Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

35

H. Keterkaitan Antar Variabel

Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui adanya keterkaitan antara variabel dependen IHSG dengan variabel independen inflasi, kurs, BI rate dan indeks Dow Jones. Di bawah ini dijelaskan para peneliti yang melakukan penelitian yang sama dengan variasi variabel yang berbeda: 1. Graham Smith 2001 pernah melakukan penelitian mengenai harga emas dunia dengan indeks bursa saham Amerika dalam penelitiannya mengungkapkan harga emas berpengaruh negatif terhadap indeks bursa di Amerika. Karena harga emas di Amerika dianggap sebagai komoditas yang menarik. Pada saat terjadi inflasi kenaikan harga emas akan mendorong penurunan indeks harga saham di Amerika. Hal ini disebabkan investor yang semula berinvestasi di pasar modal akan mengalihkan dananya untuk berinvestasi di emas karena harga emas dianggap suatu komoditas yang lebih aman dan cendrung sedikit resiko dibandingkan berinvestasi di bursa saham. Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Gary Twite 2002 yang menyatakan bahwa harga emas berpengaruh positif terhadap pasar modal di Australia. 2. Budi Frensidy 2009 meneliti pengaruh variabel makro ekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dengan menggunakan analisis regresi linear berganda OLS periode pengamatan dilakukan secara triwulan di mulai pada Januari 2000 – Oktober 2008, hasil regresi menunjukkan bahwa sebagian besar faktor domestik tidak berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Indikator ekonomi domestik berupa inflasi, BI 36 rate dan kurs tengah. Sedangkan faktor asing dan informasi mengenai aliran modal mempunyai pengaruh yang signifikan atas pergerakan IHSG. 3. Budi Frensidy 2009 meneliti mengenai aksi jual beli asing, kurs dan Indeks Hang Seng terhadap IHSG dengan model GARCH, periode pengamatan harian di mulai pada Januari 2006 – Oktober 2007. Hubungan antara perubahan kurs dengan perubahan IHSG adalah negatif dengan koefisien - 0,593601 dengan probabilitasnya 0,0000 signifikan pada α=5. 4. Nachrowi dan Usman 2007 meneliti pengaruh prediksi IHSG dengan model GARCH dan ARIMA, meneliti hubungan antara indeks Nikkei, Dow Jones, SET dan juga nilai tukar kurs terhadap IHSG. Periode pengamatan menggunakan data harian 3 Januari 2005 - 2 Januari 2006. Hasil penelitian menunjukkan semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Koefisien untuk variabel indeks Dow Jones DJIA positif sebesar 0,0791 memberikan arti bahwa pada setiap kenaikan 100 poin DJIA akan mengakibatkan IHSG naik hampir 8 poin. Kurs dollar ternyata mempunyai hubungan negatif dengan koefisien sebesar -0,078319, angka tersebut dapat diinterprestasikan bahwa pada setiap kenaikan harga dollar sebesar Rp.100 maka IHSG turun hampir 8 poin. 37

I. Kerangka Pemikiran

Sebelum melakukan pengolahan data, berikut ini akan dijelaskan kerangka pemikiran yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu : 1. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah menginput data antara variabel independen harga emas dunia, inflasi, kurs, BI rate dan Dow Jones dengan variabel dependen IHSG kemudian menguji kestasioneritasan data-data yang digunakan dalam penelitian ini. Uji stasioneritas data menggunakan uji ADF Augmented Dickey Fuller apabila data belum stasioner pada tingkat level, maka diperlukan langkah-langkah agar menjadi stasioner dengan diferensiasi data dilakukan uji pertama first difference apabila belum stasioner juga maka dilanjutkan dengan uji kedua second difference. 2. Tahap selanjutnya melakukan uji ARCHGARCH dengan metode trail and error coba-coba sebagai alternatif untuk mendapatkan model yang terbaik. Model ini dipilih berdasarkan kriteria memiliki nilai R 2 tertinggi, SIC Schwarz Information Criterion dan AIC Aikake Information Criterion terendah. Setelah didapatkan model yang terbaik maka model terseebut digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas IHSG selama periode pengamatan. Secara sistematik alur penelitian terlihat pada gambar kerangka berfikir sebagai berikut : 38 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Stasioner Uji ARCHGARCH Uji Deferensi Data Pemilihan Model Terbaik R 2 AIC Interprestasi Hasil Kesimpulan Input Data Variabel Independen Harga Emas Dunia, Variabel MakroEkonomi Inflasi, Kurs, tingkat Suku Bunga BI dan Indeks Dow Jones Variabel Dependen Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Uji Perilaku Data Stasioneritas Tidak Stasioner SIC