I.8. Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan dan kerangka konsep yang telah diuraikan, maka untuk lebih memudahkan dalam penelitian, perlu dibuat operasional konsep-konsep
yang terkait sebagai berikut:
TABEL 1.2 Variabel Operasional
Variable Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas X
Komunikasi Penyuluhan
a. Penyuluh:
–
Kredibilitas
– Daya Tarik
–
Kekuatan b.
Metode Penyuluhan
–
Pendekatan Perorangan: •
Dialog langsung, •
Kemampuan empati, •
Menciptakan suasana homophily.
–
Pendekatan Kelompok: •
Diskusi kelompok. c.
Media Penyuluhan
–
Gambar atau slide. d.
Materi Penyuluhan
–
Pesan verbal dan nonverbal
–
Makna gagasan atau ide
–
Simbol yang digunakan bahasa atau kata-kata e.
Waktu dan Tempat Penyuluhan
Universitas Sumatera Utara
– Waktu
–
Tempat 2.
Variabel Terikat Y
Tingkat Partisipasi
a. Pengetahuan
b. Persuasi
1 Keuntungan-keuntungan relatif
2 Keserasian
3 Kerumitan
c. Keputusan
d. Konfirmasi
3. Karakteristik
Responden a.
Usia b.
Pendidikan Terakhir c.
Pekerjaan d.
Suku
I.9. Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk
pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan informasi ilmiah yang amat membantu penelti lain yang
akan menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:46. Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel Bebas Komunikasi Penyuluhan, meliput i:
1. Penyuluh, terdiri dari:
• Kredibilitas
Kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki komunikator sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak.
Kredibilitas seorang komunikator berasal dari kompetensi, sikap, tujuan, kepribadian, dan dinamika yang dimilikinya.
• Daya Tarik
Daya tarik adalah adanya sesuatu hal yang memberi nilai lebih dan ketertarikan kepada komunikator. Daya tarik dapat berupa kesamaan,
keakraban dikenal baik, disukai, dan fisiknya. •
Kekuatan Kepercayaan diri yang harus dimiliki oleh seorang komunikator dalam
memengaruhi orang lain. 2.
Metode Penyuluhan terdiri dari: –
Pendekatan Perorangan, yaitu a
Dialog Langsung, adalah metode yang dilakukan oleh PKBI dengan berdialog atau berkomunikasi secara tatap muka dengan peserta
penyuluhan. b
Kemampuan Empati, adalah kemampuan Penyuluh PKBI dalam menempatkan dirinya pada posisi para peserta penyuluhan.
c Menciptakan Suasana Homophily, adalah membangun suasana yang akrab
dan hangat, dimana Penyuluh PKBI dapat membaur dengan peserta penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
–
Pendekatan Kelompok a
Diskusi Kelompok, adalah metode pendekatan yang dilakukan oleh PKBI ketika melakukan penyuluhan melalui pertukaran informasi atau pendapat
dengan peserta penyuluhan. 3.
Media Penyuluhan, terdiri dari:
a Gambar atau slide, yaitu media penyuluhan yang mengandung tampilan
pesan-pesan penyuluhan. 4.
Materi Penyuluhan, terdiri dari:
a Pesan verbal dan nonverbal, yaitu bentuk informasi atau penjelasan yang
disampaikan kepada peserta penyuluhan melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh dari petugas penyuluhan.
b Makna gagasan atau ide, yaitu gagasan atau ide dalam penyuluhan yang
disampaikan oleh Petugas Penyuluh PKBI kepada peserta penyuluhan. c
Simbol yang Digunakan bahasa atau kata-kata, yaitu gaya bahasa, cara berbicara, pilihan kata yang disampaikan oleh petugas penyuluhan kepada
peserta penyuluhan. 5.
Waktu dan Tempat Penyuluhan
a Waktu, adalah saat yang tepat yang dipilih dan ditentukan oleh petugas
penyuluhan untuk melakukan penyuluhan b
Tempat, yaitu lokasi atau ruangan yang dipilih dan dipersiapkan untuk melakukan penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel Terikat Tingkat Partisipasi, meliputi: 1 Pengetahuan