Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pengembangan Sistem

Untuk pengembangan sistem, penulis menggunakan metode menggunakan model komputer dan simulasi secara umum pada pembangunan Prototype Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 yang telah digambarkan pada gambar 3.2 pada bab 3.

4.2.1 Memahami sistem yang akan dibangun

1. Indentifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru

Tujuan pembuatan aplikasi prototipe ini adalah sebagai solusi untuk membantu sistem kelistrikan yang ada pada pokja ICT, dan mempermudah dalam pengontrolan kelistrikan suatu ruangan secara sentralisasi dan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini dirasakan lebih mudah dilakukan karena listrik yang digunakan pada saat ini menggunakan sistem genset belum mampu mengontrol keseluruhan ruangan. Sehingga dalam aplikasi prototipe ini, pengguna dapat mengendalikan dan memantau listrik berdasarkan kebutuhan dan waktu yang telah ditentukan.

2. Penyelesaian problem-problem yang saat ini dihadapi

Bedasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, kelistrikan dalam suatu Pokja Information and Communication Technology ICT terkontrol secara manual. Pada permulaan sistem, petugas mengontrol secara manual kelistrikan yang ada di ruangan menggunakan saklar biasa, dimana disetiap ruangan memiliki saklar yang terhubung kedalam kelistrikan ruangan. Kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan ini adalah memakan banyak waktu dan tenaga dalam kegiatan sehari-harinya. Permasalahan lain yang dihadapai yaitu : 1. Dari Segi teknologi informasi Sistem saklar manual dan genset yang dirasakan saat ini belum memanfaatkan teknologi informasi, sehingga dibutuhkan sebuah aplikasi kelistrikan ruangan yang bersifat otomatisasi, sentralisasi, dan terkomputerisasi. 2. Dari segi kelistrikan dan elektronika Dibutuhkan aplikasi prototipe guna mengendalikan kelistrikan agar dapat diaplikasikan kedalam sistem nyata kelistrikan pada Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat 3. Dari segi waktu Dibutuhkan waktu yang cukup banyak pada petugas, untuk bergeser dari lokasi kerja dan mematikan kelistrikan masing-masing ruangan. Kemudian berikut ini adalah flowchart diagram alur sistem kelistrikan manual : Ruang Tamu Kelistrikan Ruang Staff ICT Kelistrikan Mati Saklar Kelistrikan Hidup on off Mulai Mengendalikan Listrik Manual Sistem Saklar Selesai Gambar 4.3. Flowchart indentifikasi sistem kelistrikan manual pada Ruang Tamu. Sumber : Data Diolah penulis Ruang Staff ICT Kelistrikan Ruang Staff ICT Kelistrikan Mati Saklar Kelistrikan Hidup on off Mulai Mengendalikan Listrik Manual Sistem Saklar Selesai Gambar 4.4. Flowchart indentifikasi sistem kelistrikan manual pada Ruang Staff ICT Sumber : Data Diolah penulis Ruang Verifikasi Kelistrikan Ruang Verifikasi Kelistrikan Mati Saklar Kelistrikan Hidup on off Mulai Mengendalikan Listrik Manual Sistem Saklar Selesai Gambar 4.5. Flowchart indentifikasi sistem kelistrikan manual pada Ruang Verifikasi Sumber : Data Diolah penulis Saklar off Ruang Server Kelistrikan Ruang Server Kelistrikan Mati Kelistrikan Hidup on Mulai Mengendalikan Listrik Manual Sistem Saklar Selesai Gambar 4.6. Flowchart indentifikasi sistem kelistrikan manual pada Ruang Server Sumber : Data Diolah penulis

4.2.2 Mengembangkan model komputer dari sistem

Dalam mengembangkan model komputer, ini harus memenuhi syarat- syarat pembuatan aplikasi prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan menggunakan Mikrokontroler keluaran Atmel dengan tipe AT89S51 yang meliputi kelengkapan data, software dan hardware.

1. Kelengkapan data yang digunakan

a Denah Ruangan Pokja ICT Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat. b Daftar Peralatan dan infrastruktur ruangan yang terdapat pada Pokja ICT Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat.

2. Desain arsitektur sistem kelistrikan ruangan

Dalam tahap ini adalah desain sistem pengendali kelistrikan yang akan dipergunakan untuk mengimplementasikan sistem pengendali nantinya. Skema ruangan yang dirancang merupakan skema sistem kelistrikan ruangan instansi yang telah ada sebelumnya, kemudian penulis tidak merubah skema kelistrikan ruangan yang telah ada, dengan kata lain penulis hanya menambahkan sistem pengendali kelistrikan ruangan yang bersifat otomatisasi, sentralisasi, dan terkomputerisasi, yang dapat mengendalikan kelistrikan di empat ruangan, sebagai berikut : a Ruang Tamu dengan penggunaan kelistrikan selama 11 Jam b Ruang Staff Pokja ICT dengan penggunaan kelitrikan 9 Jam c Ruang verifikasi dengan penggunaan kelistrikan selama 24 Jam d Ruang Server dengan penggunaan kelistrikan selama 24 Jam Dimana dalam hal ini PC pengendali menggunakan kelistrikan dari ruang verifikasi dengan sistem kelistrikan 24 jam, dan termasuk kelistrikan 3 komputer staff. 18-6 1 5 - RUANG KERJA ICT RUANG SERVER RUANG BELAKANG RUANG DEPAN RUANG KERJA ICT RUANG SERVER RUANG STAFF VERIFIKASI RUANG SERVER S Gambar 4.7 Skema Ruangan Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokonroler AT89S51. Sumber : Data Diolah penulis

3. Kelengkapan software yang digunakan

a ALDS ASM 10, penulis memilih software ini karena merupakan Integrated Development Environtment IDE yaitu software yang dapat melakukan editor sekaligus compiler. b Software WH-500_800 Proggramer, merupakan software downloader, dimana mikrokontroler dipindahkan kedalam perangkat downloader, kemudian dimasukkan program assembler yang telah dikompile ke file Bin dan proses inilah yang disebut proses write program mikrokontroler. Perangkat ini disebut universal writer keluaran Brightech, dan mendukung Mikrokontroler Atmel AT89S51, AT89S52, AT89S53. c Visual Basic .Net 2008 untuk membangun perancangan user interface pengontrolan bersifat sentralisasi dan sesuai kebutuhan waktu yang diperlukan. d Adobe Photoshop CS3 sebagai software untuk membuat tampilan login, dan pengolahan gambar-gambar lainnya dalam pembuatan aplikasi prototipe ini. e Sistem operasi Windows XP Professional Service Pack 2 yang berjalan pada PC aplikasi prototipe.

4. Kelengkapan hardware yang digunakan

a IC Mikrokontroler bertipe AT89S51. b Satu Buah PC untuk membuat program dengan spesifikasi sebagai berikut : 1 Processor 2.00 GHz 2 Memory 2 GB 3 Harddisk 160 GB 4 Mouse 5 Keyboard 6 Port USB 7 Monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixel. c SebuahUSB to Serial Converter. d Sebuah Universal Writer yang digunakan untuk memasukkan program kedalam mikrokontroler. e Komponen-komponen hardware pendukung yaitu terdiri dari komponen elektronika dan komponen listrik.

4.2.3 Mengembangkan komputer dalam rancangan prototipe sistem

pengendali kelistrikan ruangan 1. Perancangan proses prototipe kelistrikan ruangan. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasian sistem yang masih manual tersebut, penulis merancang sebuah prototipe sistem pengendalian kelistrikan ruangan yang bersifat terkomputerisasi, sentralisasi dan terotomatisasi yang berbasis Mikrokontroler AT89S51. Pada pengembangannya, penulis melakukan studi kasus pada Pokja Information and Communication Technology ICT di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika BBMG Wilayah II. Sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut: a Seorang staff khusus bagian Pokja ICT didalam sistem ini berperan sebagai administrator yang bertugas untuk mengendalikan kelistrikan ruangan dan berhak menggunakan Aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51, yang diberi user dan password khusus untuk aplikasi ini. b Dikarenakan sistem ini merupakan sistem yang tidak sembarangan karyawan dapat memahami kinerja sistem pengendalian kelistrikan ini. Komputer pengendali diproteksi dengan login dan password khusus, sehingga hanya administrator yang dapat mengetahui. c Admin dapat melakukan pengendalian ruangan-ruangan tanpa bergeser dari bangku kerja. d Admin dapat melakukan pengendalian yang bersifat otomatisasi, sentralisasi dan terkomputerisasi. Gambar flowchart dari perancangan prototipe sistem penulis,pada gambar 4.7 sebagai berikut . Ruang Tamu Kelistrikan Ruang Tamu Kelistrikan Mati Saklar Kelistrikan Hidup on off A D Gambar 4.8 . Flowchart proses rancangan Prototipe Sistem Ruang Tamu Sumber : Data Diolah penulis Ruang Staff ICT Kelistrikan Ruang Staff ICT Kelistrikan Mati Saklar Kelistrikan Hidup on off B D Gambar 4.9 . Flowchart proses rancangan Prototipe Sistem Ruang Staff ICT Sumber : Data Diolah penulis Ruang Verifikasi Administrator Menu Utama Kelistrikan Mati Saklar Kelistrikan Hidup on off Mulai Login Selesai User Password Validation Ruang Server Ruang Verifikasi Ruang Staff ICT Ruang Tamu Timer Timer Timer Timer False True Kelistrikan Ruang Verifikasi A B C D Gambar 4.10 . Flowchart proses rancangan Prototipe Sistem Ruang Verifikasi Sumber : Data Diolah penulis off Ruang Server Kelistrikan Ruang Server Kelistrikan Mati Saklar Hidup on C D Gambar 4.11 . Flowchart proses rancangan Prototipe Sistem Ruang Server Sumber : Data Diolah penulis

2. Perancangan Arsitektur Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan

Ruangan Pada tahap ini, dilakukan kegiatan perancangan arsitektur prototipe sistem pengendali itu sendiri. sebagaimana seperti gambar dibawah, terdapat sebuah mesin utama yang akan dibangun, yaitu : perancangan catu daya, perancangan rangkaian Mikrokontroler AT89S51, rangkaian saklar digital, perancangan rangkaian IC MAX 232, dan perancangan LED indicator. Dari hasil rancangan tersebut, menunjukkan bahwa sistem pengendali kelistrikan tersebut bekerja menunggu perintah dari komputer. berikut adalah ilustrasi dari arsitektur prototipe sistem pengendali yang akan dibangun. Rangkaian Saklar Digital Rangkaian Output LEDLampu Rangkaian Serial IC Max 232 RangkaianMikroko ntroler AT89S51 Power Supply Saklar 1 Saklar 2 Saklar 3 Saklar 4 SIKENTRIK 1432 MIKROKONTROLER AT89S51 Usb To Serial RS232 Gambar 4.12 Blok Diagram Perancangan Arsitektur Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokonroler AT89S51. Sumber : Data Diolah penulis Pemegang peranan penting sistem ini terletak pada mesin mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali instruksi dan bridge , yaitu jembatan yang menghubungkan lingkungan eksternal kelistrikan dan internal software. Mesin tersebut sudah terprogam menggunakan bahasa assembler. Penempatan mikrokontroler bertujuan agar segala macam aktivitas yang diiinstruksi dari komputer dapat terlaksana dan terselesaikan, sehingga hasilnya dari kegiatan tersebut yang merupakan informasi akan digunakan sebagai bahan untuk proses analisis lebih lanjut. Com 1 merupakan port serial. Kabel serial merupakan sarana komunikasi dari komputer ke dalam mikrokontroler dan usb to rs 232 converter yang menghubungkan mikrokontroler serial ke port usb.

3. Perancangan Program Assembly

Pada tahap ini akan dibahas perancangan program dasar assembly, sebagai sistem dasar dari Sistem pengendali kelistrikan berbasis mikrokontroler AT89S51 menggunkaan pseudocode, dan flowchart pada gamabar 4.13 dibawah ini. 1 Pseudocode Penulisan pseudocode dari program dasar Assembly aplikasi Prototipe sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 sebagai berikut ; 1. Mulai 2. Inisialisasi sistem 3. Baca switch relay 4. Input A, 5. Maka mikrokontroler secara otomatis membaca sta tus “A”, dimana “A” adalah kondisi relay1 terhubung dengan saklar listrik. 6. Input B, 7. Mak a mikrokontroler secara otomatis membaca status “B”, dimana “B” adalah kondisi relay2 terhubung dengan saklar listrik. 8. Input C, 9. Maka mikrokontroler secara otomatis membaca sta tus “C”, dimana “C” adalah kondisi relay3 terhubung dengan saklar listrik. 10. Input D 11. Maka mikrokontroler s ecara otomatis membaca status “D”, dimana “D” adalah kondisi relay4 terhubung dengan saklar listrik. 12. Input E 13. Maka mikrokontroler secara otomatis membaca sta tus “E”, dimana “E” adalah kondisi relay1 terputus dengan saklar listrik. 14. Input F 15. Maka mikrokontroler s ecara otomatis membaca status “F”, dimana “F” adalah kondisi relay2 terputus dengan saklar listrik. 16. Input G, 17. Maka mikrokontroler secara otomatis membaca sta tus “G”, dimana “G” adalah kondisi relay3 terputus dengan saklar listrik. 18. Input H 19. Maka mikrokontroler s ecara otomatis membaca status “H”, dimana “H” adalah kondisi relay4 terputus dengan saklar listrik. 20. Selesai. 2 Flowchart Flowchart program dasar Assembly, sebagai berikut : START INISIALISASI SISTEM BACA SWITCH ON RELAY I “A” ON RELAY 1 KIRIM STATUS “a” PADA RELAY 1 KIRIM STATUS “b” PADA RELAY 1 KIRIM STATUS “c” PADA RELAY 1 KIRIM STATUS “d” PADA RELAY 4 KIRIM STATUS “e” PADA RELAY 1 KIRIM STATUS “f” PADA RELAY 2 KIRIM STATUS “g” PADA RELAY 3 KIRIM STATUS “h” PADA RELAY 4 ON RELAY 2 “B” ON RELAY 2 ON RELAY 3 “C” ON RELAY 3 ON RELAY 4 “D” ON RELAY 4 OFF RELAY 1 “E” OFF RELAY 1 OFF RELAY 2 “F” OFF RELAY 2 OFF RELAY 3 “G” OFF RELAY 3 OFF RELAY 4 “H” OFF RELAY 4 END Pokja ICT Gambar 4.13 Flowchart Program Assembly Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokonroler AT89S51. Sumber : Data Diolah penulis

4. Perancangan Hardware

Pada tahap ini akan dibahas hardware yang digunakan dalam perancangan Prototype Sistem pengendali kelistrikan berbasis mikrokontroler AT89S51 ini. Hardware tersebut diantaranya adalah rangkaian catu daya, rangkaian mikrokontroler AT89S51, rangkaian sakelar digital, rangkaianan serial IC MAX 232, dan rangkaian LED indikator. a Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian catu daya memberikan supply tegangan pada alat pengendali. Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC. Tegangan 220 VAC ini kemudian diturunkan menjadi 12 VAC melalui trafo penurun tegangan. Tegangan 15VAC disearahkan oleh diode bridge IN4002 menjadi tegangan DC. Kemudian kapasitor disini fungsinya untuk membuang noise teganfan DC, keluaran diode bridge ini kemudian masuk ke IC regulator 7805 yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. Gambar 4.14 Rangkaian Catu Daya sumber ; suhata, 2002; 204 b Perancangan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 Rangkaian mikrokontroler merupakan pusat pengolahan data dan pusat pengendali alat. didalam rangkaian mikrokontroler ini terdapat empat buah port, yang digunakan untuk menampung input atau output data dan terhubung langsung oleh rangkaian rangkaian dari alat pengendali. Rangkaian ini tersusun dari atas oscliator kristal 11.0592 mhz yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa internal dan dua buah kapasitor sebesar 30 pf yang berfungsi utnuk menstabilkan frekuensi. Kemudian penjelasan akan dijabarkan sebagai berikut : 1 Port 1.0 sampai dengan port 1.3 terhubung dengan rangkaian saklar digital relay 1 sampai dengan rangkaian digital keempat. 2 Port Reset, digunakan untuk melakukan reset dimana dalam rangkaian ini terhubung dengan Resistor 4K7Ω , Kapasitor 10uF dan terhubung pada tegangan 5 VDC. 3 Port 3.0 dan 3.1 sebagai jalur penerimaan dan pengiriman data RXD, TXD 4 Port x-tal1 dan port xtal 2terhubung dengan Kristal 10MHzbertipe NSK 11.0592, berfungsi sebagai penstabil clock dan terhubung dengan kapasitor 22pF. 5 Port 2.0 - 2.3 terhubung dengan rangkaian led indikator. 6 Port EA VPP adalah port yang berfungsi sebagai input kontrol, jika EA = low, maka program hanya akan dijalankan dari eksernal program memory, jika EA= high, maka program akan dijalankan dari internal program memori. 7 Port VCC dalam hal ini sebagai sumber tegangan 5VDC. Gambar 4.15 Rangkaian Mikrokontroller AT89S51 sumber ; suhata, 2002; 205 c Perancangan Rangkaian Saklar Digital Rangkaian sakelar digital 1 sampai sakelar digital 4 berfungsi untuk mengendalikan beban yang dapat digunakan lampu atau peralatan elektronik. Rangkaian sakelar ini dikendalikan langsung oleh mikrokontroller. Rangkaian dan komponen pada sakelar 1 sampai sakelar 4 pada dasarnya sama , perbedaannya hanya terdapat pada port pengendali ke mikrokontorler. Saklar 1 terhubung ke alamat p1.0, sedangkan sakelar 2 terhubung pada alamat p1.1, saklar 3 terhubung 1.2 , sakelar 4 terhubung pada alamat 1.3. Untuk dapat mengontrol rangkaian ini saklar 1 sampai saklar 4 mikrokontroller harus mengirimkan data sinyal pulsa “0” atau “1”. Jika mikroko ntroller memberikan data sinyal pulsa „0‟ maka rangkaian sakelar digital berada dalam keadaan tidak aktif, tapi bila data sinyal pulsa 1 yang dikirimkan oleh mikrokontroller, maka rangkaian saklar digital akan aktif. Berikut prosesnya tegangan masuk sebesar 5VDC, mendapat tahanan Resistor R 220 Ω, melewati optopcopler PC 813 yang berfungsi mengisolasi tegangan, dan jika optocopler diberi nol maka relay akan aktif, berfungsilah teganagan VCC, sebaliknya jika optocopler diberi 1 maka relay akan nonaktif. Bersam itu juga rangkaian ini berhubungan dengan Port 1.0 dalam hal ini rangkaian relay 1, selanjutnya port 1.1 rangkaian relay 2, dan seterusnya sampai port 1.3 yaitu rangkaian relay 4. Keluar dari optocopler tegangan dikendalikan oleh Transistor satu dan satu lagi ditahan oleh R 8K7Ω, kemudian disini diode IN 4148 berfungsi untuk menahan tegangan balik dari relay dari kondisi aktif kekondisi tidak aktif, bersamaan itu juga led disini berfungsi sebagai indikator rangkaian. Kemudian masuk kedalam relay dimana fungsi relay adalah penghubung dan pemutus arus secara otomatis, dalam hal ini difilter oleh kapasitor 33nF sebagai peredam bouncing getaran. Jika ingin mengendalikan sakelar dengan beban yang lebih besar, misalnya 1000 watt, maka relay diatas dapat diganti dengan relay yang dapat menahan beban 1000 watt. Gambar 4.16 Rangkaian Saklar Digital sumber ; suhata, 2002; 206 d Perancangan Rangkaian Serial IC MAX 232 Selanjutnya adalah perancangan rangkaian IC MAX 232 yang berfungsi mensinkronkan komunikasi serial antara Mikrokontroler dengan komputer. Dimana pada kaki 1,2,3,4,5,6 terhubung dengan kaki kapasitor yang berfungsi sebagai penstabil tegangan Pada kaki 10 terhubung dengan port 3.0 Mikrokontroler dalam hal ini sebagai jalur penerimaan data RXD, kemudian pada kaki 9 terhubung dengan jalur pengiriman data TXD pada komunikasi serial. PAda kaki 16 terhubung dengan tegangan 5VDC, kaki 15 terhubung dengan ground. Sedangkan kaki 7 IC terhubung kedalam port 2 PORT DB 9 dimana Port 2 sebagai Receive Data, dan kaki 8 IC terhubung pada port 3 sebagai Transmited Data. Gambar 4.17 Rangkaian Serial IC MAX 232 sumber ; suhata, 2002; 207 e Perancangan Rangkaian Led Indikator Selanjutnya adalah perancangan rangkaian led indikator yang berfungsi sebagai indikator kelistrikan empat ruangan. Dimana pada port 2.0 sampai dengan port 2.3 masing-masing terhubung kedalam rangkaian led indikator, yang bekerja jika port diberi logika low, maka led menyala, dan apabila diberi logika high maka led akan mati. Gambar 4.18 Rangkaian Led Indikator Sumber ; Suhata, 2002; 207

5. Perancangan Antar Muka Pemakai

Dalam perancangan antarmuka, dibuat beberapa form yang akan diuraikan sebagai berikut. a Perancangan Form Login Rancangan form login, merupakan tampilan awal ketika aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Form ini menampilkan dua kolom yang masing –masing berisi user dan password yang akan diisi oleh pengguna aplikasi ini. Bentuk gambaran form login pada antarmuka prototipe sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : Gambar 4.19 Perancangan Login Sumber : data diolah penulis b Perancangan Form Menu Utama Rancangan form menu utama merupakan tampilan setelah login, pada aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Yang terdiri atas beberapa tab-tab pilihan ruangan sebagai berikut : LOGO UIN LOGO BMG Nama Aplikasi PASSWORD NAMA 1 Tab Beranda Tab ini menampilkan denah Ruangan Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat. Menu ini menampilkan lampu indikator saklar kelistrikan kondisi hidup dan saklar kelistrikan kondisi mati. Bentuk gambaran tab form beranda menu utama pada antarmuka prototipe sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : File Information Setting X _ STATUS Denah BMG Wilayah II Ruang Verifikasi Ruang Server 2. Ruang Staff ICT 1Ruang Tamu TIME : DATE : DENAH GEDUNG ICT BMKG LOGO BMKG Gambar 4.20 Perancangan Tab Beranda Menu Utama Sumber : data diolah penulis 2 Tab Beranda Ruang Tamu Rancangan tab menu ruang tamu merupakan pilihan dalam tab form menu utama, yang terdapat pada aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Pada tab form menu ruang tamu ini menampilkan beberapa pilihan pengendalian aplikasi Prototipe Sistem Pengendalian Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 pada Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat, pilihan pengendalian secara manual, maupun secara otomatisasi hari, jam dan menit. Pengguna tinggal memilih sesuai kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Pada tab menu ini juga menampilkan lampu indikator saklar kelistrikan kondisi hidup dan saklar kelistrikan kondisi mati. Bentuk gambaran tab form menu ruang tamu pada antarmuka sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : File Information Setting X _ STATUS Denha BMG Wilayah II 4. Ruang Verifikasi 3. Ruang Server 2. Ruang Staff ICT 1. Ruang Tamu DENAH GEDUNG ICT BMKG MANUAL ON OFF WEEKLY SYSTEM SUNDAY MONDAY TUESDAY WEDNESDAY THURSDAY FRIDAY SATURDAY ON OFF TIME HOURS SYSTEM Gambar 4.21 Perancangan Tab Ruang Tamu Menu Utama Sumber : data diolah penulis 3 Tab Beranda Ruang Staff ICT Rancangan tab menu ruang staff ICT merupakan pilihan dalam tab form menu utama, yang terdapat pada aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Pada tab form menu ruang ruang staff ICT ini menampilkan beberapa pilihan pengendalian aplikasi Prototipe Sistem Pengendalian Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 pada Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat, pilihan pengendalian secara manual, maupun secara otomatisasi hari, jam dan menit. Pengguna tinggal memilih sesuai kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Pada tab menu ini juga menampilkan lampu indikator saklar kelistrikan kondisi hidup dan saklar kelistrikan kondisi mati. Bentuk gambaran tab menu ruang staff ICT pada antarmuka sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : File Information Setting X _ STATUS Denha BMG Wilayah II 4. Ruang Verifikasi 3. Ruang Server 2. Ruang Staff ICT 1. Ruang Tamu DENAH GEDUNG ICT BMKG MANUAL ON OFF WEEKLY SYSTEM SUNDAY MONDAY TUESDAY WEDNESDAY THURSDAY FRIDAY SATURDAY ON OFF TIME HOURS SYSTEM Gambar 4.22 Perancangan Tab Ruang Staff ICT dalam Menu Utama Sumber : data diolah penulis 4 Tab Beranda Ruang Server Rancangan tab menu ruang server merupakan pilihan dalam tab form menu utama, yang terdapat pada aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Pada tab menu ruang server ini menampilkan beberapa pilihan pengendalian aplikasi Prototipe Sistem Pengendalian Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 pada Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat, pilihan pengendalian secara manual, maupun secara otomatisasi hari, jam dan menit. Pengguna tinggal memilih sesuai kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Pada tab menu ini juga menampilkan lampu indikator saklar kelistrikan kondisi hidup dan saklar kelistrikan kondisi mati. Bentuk gambaran tab menu ruang server pada antarmuka sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : File Information Setting X _ STATUS Denha BMG Wilayah II 4. Ruang Verifikasi 3. Ruang Server 2. Ruang Staff ICT 1. Ruang Tamu DENAH GEDUNG ICT BMKG MANUAL ON OFF WEEKLY SYSTEM SUNDAY MONDAY TUESDAY WEDNESDAY THURSDAY FRIDAY SATURDAY ON OFF TIME HOURS SYSTEM Gambar 4.23 Perancangan Tab Ruang Server dalam Menu Utama Sumber : data diolah penulis 5 Tab Beranda Ruang Staf Verifikasi Rancangan tab menu ruang staf verifikasi merupakan pilihan dalam tab form menu utama, yang terdapat pada aplikasi Prototipe Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Pada tab form menu ruang staf verifikasi ini menampilkan beberapa pilihan pengendalian aplikasi Prototipe Sistem Pengendalian Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 pada Pokja ICT Balai Besar Meteorologi Dan Geofisika Wilayah II Ciputat, pilihan pengendalian secara manual, maupun secara otomatisasi hari, jam dan menit. Pengguna tinggal memilih sesuai kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Pada tab menu ini juga menampilkan lampu indikator saklar kelistrikan kondisi hidup dan saklar kelistrikan kondisi mati. Bentuk gambaran tab menu ruang staf verifikasi pada antarmuka sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : File Information Setting X _ STATUS Denha BMG Wilayah II 4. Ruang Verifikasi 3. Ruang Server 2. Ruang Staff ICT 1. Ruang Tamu DENAH GEDUNG ICT BMKG MANUAL ON OFF WEEKLY SYSTEM SUNDAY MONDAY TUESDAY WEDNESDAY THURSDAY FRIDAY SATURDAY ON OFF TIME HOURS SYSTEM Gambar 4.24 Perancangan Tab Ruang Staf Verifikasi dalam Menu Utama Sumber : data diolah penulis c Perancangan Menu Help Rancangan menu help menampilkan beberapa bantuan antara lain cara penggunaan aplikasi Prototipe Sistem Pengendalian Kelistrikan Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51, yang terdiri dari ; panduan login, panduan melakukan setting koneksi, panduan melakukan pengendalian manual, panduan melakukan pengendalian berdasarkan Jam dan Menit, panduan melakukan pengendalian berdasarkan Hari, Jam dan Menit. Bentuk gambaran form menu help pada antarmuka sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : Gambar 4.25 Perancangan Menu Help Sumber : data diolah penulis Isi Judul Menu Help - x Tab Menu Pilihan Panduan Aplikasi Menu d Perancangan Menu About Software Rancangan menu About Software menampilkan informasi antara lain Use case ini digunakan untuk menampilkan informasi antara lain informasi versi dari aplikasi ini, jurusan dan perguruan tinggi dari penulis, kemudian dimana penelitian ini dilakukan, beserta warning penjelasan siapa saja yang boleh menggunakan aplikasi ini. Bentuk gambaran form menu About Software pada antarmuka prototipe sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : Gambar 4.26 Perancangan About Software Sumber : data diolah penulis Logo BMG Nama Aplikasi - x Banner Menu Logo UIN Info email Warning Button Ok

4.2.4 Membuat program Assembly, hardware prototipe , dan pembuatan

aplikasi antarmuka pemakai. 1. Pembuatan Program Assembly Pada tahap ini penulis melakukan pengkodean terhadap hasil rancangan yang sudah didefinisikan sebelumnya untuk dijadikan program aplikasi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan beberapa tools seperti ALDS ASM 10, dimana aplikasi ini merupakan compiler bahasa assembly untuk MCS-51 dan merupakan copyright dari Delta Elektronik. Sekilas tentang pembuatan program assembly ini dapat dilihat pada gambar 4.27 dibawah ini. Untuk proses dan konstruksi program dan source code program dapat dilihat pada lampiran. Gambar 4.27 Pembuatan Program Menggunakan ALDS ASM 10 Sumber : data diolah penulis Sekilas tentang downloader aplikasi ini menggunakan WH 500-800 Programmer, yang tersedia dalam cd software universal writer. Dapat dilihat pada gambar 4.28 dibawah ini. Untuk proses dan konstruksi program dan downloader program dapat dilihat pada lampiran. Gambar 4.28 Pembuatan Aplikasi Dengan WH 500-800 Programmer Sumber : data diolah penulis 2. Pembuatan Perangkat Hardware Prototipe Pada tahap ini penulis melakukan perakitan hardware sistem yang tersusun dari komponen elektronika, komponen mikrokontroler AT89S51, dan komponen kelistrikan. Komponen-komponen tersebut disusun membentuk rangkaian-rangkaian yang terdisi dari : rangkaian catu daya, rangkaian mikrokontroler, rangkaian relay, rangkaian serial, dan rangkaian led simulasi. Untuk proses pembuatan rangkaian sampai pada dan konstruksi sistem pengendali kelistrikan ruangan berbasis mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat sebagai berikut : a Pembuatan Rangkaian Catu Daya Pada tahap ini penulis melakukan pembuatan dan perakitan hardware perangkat catu daya, terlihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 4.29 Pembuatan Rangkaian Catu Daya Sumber : data diolah penulis Catu daya yang sesuai adalah mempunyai tegangan keluaran 5VDC. Berdasarkan pengukuran diperoleh data sbb: Tabel 4.1 Pengukuran Rangk. Catu Daya Pengukuran VOut 1 4,8 V 2 4,8 V 3 4,8 V 4 4,8 V 5 4,8 V b Pembuatan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 Pada tahap ini penulis melakukan pembuatan dan perakitan hardware perangkat mikrokontroler AT89S51, terlihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 4.30 Pembuatan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 Sumber : data diolah penulis Rangkaian Mikrokontroler yang sesuai adalah mempunyai tegangan keluaran 5VDC. Berdasarkan pengukuran diperoleh data sbb: Tabel 4.2 Pengukuran Rangk. Mikrokontroler AT89S51 Pengukuran VOut 1 4,8 V 2 4,8 V 3 4,8 V 4 4,8 V 5 4,8 V c Pembuatan Rangkaian Saklar Digital Pada tahap ini penulis melakukan pembuatan dan perakitan hardware perangkat saklar digital, terlihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 4.31 Pembuatan Rangkaian Saklar Digital Sumber : data diolah penulis Rangkaian Saklar Digital yang sesuai adalah mempunyai tegangan keluaran 5VDC. Berdasarkan pengukuran diperoleh data sbb: Tabel 4.3 Pengukuran Rangk. Saklar Digital Pengukuran VOut 1 4,8 V 2 4,8 V 3 4,8 V 4 4,8 V 5 4,8 V d Pembuatan Rangkaian IC Max 232 Pada tahap ini penulis melakukan pembuatan dan perakitan hardware perangkat IC Max 232, terlihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 4.32 Pembuatan Rangkaian IC Max 232 Sumber : data diolah penulis Rangkaian IC Max 232 yang sesuai adalah mempunyai tegangan keluaran 5VDC. Berdasarkan pengukuran diperoleh data sbb: Tabel 4.4 Pengukuran Rangk. IC Max 232 Pengukuran VOut 1 4,8 V 2 4,8 V 3 4,8 V 4 4,8 V 5 4,8 V e Pembuatan Rangkaian LED Indikator Pada tahap ini penulis melakukan pembuatan dan perakitan hardware perangkat LED Indikator, terlihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 4.33 Pembuatan Rangkaian LED Indikator Sumber : data diolah penulis Rangkaian led Indikator yang sesuai adalah mempunyai tegangan keluaran 5VDC. Berdasarkan pengukuran diperoleh data sbb: Tabel 4.5 Pengukuran Rangk. LED Indikator Pengukuran VOut 1 4,8 V 2 4,8 V 3 4,8 V 4 4,8 V 5 4,8 V

3. Pembuatan Program Pada Antarmuka Pemakai

Pada tahap ini penulis melakukan pengkodean terhadap hasil rancangan antar muka yang sudah didefinisikan sebelumnya untuk dijadikan program anatar muka aplikasi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan visual basic. NET 2008. a Instalasi Visual Studio 2008 Penulis melakukan instalasi Visual Studio 2008, dan sekaligus melakukan Instalasi Visual Basic 2008. Gambar 4.34 Instalasi Visual Studio 2008 Sumber : data diolah penulis b Pembuatan Form Login Penulis melakukan pembuatan form login, sebagai berikut. 1 Source Code Public Class form1login Private Sub Button1_ClickByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles Button1.Click If TextBox1.Text = admin And TextBox2.Text = 12345 Then form2menuutama.Show Me.Visible = False Else MessageBox.Showmasukan kembali nama dan password TextBox1.Text = TextBox2.Text = End If End Sub Private Sub PictureBox1_ClickByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles PictureBox1.Click End Sub End Class 2 Tampilan Gambar 4.35 Form Login Sumber : data diolah penulis c Pembuatan Form Menu Utama Penulis melakukan pembuatan form menu utama, sebagai berikut. 1 Source Code a. Pendeklarasian sistem Port Imports System Imports System.IO Imports System.IO.Ports b. Source Code Button hidup Private Sub Button1_ClickByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles Button1.Click Try SerialPort1.WriteA Label8.BackColor = Color.Green Label1.BackColor = Color.Green Catch ex As Exception MsgBoxex.ToString End Try End Sub c. Source Code Button Mati Private Sub Button1_ClickByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles Button1.Click Try SerialPort1.WriteE Label8.BackColor = Color.Red Label1.BackColor = Color.Red Catch ex As Exception MsgBoxex.ToString End Try End Sub 2 Tampilan a. Tampilan Depan Gambar 4.36 Tampilan depan Sumber : data diolah penulis b. Tampilan Menu Ruang Gambar 4.37 Tampilan menu ruang Sumber : data diolah penulis d Pembuatan Form Help Penulis melakukan pembuatan form help, sebagai berikut. 1 Tampilan Gambar 4.38 Form Help Sumber : data diolah penulis e Pembuatan Form About Software Penulis melakukan pembuatan form form about software, sebagai berikut. 1 Source Code Public Class form4aboutsoftware Private txtGulung As String = Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Private Sub form4aboutsoftware_LoadByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles MyBase.Load End Sub Private Sub Button1_ClickByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles Button1.Click Me.Close End Sub Private Sub tmrGulung_TickByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs Handles tmrGulung.Tick Dim kirikekanan As String kirikekanan = MidtxtGulung, 1, 1 txtGulung = txtGulung.Remove0, 1 txtGulung = txtGulung.InsertLentxtGulung, kirikekanan lblGulung.Text = txtGulung End Sub End Class 2 Tampilan Gambar 4.39 Form About Software Sumber : data diolah penulis

4. Penggabungan dan integrasi prototipe sistem pengendali

kelistrikan ruangan Pada tahap ini penulis melakukan pemasangan dan penggabungan unit rangkaian menjadi aplikasi prototipe, yang kemudian dipasang pada personal komputer, dan perangkat sistem yang telah dibuat, sehingga dapat disimulasikan di perusahaan. Untuk Integrasi sistem pengendali kelistrikan ruangan, berbasis Mikrokontroler AT89S51, adalah sebagai berikut : a. Hubungkan tegangan, masing-masing rangkaian dengan kabel, sesuai dengan skema diagram. b. Cek keluaran masing-masing tegangan yang telah ditentukan pada diagram, dengan multimeter. c. Sitem Pengendali Siap Digunakan. gambar 4.39 Gambar 4.40 Integrasi prototipe sistem kelistrikan ruangan Sumber : data diolah penulis

4.2.5 Menguji, melakukan pemeliharaan dan mengevaluasi Prototipe

Sistem Pengendali Kelistrikan Ruangan 1. Melakukan pengujian prototipe sistem pengendali kelistrikan ruangan Pengujian aplikasi ini dilakukan pada personal computer PC, dimana menggunakan program downloader dengan menggunakan kabel serial RS232 yang terhubung kedalam peralatan mikrokontroler AT89S51, kemudian pengujian selanjutnya dengan menguji user interface untuk melihat kecocokan sesuai kebutuhan permasalahan. Setelah semua peralatan terhubung dengan aplikasi maka pengujian program pada personal komputer dapat dilakukan pada semua fitur yang ada aplikasi ini, Fitur-fitur yang diuji antara lain : a Fitur Login Tabel 4.6 Pengujian Fitur Login Rancangan Proses Hasil Yang diharapkan Hasil Keterangan Mulai masuk kedalam Login Aplikasi  isi user  isi password  tekan tombol ok . Menampilkan halaman login pada form login Aplikasi. Sesuai Selama program login berjalan, tidak ada permasalahan, sehingga program login sesuai, dengan rancangan. Berikut adalah output yang dihasilkan pada personal komputer, untuk fitur menu login yang ditampilkan. Gambar 4.41 Pengujian Login Pada Aplikasi. Sumber : data diolah penulis b Fitur Menu Utama Tabel 4.7 Pengujian Fitur Menu Utama Rancangan Proses Hasil Yang diharapkan Hasil Keterangan Setelah Masuk kedalam Login Mulai menjalankan Menu Utama. Menampilkan halaman menu utama pada Aplikasi. Sesuai Selama program menu utama berjalan, tidak ada permasalahan, sehingga program dapat terkoneksi dengan rangkaian, menu utama sesuai, dengan rancangan.- Berikut adalah output yang dihasilkan pada personal komputer, untuk fitur menu uatma yang ditampilkan. Gambar 4.42 Pengujian Menu Utama Pada Aplikasi Sumber : data diolah penulis Gambar 4.43 Prototipe Sistem antara software dan hardware telah terkoneksi Sumber : data diolah penulis c Fitur Tab Menu Ruang-ruangan Tabel 4.8 Pengujian Fitur Tab Menu Ruang Rancangan Proses Hasil Yang diharapkan Hasil Keterangan Masuk kedalam Menu Utama Mulai menjalankan program dengan melakukan pengendalian kelsitrikan ruangan pilih secara manual, berdasarkan jam dan berdasarkan hari dan jam. Menampilkan halaman tab menu ruang yang bersi pengendalian secara manual, secara otomatis dengan berdasarkan waktu, maupun berdasarkan hari dan waktu. Sesuai Hasil sesuai, karena dapat mengirimkan isntruksi untuk menghubung dan memutuskan arus listrik, pada skalar sesuai ruangan yang ingin dikendalikan dalam hal ini empat ruangan. Berikut adalah output yang dihasilkan pada personal komputer, untuk fitur tab menu ruang tamu yang ditampilkan, seperti yang terlihat pada gambar

4.44 sebagai berikut.