Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Triguna Kampung Utan, Ciputat. Pada Bulan Oktober 2009.

3.2. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan berupa penelitian cross sectional. 3.3. Populasi, Sampel, Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi yang dipilih adalah anak remaja di SMU Triguna Utama Kampung Utan Ciputat berusia 14-19 tahun yang terdiri dari kelas 2 dan kelas 3 program studi IPA dan IPS sebanyak 138 orang. Alasan memilih populasi tersebut: Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas adalah remaja sebagai generasi penerus bangsa. Mereka dituntut untuk memiliki daya tahan karrdiorespirasi yang optimal, agar mampu berprestasi baik dalam pelajaran maupun pekerjaan.

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian adalah anak remaja di SMU Triguna Utama Kampung Utan Ciputat dan telah memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini melibatkan jumlah sampel minimal sebanyak 103 orang. Kriteria inklusi : 1. Umur : 14-19 tahun 2. Jenis kelamin : laki-laki dan wanita Kriteria eksklusif : Seluruh kriteria inklusi yang tidak memenuhi persyaratan skrining kesehatan.

3.3.3. Besar Sampel

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus : 2 1 d N N n   2 05 , 138 1 138   n 345 , 1 138  n 103  n orang n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = derajat kepercayaan dipakai 0,05 3.4. Variabel Penelitian 3.4.1. Variabel penelitian Variabel penelitian ini adalah : a. Daya tahan kardiorespirasi b. Kebiasaan berolahraga c. Jenis kelamin

3.4.2. Defenisi operasional

a. Daya tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkan ke jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Arma Abdullah, 1994, Nieman, DC, 1990 Berdasarkan tes naik turun bangku Harvard, daya tahan kardiorespirasi dibagi berdasarkan lima criteria McArdle W.D. et al. 2000, Tri Nurharsono.2006 : Tabel.3-1 Penilaian tingkat daya tahan kardiorespirasi Penilaian tingkat daya tahan kardiorespirasi Nilai Interpretasi 90 – atas Baik sekali 80 – 89 Baik 65 – 79 Sedang 55 – 64 Kurang – 54 Kurang sekali b. Kebiasaan berolah raga Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi tubuh yang hasil akhirnya adalah meningkatkan kesegaran jasmani. Kebiasaan olahraga yang dimaksudkan adalah olahraga yang dilakukan 3 kali dalam seminggu dan lamanya kurang lebih 30 menit. c. Jenis kelamin Jenis kelamin yang dimaksud ialah pria dan wanita

3.5. Pengumpulan data

Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dan tes kesegaran jasmani 1. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka orang percobaan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Peserta dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. b. Malam sebelum pengukuran kesegaran jasmani dilakukan, peserta telah cukup tidur, minimal 7 jam. c. Sebelum pengukuran tidak melakukan kegiatan fisik yang dapat menimbulkan kelelahan d. Makan terakhir dilakukan 2 jam sebelum pengukuran kesegaran jasmani e. Tidak minum obat, satu hari sebelum pengukuran f. Sebaiknya menggunakan pakaian dan sepatu olahraga. Apabila tidak ada gunakan pakaian yang ringkas dan leluasa untuk bergerak. g. Pelaksanaan pengukuran sebaiknya pada pagi hari, bila keadaan memaksa dapat sore hari asal sinar matahari tidak terlalu panas, dan peserta tidak dalam keadaan lelah. h. Tidak sedang hamil. 2. Alat dan Bahan Bangku tinggi 45.78 cm untuk pria, dan 33 cm untuk wanita, stop watch , metronom, stateskop bila perlu. Dibutuhkan petugas yang mampu memberi contoh dengan benar dan mampu menghitung denyut nadi. McArdle W.D. et al. 2000, Tri Nurharsono.2006 3. Cara kerja a. Peserta berdiri menghadap bangku Harvard dengan posisi tegak b. Peserta diharuskan naik turun bangku dengan irama 120xmenit yang diatur dengan metronom, selama 5 menit. c. Peserta menaikkan kaki kanan pada bangku setelah diberi aba-aba mulai stop watch dihidupkan, kemudian dinaikkan kaki kiri di samping kaki kanan, lalu diturunkan kaki kanan diikuti kaki kiri. Demikian seterusnya naik dan turun sesuai irama metronom. d. Pada saat tes berlangsung badan harus tetap tegak, dan seluruh telapak kaki menginjak di atas bangku. e. Bila belum mencapai waktu 5 menit peserta sudah lelah, pengukuran dihentikan, stop watch dihentikan dan dicatat waktu. f. Segera setelah berhenti peserta duduk. g. Setelah satu menit istirahat, hitung nadi pada menit pertama, kedua dan ketiga masing-masing selama 30 detik 1- 1’30”, 2-2’30”, dan 3- 3’30” McArdle W.D. et al. 2000, Tri Nurharsono.2006 4. Hasil Jumlah hitungan nadi pada menit 1, 2 dan 3 setelah beristirahat. McArdle W.D. et al. 2000, Tri Nurharsono.2006 5. Penilaian Harvard step tes Terdapat 2 cara yaitu McArdle W.D. et al. 2000, Tri Nurharsono.2006 : 1. Cara Lambat Denyut nadi dihitung selama 3 kalimenit 1,2 dan 3 setelah tes dan dihitung selama 30 detik kemudian dimasukkan dalam rumus sebagai berikut : 3 2 1 2 100 det ke nadi ke nadi ke nadi x x ik dalam waktu   2. Cara Cepat Denyut nadi dihitung sekali pada menit pertama setelah tes selama 30 detik, kemudian dimasukkan dalm rumus sebagai berikut : Lama naik turun bangku detik X100 5,5 X denyut nadi Dalam penelitian ini menggunakan penilaian cara lambat dengan penghitungan denyut nadi 3 kali pada menit 1,2 dan 3. Pencatatan hasil : Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh siswa dalam melakukan tes naik turun bangku dan hasil penghitungan denyut nadi pada menit 1,2 dan 3 selama 30 detik setelah siswa melakukan tes. Sedangkan bagi peserta yang tidak mampu melaksanakan sampai 5 menit, maka norma penilaian sebagai berikut : Tabel.3-2 penilaian Harvard step tes dengan waktu kurang dari 5 menit Lama waktu Nilai 2 menit 25 2 - 3 menit 38 3 - 3. 5 menit 48 3.6 - 4 menit 52 4.1 - 4.5 menit 55 4.6 - 4.9 menit 59

3.6. Analisis Data