Retinitis Pigmentosa. Proliferatif diabetik retinopati PDR

Berdasarkan Age Related Eye Disease Study, dengan pemberian suplemen zinkum dosis tinggi dan antioksidan vitamin A,C dan E jangka panjang dapat menurunkan resiko berkembangnya degenerasi macula terkait usia tipe eksudatifneovaskular. Beberapa studi epidemiologis menunjukkan bahwa peranan mikronutrien seperti karotenoid dapat menurunkan terjadinya AMD serta mencegah terjadinya progresifitas AMD. 15,16

III. Retinitis Pigmentosa.

Berdasarkan visual impairment and Blindness, Retinitis Pigmentosa merupakan salah satu penyebab kehilangan visus yang penting pada usia-usia produktif. Retinitis Pigmentosa merupakan merupakan distrofi pigmen retina primer, merupakan kelainan heriditer yang kelainannya lebih menonjol pada rods dari pada cone. Kebanyakan diturunkan secara autosomal resesif, diikuti dengan autosomal dominan dan paling sedikit diturunkan melalui X-liked resesif. Insiden: ƒ Terjadi pada 5 orang per 1000 penduduk, pada seluruh penduduk dunia. ƒ Umur: gambaran progresifitas lambat pada anak-anak, sering mengakibatkan kebutaan pada pertengahan usia lanjut. ƒ Ras: penyakit ini dapat ditemukan pada semua ras. ƒ Suku Bangsa: laki-laki lebih sering ditemukan dari pada perempuan dengan perbandingan 3:2. ƒ Lateraliti: sering ditemukan bilateral dan efeknya sama pada ke dua mata. Universitas Sumatera Utara Gambaran Klinik: A. Simtom visual: ƒ Buta senja: merupakan karakteristik yang terjadi pada beberapa tahun sebelum adanya kelainan-kelainan pada retina dengan adanya perubahan. Penglihatan retina, ini menunjukkan terjadinya degenerasi pada rods. ƒ Adaptasi gelap, peninggian light treshold pada perifer retina, walaupun proses adaptasi gelap itu sendiri menyerang sangat lambat. ƒ Tubular vision merupakan kasus yang lanjut. B. Perubahan fundus: ƒ Perubahan pigmentasi retina, ini adalah bentuk perivaskular yang khas dan mirip dengan bentuk bone corpuscule. Pada mulanya perubahan ini ditemukan hanya pada daerah equatorial dan kemudian menyebar diantara anterior dan posterior. ƒ Penyempitan arterior retina dan menjadi seperti benang pada stadium akhir. ƒ Optik disk menjadi pucat dan keruh pada stadium akhir dan akhirnya berturut-turut menjadi atrofi optik. ƒ Perubahan-perubahan lainnya yang terlihat seperti koloid bodies, sklerosis khoroidal, CME, atrofi atau cellophane makulopati. C. Perubahan lapangan pandang. ƒ Annular atau ring-shaped Scotoma, adalah tanda khas yang menunjukkan adanya degenerasi pada daerah equatorial retina. Seperti perjalanan penyakitnya, skotoma meningkat pada pada anterior dan Universitas Sumatera Utara posterior dan selanjutnya terjadi pada penglihatan kspasien mengalami kebutaan. D. Pemeriksaan Elektrofisiologikal. Perubahan elektrofisiologikal tampak lebih cepat pada penyakit ini sebelum tanda-tanda sebelum tanda-tanda subyektif atau tanda-tanda obyektif perubahan fundus. ƒ ERG sub-normal atau ƒ EOG tidak tampak light peak. Therapi Sebagian besar pengobatan tidak berhasil, sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk penyakit ini. 1. Evaluasi terhadap penghentian progresifitas perjalanan penyakit yang telah dicoba dari tahaun ke tahun, termasuk: vasodilar, ekstrak plasenta, tranplantasi otot rektus ke dalam rongga suprakoroid, light exclusion therapi, terapi ultrasonik, terapi akupuntur. Belum lama ini, Vitamin A dan E telah direkomendasikan untuk mengontrol progresifitas. 2. Low vision aids LVA dalam bentuk magnifying glasses, dan night vision device, mungkin dapat membantu. 3. Rehabilitasi pasien yang berpengaruh terhadap dirinya seperti latar belakang sosial ekonomi. 4. Profilaksis, konseling genetik untuk tidak menikah dengan keturunan yang sama untuk menghindari diturunkannya insiden penyakit ini. Selanjutnya bagi yang sudah menikah dianjurkan untuk tidak mempunyai anak. 19 Universitas Sumatera Utara

IV. Retinal Detachment