagaimana orang tua memiliki hak dari anaknya, demikian pula
sebaliknya seorang anak memiliki hak dari orang tuanya.
8
Menjaga diri dan keluarga dari api neraka adalah dengan pengajaran dan pendidikan, serta mengembangkan kepribadian mereka kepada akhlak yang
utama, serta menunjukkan kepada hal-hal yang bermanfaat
dan membahagiakan diri serta keluarga.
Setiap orang tua ingin menyelamatkan dirinya serta keluarganya dari siksa api neraka, serta ingin mendidik putra putrinya karena hal itu sudah menjadi
kodrat sebagai orang tua. Namun bagi para orang tua yang beriman, mendidik anak bukan hanya mengikuti dorongan kodrat naluriah, akan tetapi lebih dari
itu yakni dalam rangka melaksanakan perintah Allah SWT yang harus dilaksanakan. Oleh sebab itu orang tua harus memberikan pendidikan
terutama penanaman ketauhidan kepada putra putrinya. Tauhid, berarti mengakui bahwa seluruh alam semesta beserta isinya
berada dalam kekuasaan Allah SWT, hanya ada satu tuhan karena jika ada tuhan yang lain selain Allah maka niscaya alam semesta akan hancur lebur.
Sehingga jin dan manusia diciptakan Allah hanyalah untuk mengabdi, menyembah serta menghambakan dirinya secara penuh sebagai hamba-Nya.
...
“Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa
”. Q.S. al-Anbiya: 22
9 7
al-Gojali dalam Muhammad Nur Abdul Hafidz,Mendidik Anak Bersama Rasulallah Bandun: Bayan,1988,h. 38.
8
al-Qayyim Ibid, h. 38.
9
Depag Ri Op.cit. h. 450.
...
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku
”. Q.S. Adz-dzariyat: 56
10
Allah yang Maha Pengampun akan mengampuni dosa apapun yang dilakukan hamba-Nya selama ia bertobat, namun Allah tidak akan
memberikan pengampunan terhadap siapa saja yang telah menduakan-Nya, menyamakan-Nya dengan yang lain.
Perbuatan syririk atau lawan dari tauhid berarti menzolimi diri sendiri, serta Allah mengharamkan pelakunya untuk menikmati surga
karena tempat bagi siapa saja pelakunya adalah neraka jahanam QS. al Ma’idah : 72.
11
Menurut Zaenudin, tauhid terbagi menjadi 3 yakni : tauhid Rububiyah dan tauhid Ubudiyah tauhid uluhiyah.
12
Sedangkan menurut Isma‟il Raji al-Faruqi tauhid terdiri dari tiga kriteria yang talazum, yakni Tauhid
Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Al Hakimiyah.
13
Ruang lingkup aqidah oleh Drs. Yunahar Ilyas, Lc. yang meminjam sistematika Hasan
al-Banna membagi ruang lingkup tauhid menjadi 4 bagian yakni Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, dan
Sam’iyyat
14
. Semua aktivitas alam semesta ini tidak terlepas dari kebesaran dan
kekuasaan Allah sebagai Rabb. Allah tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk mengurus alam ini, mengakui bahwa Dialah Rabb yang Esa, tunggal
tidak ada Rabb selain Dia inilah yang disebut sebagai tauhid rububiyah. Selanjutnya ketauhidan itu tidak hanya pengakuan bahwa Allah satu-
satunya pencipta dan Ilah, namun ketauhidan tersebut harus sejalan dengan semua aktivitas seorang hamba, keyakinan tersebut harus diwujudkan melalui
10
Ibid, h. 756.
11
Ibid, h. 159
12
Zaenudin, Op.cit, h. 17
13
Ismail Raji al-Faruqi, tauhid, Bandung: Pustaka, 1988. h. 18
14
Yunahar Ilyas, Op.cit.,h.15