Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah

AT89S51 Studi Kasus : Pada Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat ”. Dalam judul penelitian tersebut, sebenarnya sudah ada skripsi yang meneliti tentang pengendalian listrik, namun dengan demikian hal yang membedakan dalam pembuatan skripsi ini adalah prototipe sistem pengendali kelistrikan berbasis mikrokontroler, dengan bahasa dan pemrograman yang berbeda. Penelitian ini, penulis menggunakan bahasa Assembly, Visual Basic. Net 2008 sebagai program antarmuka, dan memanfaatkan koneksi serial menggunakan perangkat RS 232 to USB. Dalam penelitian ini output dalam pengendali yaitu lampu dengan output 5 Watt. Dalam penelitian sejenis Irfan F ; 2010 menggunakan simulasi lampu led , koneksi paralel port printer, dan pemrograman visual basic sebagai user interface. Adapun kelebihan dari sistem yang penulis rancang adalah penggunaaan timer yang ditambahkan dalam user interface, sehingga mampu mengendalikan kelistrikan disesuaikan sesuai dengan waktu dan kebutuhan pendistribusian kelistrikan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang, maka penulis mengidentifikasi pokok-pokok masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut : 1. Sistem saklar manual dan genset yang dirasakan saat ini belum memanfaatkan teknologi informasi, sehingga dibutuhkan sebuah aplikasi kelistrikan ruangan yang bersifat otomatisasi, sentralisasi, dan terkomputerisasi. 2. Dibutuhkan aplikasi prototipe guna mengendalikan kelistrikan agar dapat diaplikasikan kedalam sistem nyata kelistrikan pada Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat 3. Dibutuhkan waktu yang cukup banyak pada petugas, untuk bergeser dari lokasi kerja dan mematikan kelistrikan masing-masing ruangan.

1.3 Rumusan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar belakang penulisan, maka masalah yang kan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang sebuah alat sebagai prototipe sistem pengendali kelistrikan ruangan yang bersifat otomatisasi, sentralisasi, dan terkomputerisasi? 2. Bagaimana membuktikan bahwa prototipe sistem pengendalian kelistrikan ini sudah bekerja sebagai alat yang dirancang sebagai pengganti ruangan-ruangan yang terdapat pada Pokja ICT Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat?

1.4 Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah tersebut dengan keadaan dilapangan meliputi : 1. Merancang aplikasi sistem pengendali kelistrikan secara otomatis dan efisien, yang terdiri dari hardware dan software. 2. Pembangunan aplikasi sistem hardware tersebut memanfaatkan teknologi mikrokontroler tipe AT89S51 diproduksi oleh ATMEL dan IC RS232 sebagai IC port serial. 3. Membangun aplikasi sistem software dengan menggunakan bahasa pemrograman Assembly, dan Visual Basic. Net sebagai user interface. 4. Pemrograman Visual Basic.NET 2008 hanya sebagai user interface dimana mengendalikan kelistrikan ruangan pada lokasi listrik yang dikendalikan dan menambahkan program timer sebagai otomatisasi dan rekapitulasi yang dapat diatur sesuai kebutuhan instansi. 5. Perancangan sistem pengendali kelistrikan ruangan ini menggunakan metode pengembangan model komputer computer model. 6. Membuktikan pengendalian kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 diruangan pokja ICT yang sudah dipasang 4 saklar dengan tegangan masing-masing 220 volt dengan lampu output 5 Watt.

1.5 Tujuan Penelitian