Indeks Harga Saham Gabungan

13 Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan dan Jasa, dan Manufaktur. 3. Indeks LQ45 Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal transaksinya tipis, yaitu pasar modal yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. IHSG di anggap kurang tepat sebagai indikator suatu kegiatan pasar modal karena mencakup semua saham yang tercatat yang sebagian kurang aktif diperdagangkan. Oleh karena itu pada tanggal 24 Februari 1997 dikenalkan alternatif indeks yang lain, yaitu indeks liquid- 45 ILQ-45 di mulai pada tanggal 13 juli 1994 dan tanggal ini merupakan hari dasar indeks dengan nilai awal 100. Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Sebagai berikut ini: a. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler. b. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler. c. Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. 14 4. Jakarta Islamic Index JII JII di buat oleh BEI bekerjasama dengan PT. Dana Reksa Investment Management. JII menggunakan basis tanggal Januari 1995 dengan nilai awal sebesar 100. JII di perbarui tiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Januari dan Juli. JII merupakan indeks yang berisi dengan 30 saham perusahaan yang memenuhi kriteria investasi berdasarkan syariah islam, dengan prosedur sebagai berikut ini: a. Saham yang terpilih harus sudah tercatat paling tidak 3 bulan terakhir, kecuali saham yang termasuk dalam 10 kapitalisasi besar. b. Mempunyai rasio utang terhadap aktiva tidak lebih dari 90 di laporan keuangan tahunan atau tengah tahun. c. Di pilih 60 saham dengan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir. d. Kemudian di pilih 30 saham dengan urutan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Indeks ini menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas. 5. Indeks Kompas 100 Pada tanggal 10 Agustus 2007, Bursa Efek Jakarta BEJ berkerjasama dengan harian kompas merilis indeks yang baru yang di sebut dengan 15 Indeks Kompas 100. Indeks ini terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. 6. Indeks BISNIS-27 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 7. Indeks PEFINDO25 Indeks Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah Small Medium Enterprises SME. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal Return on Equity ROE dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik. 8. Indeks SRI-KEHATI Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia KEHATI. SRI adalah 16 kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio PER dan Free Float. 9. Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan. Pada tanggal 8 april 2002, BEJ memperkenalkan dua indeks lagi yaitu Main Board Index MBX dan Development Board Index DBI. Indeks Papan Utama Main Board di maksudkan untuk menampung emiten yang berukuran besar dan mempunyai catatan dan kinerja yang baik dan Indeks Papan Pengembangan Development Board dimaksudkan untuk penyehatan perusahaan-perusahaan yang kinerjanya menurun, perusahaan yang berprospek baik tetapi belum menguntungkan. Perusahaan-perusahaan yang tidak masuk kedalam Main Board Index Indeks Papan Utama, maka akan masuk kedalam Development Board Index Indeks Papan Pengembangan. Perusahaan yang baru masuk ke papan pengembangan dapat berpindah ke papan utama atau sebaliknya. 10. Indeks Individual Indeks harga masing-masing perusahaan tercatat. 17

B. Harga Emas

Emas adalah logam yang padat, lembut, mengkilat, dan salah satu logam yang paling lentur diantara logam lainnya. Dibandingkan dengan jenis logam lainnya emas memiliki beberapa kelebihan, seperti pendapat Jack Weatherford ”dimanapun orang ingin menyentuhnya, mengenakannya, bermain-main dengannya dan juga memilikinya, karena berbeda dengan tembaga yang berubah menjadi hijau, besi yang mudah berkarat dan perak yang memudar, emas murni tetaplah murni dan tidak berubah ”. sifat-sifat alamiah inilah yang menyebabkan nilai atau harga emas menjadi amat bernilai Sholeh Dipraja, 2011:7. Harga emas dapat mencerminkan ekspektasi atau harapan terhadap tingkat inflasi, emas dicari pada saat-saat tidak menentu, yakni ketika uang kertas perlahan-lahan mulai kehilangan nilainya. Inflasi hanya mengikis nilai uang kertas, tapi tidak mengurangi harga emas Tanuwidjaja, 2009:40. Dengan kondisi kenaikan tingkat harga inflasi yang cendrung tinggi maka menjadi wajar harga emas di indonesia naik cukup pesat. Emas merupakan media investasi yang kemungkinan besar tidak akan terkena dampak inflasi Sholeh Dipraja, 2011:21 termasuk bentuk investasi yang cendrung bebas resiko, emas banyak di pilih karena nilai harganya yang cukup cendrung stabil dan naik, sangat jarang sekali emas mengalami penurunan yang tajam, emas juga dapat di gunakan sebagai penangkal inflasi yang kerap terjadi di suatu negara investopedia.com . Investor akan memilih tingkat imbal hasil yang tinggi dengan resiko tertentu, investasi di pasar saham tentunya akan lebih beresiko daripada berinvestasi di emas, yang secara umum tingkat pengembalian 18 cendrung lebih tinggi. Di Indonesia terdapat salah satu tambang emas terbesar di dunia yaitu terletak di tembagapura, papua yang di kelola oleh PT. Freeport Indonesia kompas.com. Emas termasuk investasi jenis middle risk investment yang mempunyai beban resiko jauh lebih tinggi dan memberikan keuntungan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investasi pada bank atau deposito Sholeh Dipraja, 2011:20. Menurut Sholeh Dipraja 2011,12, ada empat faktor kelebihan dari emas: a. Keterbatasan jumlahnya dan termasuk barang tambang sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, emas terbentuk karena proses alami dan manusia hanya dapat menambangnya, proses penambangan tidak mudah, bahkan dapat mempertaruhkan nyawa. b. Tidak terikat dengan sistem bunga sebagaimana halnya dengan uang kertas. c. Kemampuan emas atas daya beli terkini, dalam arti emas mampu beradaptasi terhadap inflasi yang terus membuat barang dan jasa menjadi mahal. Sejak tahun 1968, yang menjadi patokan harga emas seluruh dunia adalah harga emas berdasarkan standar pasar emas london. Sistem ini di namakan London Gold Fixing LGF, suatu prosedur di mana harga emas di tentukan dua kali sehari setiap hari kerja di pasar london, oleh lima anggota pasar london terdiri dari : Bank of Nova Scottia, Baclay Capital, Deutsche Bank, HSBC dan Societe Generale. 19 Formulasi harga emas :

C. Inflasi

Menurut Mishkin Frederic S 2008:342 Inflasi di definisikan sebagai kondisi kenaikan tingkat harga secara terus menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan, yang terpenting terdapat kenaikan harga-harga barang secara umum berlangsung terus-menerus selama satu priode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja meskipun dalam persentasi yang cukup besar bukan termasuk inflasi. Inflasi merupakan perubahan harga secara agregat. Pembangunan akan berjalan lancar bila inflasi dapat ditekan serendah mungkin. Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Perhitungan inflasi negara dihitung berdasarkan inflasi di 45 kota yang terdiri dari 30 provinsi dan meliputi 293-397 harga barang dan jasa Pananda Pasaribu dkk, 2009:4. Menurut Asfia Murni 2006:203-205 Jenis inflasi dapat dibedakan berdasarkan berdasarkan tingkat atau laju inflasi yang terdiri dari: a. Moderat Inflation laju inflasi antara 7-10 adalah laju inflasi yang di tandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat. b. Galloping Inflation adalah inflasi ganas tingkat laju inflasinya antara 20- 100 yang dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius terhadap perekonomian, hal ini ditandai dengan uang kehilangan nilainya dengan x kurs rupiah 20 cepat sehingga orang tidak suka memegang uang atau lebih baik memegang barang. Kredit jangka panjang berdasarkan Indeks harga atau menggunakan mata uang asing seperti dolar. Kegiatan investasi masyarakat lebih banyak diluar negeri. c. Hyper inflation, adalah tingkat inflasinya sangat tinggi di atas 100. Inflasi ini cendrung mematikan kegiatan perekonomian masyarakat. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas overheated. Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-harga cendrung mengalami kenaikan Eduardus Tandelilin, 2010:342. Berdasarkan alasan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut Junaiddin Zakaria,2009:62: a. Demand full inflation atau inflasi sebagai akibat dari tarikan permintaan yang sering disebut juga dengan kelebihan permintaan. Apabila permintaan tersebut terus-menerus bertambah sedangkan seluruh faktor produksi sudah digunakan secara full, maka hal ini akan menimbulkan kenaikan harga. Kenaikan harga secara terus-menerus ini akan menimbulkan inflasi, dan inflasi yang tinggi akan menimbulkan pengangguran tenaga kerja. b. Cost full inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan biaya produksi, upah dan biaya produksi yang tinggi akan mendorong