b. Jenis kelamin
Tabel 5.7. Distribusi kebutaan kelainan retina berdasarkan jenis kelamin. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 37 46 Perempuan 44 54
Jumlah 81 100
Dari tabel di atas tampak bahwa kebutaan akibat kelainan retina banyak diderita oleh peremuan yaitu 44 orang 54 sedangkan laki-laki 37 orang 46 .
c. Tingkat pendidikan
Tabel 5.8. Distribusi kebutaan akibat kelainan retina berdasarkan tingkat pendidikan.
Tingkat Pendidikan Jumlah
Persentase
Tidak sekolah 23
28 SD
38 47
SMP 11
14 SMU
9 11
AkademiPT -
- Jumlah
81 100
Dari tabel di atas tampak bahwa penderita kebutaan akibat kelainan retina lebih banyak terdapat pada yang memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu 23 orang
tidak sekolah, 38 orang pendidikan Sekolah Dasar dan 11 orang berpendidikan SMP, 9 orang yang berpendidikan SMU. Pendidikan yang rendah biasanya sebanding
dengan tingkat pengetahuan dan tingkat sosio ekonomi yang rendah pula, sehingga hal ini mempengaruhi pandangan terhadap kebutaan akibat kelainan retina.
Universitas Sumatera Utara
d. Pekerjaan
Tabel 5.9. Distribusi kebutaan akibat kelainan retina berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Persentase
BuruhKaryawan 4
5 Petani
40 49
DagangWiraswasta 5
6 Pegawai
8 10
IRT 20
25 Pelajar
1 1
Nelayan 1
1 Lainnya
2 3
Jumlah 81
100
Dari 81 orang kebutaan akibat kelainan retina dimana 40 orang pekerjaannya adalah bertani 49 dan 20 orang pekerjaan ibu rumah tangga 25, serta 8 orang
lagi adalah pegawai 10.
e. Lama kekaburan
Tabel 5.10. Sebaran kebutaan retina berdasarkan terjadinya kebutaan.
Lama menderita kekaburan Jumlah
Tiba-tiba 4
4.94 Perlahan-lahan
77 95,06
Jumlah 81
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel: 5.10 di atas tampak bahwa penderita kebutaan akibat kelainan retina mengeluhkan secara tiba-tiba sebanyak 4 orang 4,94, dan perlahan-lahan
sebanyak 77 orang 95,06.
f.Riwayat Keluarga