BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI DAN UPAYA
YANG DILAKUKAN OLEH KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM DALAM
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
A. Hambatan
1. Di Bidang Substansi Hukum
Di dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M- 01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Dephukham
ditentukan bahwa Kantor Wilayah menyelenggarakan fungsi pengkoordinasian legislasi daerah
245
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengkoordinasian tersebut dilaksanakan oleh Divisi Pelayanan Hukum dan HAM.
Namun demikian, Peraturan Menteri tersebut tidak mengatur secara rinci bagaimana penyelenggaraan pengkoordinasian Prolegda dilaksanakan.
246
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 atau Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tidak mengatur
secara tegas tentang mekanisme penyusunan Prolegda sebagaimana penyusunan Prolegnas, yang langsung menunjuk Departemen Hukum dan HAM untuk
pengkoordinasian Prolegnas.
245
Sebagaimana dimaksudkan dalam Tugas pokok dan fungsi Divisi Pelayanan Hukum dan HAM dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01-PR.07.10 Tahun 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM.
246
Sri Hariningsih, “Beberapa Pemikiran Dalam Rangka Penyempurnaan UU No.10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”, Makalah Disampaikan pada Kegiatan
Peningkatan Pengetahuan Tenaga Perancang di Direktorat Perancangan Peraturan Perundang- undangan tanggal 12 Juli 2006.
Flora Nainggolan : Pembentukan Peraturan Daerah Dikaitkan Dengan Peran Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Ham Sum Atera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Kedua Undang-undang tersebut juga tidak memerintahkan secara tegas untuk mengatur lebih lanjut tata cara penyusunan dan pengelolaan Prolegda dalam
peraturan pelaksanaan.
247
Pedoman penyusunan Prolegda diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 169 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan
Prolegda. Keputusan ini ditetapkan pada 26 Agustus 2004 atau 2 dua bulan 4 empat hari setelah ditetapkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Sehingga tampak Keputusan ini belum mengacu kepada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004.
Sehingga dapat dilihat bahwa belum adanya suatu peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Peraturan Perundang-undangan
sebagai dasar hukum mengenai peran Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM dalam penyusunan Prolegda dan Pengajuan Ranperda dari Pemerintah Daerah.
248
Sebagaimana halnya pengaturan yang tegas tentang pengkoordinasian Prolegnas yang secara tegas diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menyatakan bahwa pelaksanaan Prolegnas dikoordinasikan dengan Departemen yang bergerak di bidang hukum dan
perundang-undangan. Di tingkat pemerintah daerah, berdasarkan Pasal 140 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 menentukan bahwa ”Tata cara mempersiapkan rancangan Peraturan
247
Sri Hariningsih, Ibid
248
Maria Farida Indrati, “Hal-Hal Yang Memerlukan Pengkajian Dan Penyempurnaan
Sebagai Masukan Bagi Perubahan UU NO. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,” Makalah , disampaikan pada Lokakarya RUU tentang Perubahan UU No. 10
Tahun 2004 tanggal 23-24 Mei 2006.
Flora Nainggolan : Pembentukan Peraturan Daerah Dikaitkan Dengan Peran Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Ham Sum Atera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Daerah yang berasal dari Gubernur atau BupatiWalikota diatur dengan Peraturan Presiden. Kunci permasalahan pada dasarnya terletak pada belum ditetapkannya
Peraturan Presiden tersebut. Mengapa? Karena Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 juga mengamanatkan hal yang sama. Bahwa ”Ketentuan mengenai tata cara
mempersiapkan rancangan perda yang berasal dari Gubernur atau BupatiWalikota diatur dengan Peraturan Presiden.”
249
Dari sini dapat dianalisis dan diambil kesimpulan bahwa ada dua menteri yang mempersiapkan rancangan Peraturan Presiden tersebut yakni Menteri Hukum dan
HAM dan Menteri Dalam Negeri yang keduanya mungkin mempunyai kepentingan yang berbeda.
250
Menteri Hukum dan HAM sebagai unsur pelaksana pemerintah yang mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas
pemerintah dibidang hukum dan hak asasi manusia dan Menteri Dalam Negeri sebagai unsur pelaksana pemerintah yang mempunyai tugas membantu Presiden
dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah dibidang pemerintahan daerah dimana keduanya berada dibawah dan sama-sama bertanggung jawab kepada
Presiden. Peraturan Presiden ini sangat dinantikan oleh Kantor Wilayah Departemen
Hukum dan HAM dan merupakan salah satu ”key word” tentang pelibatan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM sebagai perpanjangan tangan dari
Departemen Hukum dan HAM dalam rangkaian tata cara mempersiapkan Rancangan
249
Lihat Pasal 27 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
250
Maria Farida Indrati, Loc.cit
Flora Nainggolan : Pembentukan Peraturan Daerah Dikaitkan Dengan Peran Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Ham Sum Atera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Peraturan Daerah yang berasal dari eksekutif, legislatif ataupun dari partisipasi masyarakat. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan secara tegas mengatur pelibatan Departemen Hukum dan HAM dalam proses penyusunan Undang-undang sebagai Departemen yang tugas dan
tanggung jawabnya dibidang perundang-undangan.
251
Sementara pengaturan tata cara penyusunan Rancangan Peraturan Daerah masih menunggu dibentuknya Peraturan
Presiden sebagai peraturan pelaksana dari Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
252
2. Di Bidang Struktur Hukum