2. Adanya pemanfaatan sumber daya dan dana secara efesien baik berupa
sumber-sumber dari pemerintah maupun swasta dalam program-program ditingkat lokal, nasional dan internasional Suriadi, 2005: 36.
Melihat dari beberapa hal di atas, maka ada hubungan antara program yang dilaksanakan Cordia dengan konsep pemberdayaan masyarakat, dimana
masyarakat yang potensial diberdayakan Cordia Caritas Medan adalah kaum wanita.
2.5. Pelaksanaan Program Yang Dilakukan Oleh Lembaga Yang Berada Di Luar Masyarakat
Lembaga sosial adalah sebagai wadah pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang memiliki tujuan, sasaran, dan misi yang sesuai dengan
bidang kegiatannya. Demikian pula dengan organisasi-organisasi sosial, baik formal maupun nonformal, merupakan lembaga yang menjalankan fungsi sosial
dalam bidang kesejahteraan sosial Nurdin, 1989:41. Pada prinsipnya dikatakan bahwa jika pelaksanaan program dilakukan
oleh lembaga dari luar masyarakat, misal: program pertanian, perikanan, dan segala macam program harus mengutamakan keuntungan masyarakat.
Kemudian lembaga yang datang dari luar masyarakat harus mengingat beberapa hal, yaitu Suriadi, 2005: 2:
1. Lembaga harus dapat mendiagnosa kebutuhan masyarakat, sehingga
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2. Lembaga jika akan menerapkan program tidak boleh sikapnya
memberikan perintah, tetapi harus menawarkan program kepada masyarakat, program mana yang akan dipilih.
3. Jika suatu lembaga akan masuk kedalam masyarakat, pada awalnya dapat
menggunakan cara-cara bujukan misalnya dengan cara memberikan penerangan, ceramah dan memberikan bahan bacaan, agar masyarakat
mempunyai waktu untuk memikirkan program yang akan diterapkan kepada masyarakat.
Lembaga sebagai proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat berlangsung secara bertahap, yaitu:
1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli, sehingga yang bersangkutan merasa membutuhkan peningkatan
kapasitas diri. 2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan berpikir atau pengetahuan,
kecakapan-keterampilan agar dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
3. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan
sehingga terbentuk inisiatif, kreatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian Sulistiyani, 2004,
httpwww.damandiri.or.id filedasminsiduipbbab2.pdf, diakses 15 September 2009 pukul 20.00 wib.
Program kerajinan tangan yang dijalankan Cordia Caritas Medan bisa dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat yang dirancang oleh pihak
luar. Terkadang saja kelihatannya program ini meyakinkan tetapi bisa saja
Universitas Sumatera Utara
menyesatkan, ataupun merugikan komunitas masyarakat itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendalabiasan pemberdayaan, sebagai berikut:
1. Anggapan bahwa pendekatan pembangunan masyarakat yang berasal dari
lembagapemerintah lebih sempurna daripada pengalaman dan aspirasi pembangunan masyarakat dari tingkat bawah grass-root, akibatnya
banyak kebijaksanaan menjadi kurang efektif karena mempertimbangkan kondisi nyata dan kehidupan masyarakat.
2. Orang miskin dapat miskin karena bodoh dan malas, dengan demikan cara
menanganinya harus dengan cara paternalistik seperti melakukan orang yang bodoh dan miskin. Dengan anggapan demikian, masalah kemiskinan
dipandang sebagai usaha sosial chariti dan bukan usaha penguatan ekonomi.
3. Bahwa ukuran efesiensi pembangunan masyarakat yang kadang salah
diterapkan, misalnya dalam investasi harus selalu diarahkan pada tahap segera menghasilkan bagi pertumbuhannya. Padahal upaya pemberdayaan
masyarakat akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih lestari suistainable dalam kerangka waktu yang panjang Kartasasmita, dalam
Suriadi, 2005: 59.
2.6. Pelaksanaan Program Kerajinan Tangan