30
ketidak nyamanan, dampak dari suasana gelap adalah sebagai berikut
54
: 1
Rasa takut 2
Rasa tidak jelas 3
Rasa menyeramkan Pada Pedoman Tata Ruang Perabot Perpustakaan Umum dijelaskan
beberapa prisip dasar pencahayaan untuk ruang perpustakaan umum, diantaranya
55
: 1
Ruang perpustakaan membutuhkan pencahayaan yang merata pada seluruh area, baik pada area koleksi maupun pada area membaca.
2 Penggunaan sumber cahaya alami perlu dimaksimalkan untuk
memberikan penerangan pada siang hari. 3
Cahaya matahari yang masuk melalui bukaan jendela harus dapat menyinari ruangan tanpa terhalang.
4 Pengguanaan sumber cahaya buatan dapat diterapkan pada saat
tertentu, misalnya saat hari mendung atau hujan. 5
Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan penataan koleksi di dalam ruang perpustakaan.
6 Pencahayaan pada ruang perpustakaan harus diatur sedemikian
rupa agar tidak terjadi ‘glare’ atau silau yang menggangu kenyamanan pengguna.
54
Wanda Listiani dan Novalinda, “Desain Ruang Perpustakaan”, artikel diakses pada 1 Mei 2015 dari
http:www.pnri.go.idiFileDownload.aspx?ID=Attachment5CMajalahOnline5cdesain+ruang+ perpustakaan.pdf
.
55
Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009, h. 36-38.
31
Selain itu cayaha yang dipantulkan oleh lampu dari arah atas kepala akan lebih baik untuk kegiatan membaca. Karena sinar dari lampu
menimbulkan bayangan manuasia yang jatuh kepermukaan meja ketika pemustaka sedang membaca
56
. Sebaiknya pada ruangan anak pun seperti yang dijelaskan pada sebelumnya, seperti pencahayaan
yang cukup dan tidak menyiulaukan, ratanya pencahayaan dan letak cahaya lampu yang menerangi dari atas agar tidak terjadi gangguan
untuk anak-anak saat membaca.
C. Pedoman Desain Interior Ruang Anak dari Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia
Ketidak samaan luas tanah dan bangun yang disediakan untuk perpustakaan umum menjadi hal yang wajib dipikirkan untuk membuat
tata ruang perpustakaan agar efesien. Kebutuhan yang berbeda antara pustakawan dengan pemustaka menjadi salah satu pertimbangan desain
interior. Pada lampiran penulisan skripsi ini akan ditampilkan beberapa contoh tata ruang perpustakaan umum secara keseluruhan dan detail dari
ruang anak. Tampilan desain interior ruangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran untuk ruang layanan anak Perpustakaan Umum
KAPD Kabupaten Bogor, manakah dari salah satu contoh tersebut yang
56
Wanda Listiani dan Novalinda, “Desain Ruang Perpustakaan”, artikel diakses pada 1 Mei 2015 dari
http:www.pnri.go.idiFileDownload.aspx?ID=Attachment5CMajalahOnline5cdesain+ruang+ perpustakaan.pdf
.
32
dapat dijadikan referensi. Contoh tata ruang tersebut diambil dari Pedoman Tata Ruang Perabot Perpustakaan Umum oleh PNRI
57
.
D. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi pertama berjudul “Desain Interior Bagian Layanan Anak di
Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta” disusun oleh Tb. Dinda Arifiansyah, program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Tujuan dari skripsi tersebut ialah untuk mengetahui tatanan, material
finishing, warna, dan furnitur pada ruang bagian layanan anak di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, mengetahui
kendala yang terjadi di dalam desain interior ruangan bagian layanan anak di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Dalam
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dan informan ditentukan dengan cara mencari pihak yang mengetahui objek
penelitian. Perbedaan penelitian ini terdapat pada tempat penelitian dilakukan.
2. Skripsi kedua berjudul “Evaluasi Desain Interior Ruang Baca
Perpustakaan MAN Yogyakarta III” disusun oleh Yustina Eriani, program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui seperti apakah desain interior perpustakaan MAN Yogyakarta III.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif.
57
Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009, h. 15-23.