C.
Guru 1.
Pengertian Guru
Di zaman sekarang jabatan guru nampaknya sudah menjadi profesi yang menjadi mata pencaharian. Guru adalah pendidik professional, karenanya secara
implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak orang tua.
25
Hal ini dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan dari beberapa ahli pendidikan antara lain :
Moh. Uzer Usman mendifinisikan guru sebagai jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
26
Roestiyah N. K. berpendapat bahwa guru adalah seorang tenaga professional yang dapat menjadikan peserta didik mampu merencanakan, menganalisa dan
menyimpulkan masalah yang dihadapi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
istilah guru diartikan sebagai “orang yang pekerjaannya mata pencaharian, profesinyanya mengajar.
27
Dari berbagai pendapat diatas merupakan pengertian guru secara professional dan bersifat umum. Sedangkan secara instutisional yang dikatakan guru adalah semua
orang yang diangkat menjadi guru. Untuk menjadi seorang guru yang dapat mempengaruhi anak didik kearah kebahagian dunia dan akhirat sesungguhnya
tidaklah ringan, artinya ada syarat-syarat yang harus di penuhi.
2. Tugas dan Fungsi Guru
Guru sangat berperan penting dalam memabantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Ketika orang tua mendaftarkan
25
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004, h. 39.
26
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h. 6.
27
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1999, h. 123.
anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
seorang guru dituntut dapat memiliki kinerja yang baik. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut :
a. Sebagai orang tua yang sepenuh kasih saying pada peserta didiknya.
b. Sebagai teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para
peserta didik. c.
Sebagai fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya.
d. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan sarana pemecahnya.
e. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
f. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan bersilahturahmi
dengan orang lain secara wajar. g.
Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain dan lingkungannya.
h. Menjadi pembantu ketika diperlukan.
28
Dari penyampaian diatas maka penulis dapat mengetahui bahwa guru yang penuh kasih sayang, tempat mengadu, memupuk rasa percaya diri serta membantu
ketika diperlukan, maka akan memajukan sekolah dengan ke profesionalannya dalam mendidik anak di sekolah.
28
E. Mulyana, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008, cet. ke-7.
Sedangkan menurut Ivork Devies, menegaskan bahwa seorang guru mempunyai empat fungsi pokok, yakni :
a. Merencanakan adalah pekerjaan seorang guru untuk menyusun tujuan
belajar. b.
Mengorganisasikan adalah pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan sumber-sumber belajar. Sehingga dapat mewujudkan
tujuan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien dan seekonomis mungkin.
c. Memimpin adalah pekerjaan seorang guru untuk memotivasi, mendorong
dan murid-muridnya. Sehingga mereka akan siap untuk mewujudkan tujuan belajar.
d. Mengevaluasi adalah pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah
fungsi dalam
mengorganisasikan dan
memimpin diatas
telah dirumuskan.
29
Dari keempat fungsi pokok guru diatas, merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengevaluasi sangat berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
akan dibuat dan dilaksanakan dengan baik. Penulis melihat dari keempat fungsi guru sebagai pengajar harus mempunyai tanggung jawab dalam belajar mengajar kepada anak
didik.
29
Ivork Devies, Pengelolaan Belajar, Jakarta : Rajawali Press, 1991, cet. ke-2, h. 35-36.
32
BAB III GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH 1 TANGERANG
A. Sejarah dan Perkembangan