pendidik adalah 1 orang tua 2 orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap kedewasaan seorang anak, misalnya
guru, dan wakil wakil orang tua yang diserahi mengasuh atau mendidik anak.
6
Orang tua yaitu ibu dan bapak, sebagai pendidik utama, karena orang tualah yang mempunyai kesadaran dan cinta kasih yang
mendalam untuk mengasuh mendidik anak dengan penuh tanggung jawab dan kesabaran. Lagipula kesempatan untuk
mendidik memperoleh pendidikan bagi si anak lebih banyak dari orang tua, mengingat sebagian besar waktu hidup anak banyak di
rumah bersama sama dengan orang tuanya. b. Faktor Anak Didik
Sabutan anak didik dalam ilmu pendidikan tidak terlepas kaitannya dengan sikap ketergantungan seorang anak terhadap
pendidik tertentu. Seorang anak, disebut anak didik apabila menjadi tanggung jawab pendidik tertentu. Dengan kata lain, tidak
setiap anak dapat disebut anak didik sebab sebutan anak didik harus dikaitkan dengan seorang pendidik tertentu. Dan pendidik
yang dimaksud disini adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Jadi anak didik adalah anak atau orang
yang belum dewasa atau belum memperoleh kedewasaan atau seseorang yang masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik
tertentu. c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang penting peranannya dalam pendidikan, karena dapat mempengaruhi
perkembangan anak. Pengaruh lingkungan berbeda dengan pengaruh pendidik terhadap anak, yaitu pengaruh pendidik sifatnya
bertanggung jawab, sedangkan pengaruh lingkungan tidak bertanggung jawab. Pengaruh lingkungan sekitar dapat bersifat
6
Alisuf Sabri, Op.Cit., h. 10
positf dan dapat pula negatif. Karena itu sangat beruntunglah seorang anak yang tinggal di lingkingan alam sekitar yang
memberikan pengaruh positif. Mengingat faktor ini penting, maka sudah menjadi tugas kewajiban para pendidik orang tua untuk
mengantisipasi dan menghindarkan pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan serta berupaya menyediakan pengaruh lingkungan yang
positif yang dapat menunjang perkembangan kepribadian si anak.
7
3. Tujuan Pendidikan
Pembahasan Tujuan Pendidikan merupakan suatu yang penting, mengingat perjalan setiap institusi yang memiliki visi yang
jelas selalu dimulai dari tujuan, demikian pula pendidikan, yang kini menjadi harapan mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik
hendaknya selalu berangkat dari tujuan yang akan dicapai. Menurut Plato tujuan pendidikan sesungguhnya adalah penyadaran terhadap apa
yang diketahuinya,
kemudian pengetahuan
tersebut harus
direalisasikan sendiri dan selanjutnya mengadakan penelitian serta mengetahui hubungan kausal, yaitu alasan dan alur pikirnya,
Menurut Dewey, tujuan pendidikan ialah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga dapat
berfungsi secara individual dan berfungsi sebagai anggota masyarakat
melalui penyelenggaraan
pendidikan dan
pengajaran yang bersifat aktif, ilmiah, dan masyarakat serta berdasarkan kehidupan nyata, yang dapat mengembangkan
jiwa, pengetahuan, rasa tanggung jawab, keterampilan, kemauan, dan kehalusan budi pekerti.
8
B. Tauhid
1. Pengertian Tauhid
Tauhid dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata tauhid merupakan kata benda yang berarti keesaan Allah; kuat kepercayaan
bahwa Allah hanya satu. Perkataan tauhid berasal dari bahasa Arab,
7
Ibid, h. 19.
8
Sukardjo, Landasan Pendidikan, Konsep Dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Press, 2009, h. 14.
masdar dari kata wahhada
دحو
yuwahhidu
دحوي
.Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya, keyakinan bahwa Allah SWT adalah
Esa;Tunggal;satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah”; mentauhidkan
berarti “mengakui akan keesaan Allah;mengeesakan Allah”. Jubaran Mas‟ud menulis bahwa tauhid bermakna “beriman kepada Allah, Tuhan
yang Esa”, juga sering disamakan dengan
“ها اا اددلاا”
“tiada Tuhan Selain Allah”. Fuad Iframi Al-Bustani juga menulis hal yang sama.
Menurutnya tauhid adalah Keyakinan b ahwa Allah itu bersifat “Esa”. Jadi
tauhid berasal dari kata “wahhada”
دحو
“yuwahhidu”
دحوي
“tauhidan”
ا يحوت
, yang berarti mengesakan Allah SWT.
9
Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan
kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-Nya.Juga membahas tentang rasul-rasul Allah, meyakinkan
kerasulan mereka, apa yang boleh dihubungkan dinisbatkan kepada mereka, dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
Menurut Zainuddin, tauhid berasal dari kata “wahid” دحاو yang
artinya “satu”. Dalam istilah Agama Islam, tauhid ialah keyakinan tentang satu atau Esanya Allah, maka segala pikiran dan teori berikut
argumentasinya yang mengarah kepada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu disebut dengan Ilmu Tauhid.
10
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir sama dengan tauhid, yakni :
a. Iman. Menurut Asy „ariyah iman hanyalah membenarkan dalam hati.
Senada dengan ini Imam Abu Hanifah mengatakn bahwa iman hanyalah
9
Syahminan Zaini, Kuliah Akidah Islam, Surabaya: al-Ikhlas 1983, h. 54.
10
Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, , Jakarta:, Rineka Cipta 1992. h. 1.