10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Prototipe
Menurut Zulkifli 2005 prototipe prototyping adalah pemakaian aplikasi khusus perangkat lunak untuk membuat versi skala kecil atau perkiraan pertama
program yang direncanakan. Versi skala kecil disebut protipe, dan dapat dibuat relatif cepat, serta kemudian dapat dilihat oleh pemakai dengan mencobanya
terlebih dahulu. Pemakai mengetes, misalnya, prosedur pemrosesan transaksi, membuat laporan, dan memperbarui update.
Sesudah pemakai kahir menyelesaikan pengetesan, tim pendesain dapat mempelajari respons dan mengerjakan kembali prototipe. Dengan pengulangan
tersebut, prototipe dapat dibuat sesuai dengan keperluan pemakai dan disetujui oleh manajemen. Biasanya pendesain akan meneruskan pembuatan prototipe
sampai menjadi sistem skala penuh. Sementara itu beberapa tingkatan dalam proses desain dapat diserahkan pada pemakai untuk dicobakan. Sekali prototipe
dapat disetujui, maka dapat digunakan sebagai model untuk sistem skala penuh Zulkifli, 2005 : 191 .
2.2 Definisi Sistem
Menurut Jogiyanto 2003 sistem system dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan
prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat
didefinisikan sebagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem
yang didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.
Pendekatan komponen merupakan pendekatan yang relatif baik digunakan untuk menjelaskan suatu sistem informasi. Akan tetapi penggunaan pendekatan
ini adalah jika komponen-komponen dari sistem tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Satu komponen saja tidak teridentifikasi, maka akan gagal untuk
menggambarkan sistem itu dengan baik dan sistem tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya Jogiyanto, 2003 : 34 .
2.3 Definisi Pengendalian