2.3. Pekerjaan Sosial 2.3.1. Pengertian Pekerjaan Sosial
Pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam relasi kemanusiaan yang bertujuan
untuk membantu, baik secara perseorangan maupun didalam kelompok, untuk mencapai kepuasan dan ketidaktergantungan secara pribadi dan sosial
Friedlander, dalam Muhidin, 1992:7 Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pekerjaan sosial adalah suatu profesi yang bukan hanya merupakan
kegiatan akdemis, tetapi juga mempunyai tujuan yang praktis. 2.
Seorang pekerja sosial profesional mempunyai pemahaman tentang pribadi dan tingkah laku manusia serta lingkungan sosial atau kondisi
sosial dimana manusia itu hidup. 3.
Kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial adalah dua hal yang tidak sama, walaupun lembaga-lembaga sosial dan bidang praktek dimana keahlian
pekerjaan sosial dilaksanakan. 4.
Pekerjaan sosial memiliki proses, metoda, dan tehnik tersendiri. 5.
Pekerjaan sosial sesuai dengan sifat kegiatannya dan keragaman bidang prakteknya mempunyai atau melaksanakan bentuk pelayanan yang
berbeda-beda. 6.
Pekerja sosial harus dapat memahami kebutuhan individu dan lingkungannya sendiri yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah
sosial Muhidin, 1992:7.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Prinsip-Prinsip Pekerjaan Sosial :
Prinsip-prinsip pekerjaan sosial bersumber pada nilai-nilai masyarakat, prinsip-prinsip tersebut merupakan dasar bagi praktek pekerjaan sosial serta
menjadi pedoman untuk mencapai tujuan pekerjaan sosial. Prinsip-prinsip umum pekerjaan sosial tersebut adalah :
1. Keyakinan akan integritas dan harga diri dari setiap individu.
2. Hak untuk menentukan diri sendiri atau hak untuk menentukan
kebutuhannya sendiri dan cara bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. 3.
Keyakinan akan kesempatan yang sama bagi setiap orang yang hanya dibatasi oleh kemampuannya.
4. Tanggungjawab sosial terhadap dirinya, keluarganya dan masyarakat
Muhidin, 1992:13.
2.3.3. Masalah-masalah Kesejahteraan Sosial
Masalah sosial adalah suatu cara bertingkahlaku yang menentang satu atau beberapa norma yang telah diterima dan berlaku didalam masyarakat, sedangkan
masalah sosial adalah terbatas pada masalah-masalah yang timbul dalam keluarga, kelompok atau tingkah laku individual yang menuntut adanya campur tangan dari
masyarakat yang teratur agar masyarakat dapat meneruskan fungsinya Davis,
dalam Nurdin,1989:53.
Masalah-masalah sosial dapat berupa : 1.
masalah kemiskinan. 2.
kejahatan. 3.
disorganisasi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
4. masalah generasi mudah.
5. masalah-masalah sebagai akibat peperangan.
6. pelanggaran norma-norma masyarakat seperti pelacuran, kenakalan anak,
pencurian. 7.
masalah kependudukan. 8.
masalah lingkungan hidup Nurdin, 1989:55. Dalam perkembangan sosiologi, masalah-masalah sosial menjadi 5 yaitu:
1. Masalah sosial sebagai patologi organik individual.
2. Masalah sosial sebagai patologi sosial.
3. Masalah sosial sebagai disorganisasi personal dan sosial.
4. Masalah sosial sebagai konflik-konflik nilai Burgess, dalam Nurdin,
1989:56.
2.4. Pengembangan Masyarakat