BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini berbentuk survei yang dilakukan pada tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 20 Agustus 2009 pada 10 kecamatan di Kabupaten Langkat dengan
beberapa desa dimana terdapat angka kebutaan dengan jumlah penduduk sebanyak 29.500 orang.
Jumlah penduduk yang diperiksa yang didapat dari 10 kecamatan adalah sebagai berikut, yaitu : Kecamatan Babalan dengan sampel buta 39 orang,
Kecamatan Selesai dengan sampel buta 42 orang, Kecamatan Gebang dengan sampel buta 28 orang, Kecamatan Padang Tualang dengan sampel buta 31 orang,
Kecamatan Selapian dengan sampel buta 15 orang, Kecamatan Stabat dengan sampel buta 51 orang, Kecamatan Secanggang dengan sampel buta 94 orang,
Kecamatan Hinai dengan sampel buta 30 orang, Kecamatan Kuala dengan sampel buta 30 orang, Kecamatan Binjai dengan sampel buta 27 orang.
Hal ini sesuai dengan rumus pengambilan sampel, dimana jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Cluster Random Sampling dengan cara
Propositional Allocation Methode.
Universitas Sumatera Utara
A. DATA UMUM SAMPEL 1. Usia
Tabel 5.1. Distribusi sampel berdasarkan usia.
Umur tahun Laki – laki Perempuan
Jumlah
0 – 5 -
- -
6 – 10 1
3 4
11 – 15 4
3 7
16 – 20 3
5 8
21 – 25 1
4 5
26 – 30 6
2 8
31 – 35 7
6 13
36 – 40 5
3 8
41 – 45 7
8 15
46 – 50 18
25 43
51 – 55 12
16 28
56 – 60 30
35 65
61 – 65 25
27 52
66 – 70 32
35 67
71 – 75 19
7 26
76 – 80 10
13 23
80 8
7 15
Total 188
199 387
Dari table 5.1 distribusi sampel berdasarkan usia di atas, didapatkan jumlah sampel terbanyak pada usia 66 – 70 tahun yaitu 67 orang. Selanjutnya usia 56 – 60
tahun sebanyak 65 orang dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis Kelamin
Tabel 5.2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin
Stabat Hinai
Secang gang
Selesai Kuala
Baba Lan
Binjai Gebang
Padang Tualang
Sala pian
Penduduk ♂
♀ ♂
♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀
♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀
Jumlah Sampel
24 27
18 12
50 44
24 18
10 20
19 20
9 18
14 14
12 19
7 8
Total 51
30 94
42 30
39 27
28 31
15
Dari tabel 5.2 didapatkan sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 187 orang 48,32 dan perempuan sebanyak 200 orang 51,68 . Maka dari data
ini didapatlah jumlah sampel perempuan lebih banyak dibanding jumlah sampel laki – laki.
3. Tingkat pendidikan
Tabel 5.3 Distribusi sampel berdasarkan tingkat pendidikan. Tingkat Pendidikan
N Tidak Sekolah
116 29,97
SD 191
49,35 SMP
37 9,56
SMA 39
10,08 Akademi PT
4 1,03
Jumlah 387
100
Dari tabel 5.3 terlihat bahwa sampel yang tidak sekolah sebanyak 116 orang, SD sederajat 191 orang , SMP sederajat 37 orang, SMA sederajat 39 orang.
Akademi Perguruan Tinggi 4 orang. Sebagian besar tingkat pendidikan sampel adalah sekolah dasar atau yang sederajat.
Universitas Sumatera Utara
4. Jenis Pekerjaan
Tabel 5.4. Distribusi sampel berdasarkan jenis pekerjaan. Pekerjaan
N Buruh Karyawan
20 6,97
Petani 204
52,71 Nelayan
5 1,29
Pegawai 21
5,43 Ibu Rumah Tangga
89 23,00
Dagang wiraswasta 21
5,43 Pelajar
14 3,62
Lainnya 13
3,36 Jumlah
387 100
Dari tabel 5.4 di atas tampak bahwa petani merupakan porsi terbesar yaitu sebanyak 204 orang 52,71 dan disusul dengan ibu rumah tangga sebanyak 89
orang 23,00 dan seterusnya.
5. Suku Bangsa
Tabel 5.5. Distribusi sampel berdasarkan suku bangsa Suku Bangsa
N Jawa
223 57,62
Banjar 13
3,36 Melayu
92 23,77
Batak 22
5,69 Lainnya
37 9,56
Jumlah 387
100
Dari tabel 5.5 diatas tampak bahwa suku Jawa merupakan suku yang terbanyak yang mengalami kebutaan pada 10 Kecamatan yang mewakili Kabupaten
Langkat.
Universitas Sumatera Utara
B. Peserta Penelitian
Dari penduduk yang diperiksa yaitu kebutaan yang menurut kriteria inklusi sebanyak 387 orang, dengan buta 2 mata sebanyak 123 orang 31,78 dan satu
mata 264 orang 68,22, sementara sampel kebutaan akibat kelainan retina ditemukan sebanyak 16 orang dua mata, dan 65 orang satu mata.
1.Karakteristik peserta penelitian a. Usia
Tabel 5.6. Distribusi kebutaan akibat kelainan retina berdasarkan usia. Usia Jumlah Persentase
-20 1 1 21-40 7 9
41-60 33 41 61-80 38 47
81- 2 2 Jumlah 81 100
Dari tabel di atas tampak bahwa kelompok usia 61-80 tahun merupakan penderita kebutaan akibat kelainan retina terbanyak yakni sebanyak 38 orang 47.
Selanjutnya usia 41-60 tahun sebanyak 33 orang 41 .
Universitas Sumatera Utara
b. Jenis kelamin