Harga Emas LANDASAN TEORI
20 cepat sehingga orang tidak suka memegang uang atau lebih baik
memegang barang. Kredit jangka panjang berdasarkan Indeks harga atau menggunakan mata uang asing seperti dolar. Kegiatan investasi
masyarakat lebih banyak diluar negeri. c. Hyper inflation, adalah tingkat inflasinya sangat tinggi di atas 100.
Inflasi ini cendrung mematikan kegiatan perekonomian masyarakat. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi
yang terlalu panas overheated. Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya,
sehingga harga-harga cendrung mengalami kenaikan Eduardus Tandelilin, 2010:342.
Berdasarkan alasan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut Junaiddin Zakaria,2009:62:
a. Demand full inflation atau inflasi sebagai akibat dari tarikan permintaan yang sering disebut juga dengan kelebihan permintaan. Apabila
permintaan tersebut terus-menerus bertambah sedangkan seluruh faktor produksi sudah digunakan secara full, maka hal ini akan menimbulkan
kenaikan harga. Kenaikan harga secara terus-menerus ini akan menimbulkan inflasi, dan inflasi yang tinggi akan menimbulkan
pengangguran tenaga kerja. b. Cost full inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan
biaya produksi, upah dan biaya produksi yang tinggi akan mendorong
21 produsen untuk menjual hasil produksinya dengan harga yang tinggi, yang
akhirnya akan mendesak harga-harga barang lain ikut naik. c. Pemerintah banyak mencetak uang melalui bank sentral pemerintah
menciptakan uang yang cukup banyak karena ingin melayani permintaan kredit dari masyarakat umum dan dari dunia usaha pada khususnya.
Pertambahan jumlah uang beredar jika tidak diimbangi dengan penciptaan barang dipasar maka harga-harga barang tersebut akan naik, jika hal ini
terjadi secara terus-menerus maka akan timbul inflasi. Menurut Sadono Sukirno 2008:339 Inflasi akan membawa dampak terhadap
perekonomian suatu negara, yaitu: a. Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang-orang yang berpendapatan
tetap. b. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
c. Memperburuk pembagian kekayaan Upaya-upaya untuk mengendalikan laju inflasi dapat berupa penerapan
kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah untuk mengubah dan mengendalikan penerimaan dan pengeluran pemerintah
melalui APBN Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara dengan maksud mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Ada 3 Bentuk kebijakan fiskal untuk
jangka pendek: a. Membuat perubahan yang berkaitan dengan pengeluaran pemerintah
b. Membuat perubahan yang berkaitan sistem pajak dan jumlah pajak yang ditetapkan.
22 Untuk jangka panjang kebijakan fiskal:
a. Kebijakan penstabilan otonomik yang artinya menjalankan sistem pajak yang telah ada.
b. Kebijakan fiskal diskresioner artinya kebijakan secara khusus membuat perubahan terhadap sistem yang ada, misalkan membuat peraturan yang
baru dibidang penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dilakukan bank sentral dalam
mengatur dan mengendalikan jumlah uang beredar. Kebijakan ini meliputi: a. Kebijakan operasi pasar terbuka open-market operation yaitu membeli
atau menjual obligasi pemerintah. b. Kebijakan tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam menetapkan tingkat
bunga. c. Kebijakan cadangan wajib yaitu cadangan dalam menetapkan deposito
bank dan juga lembaga keuangan lainnya Asfia Murni, 2006:209. Menurut Paul A. Samuelson 2004:116 terdapat efek buruk yang disebabkan
adanya inflasi yaitu sebagai berikut: a. Inflasi dan perkembangan ekonomi