METODOLOGI PENELITIAN Hindari pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.I. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional yaitu metode yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain Rakhmat, 2004 :27. Metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel. Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan antara komunikasi penyuluhan kanker serviks oleh PKBI SUMUT terhadap tingkat partisipasi wanita di kelurahan Belawan II. III.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan- Belawan. III.3. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2010 III.4. Populasi dan Sampel III.4.1. Populasi Populasi adalah kelompok unsur-unsur komprehensif dan telah ditentukan perangkat universal yang berhubungan dengan pertanyaan atau hipotesis penelitian Bulaeng, 2004:136. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah wanita di Kelurahan Belawan II yang telah mengikuti penyuluhan kanker serviks oleh PKBI SUMUT. Berdasarkan data yang diperoleh dari PKBI SUMUT, populasi sebanyak 20 orang. Sebagai informasi, penyuluhan yang dilakukan oleh PKBI SUMUT dilaksankan bertepatan pada saat posyandu. Penyuluhan dilakukan di dalam sebuah rumah seorang kader, sementara itu kegiatan posyandu dilaksanakan di teras rumah Universitas Sumatera Utara kader tersebut. Setelah melaksanakan penelitian, terdapat 3 responden yang dinilai tidak layak untuk diteliti. Adapun alasan gugurnya 3 responden tersebut adalah: 1 responden mengikuti posyandu, namun tidak mengikuti penyuluhan karena ketika berada di tempat posyandu, responden tersebut mendapat kabar duka cita yakni ibu mertuanya meninggal dunia sehingga responden langsung pulang ke rumahnya untuk pulang kampung. Kemudian 1 responden lagi mengikuti posyandu, namun karena tempat penyuluhan yang berada di dalam rumah telah penuh, responden tersebut akhirnya berada di luar di teras, tempat posyandu berlangsung dan mengaku bahwa responden tersebut tidak mengikuti jalannya penyuluhan. Selanjutnya 1 responden terakhir yang dinilai tidak layak untuk diteliti adalah karena responden tersebut datang ke tempat penyuluhan hanya untuk melakukan tes pap smear, namun tidak ikut serta mendengarkan penyuluhan yang disampaikan, responden tersebut mengatakan bahwa beliau langsung pulang ke rumah setelah pemeriksaan pap smear selesai dilakukan. III.4.2. Sampel Sampel secara sederhana diartikan sebagai subperangkat populasi. Secara praktis biasanya terdiri atas sejumlah kecil unit sampling yang proporsional dan biasanya merupakan elemen-elemen target yang dipilih dari kerangka samplingnya Bulaeng, 2004:138. Jika jumlah populasi dari suatu penelitian tidak terlalu banyak, maka digunakan total sampling Prasetyo, 2005:121 artinya keseluruhan jumlah populasi dijadikan sample. Menurut Arikunto 2002:112, jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Universitas Sumatera Utara Merujuk pada hal tersebut, maka peneliti menggunakan total sampling dengan jumlah populasi yang kecil yakni 17 wanita di Kelurahan Belawan II yang telah mengikuti penyuluhan. III.5. Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber-sumber bacaan yang dianggap relevan dan mendukung penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan membaca buku-buku referensi, bahan perkuliahan, hasil penelitian, internet, dan sumber-sumber lainnya yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan dengan menggunakan instrument atau alat, yakni kuesioner atau daftar pertanyaan tertulis yang dijawab tertulis pula oleh responden. Kemudian wawancara, yaitu alat pengumpul data yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi interviewer yang dijawab secara lisan pula oleh responden. Selanjutnya observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian Nawawi, 1995:111-117. III.6. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Bogdan Biklen Moleong, 2006: 248 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih- milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan Universitas Sumatera Utara menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat dicerikan kepada orang lain. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian, yaitu: 1. Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang digunakan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori. Singarimbun, 1995:226. 2. Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui apakah variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah hubungan variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995:273. 3. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan di antara kedua variable yang dikorelasikan, maka digunakan rumus Koefisien Korelasi Tata jenjang Rank Order Correlation Coefficient oleh Spearman Arikunto, 2002:247. Adapun rumus koefisien korelasinya yaitu sebagai berikut: 1 6 1 2 1 2 − − = ∑ − n n di r n i s Keterangan: r s : Koefisien korelasi tata jenjang Universitas Sumatera Utara di : Perbedaan antara jenjang tiap sample n : jumlah sampel 1 dan 6 : bilangan konstan ∑ : Sigma atau jumlah Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisa data dan untuk melihat hubungan antara variable yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika r s 0, maka hipotesa ditolak Jika r s o, maka hipotesa diterima Untuk menguji tingkat signifikan korelasi untuk n 0, digunakan rumus t test pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut : 2 1 2 s s r n r t − − = Keterangan : t = nilai t hitung r s = nilai koefisien korelasional n = junlah sampel Jika t hitung t tabel , maka hubungan signifikan Jika t hitung t tabel , maka hubungan tidak signifikan Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 1993 : 29, yaitu sebagai berikut : 0,20 = Hubungan rendah sekali;lemah sekali 0,20 – 0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti 0,40 – 0,70 = Hubungan yang cukup berarti 0,70 – 0,90 = Hubungan yang tinggi;kuat 0,90 = Hubungan sangat tinggi, kuat sekali, dapat Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Tingkat Partisipasi Wanita Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya

1 50 118

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Adopsi Inovasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pembuatan Bokashi oleh PT.Toba Pulp Lestari,Tbk. Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir)

3 49 138

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Penerimaan Petani Terhadap Informasi Teknologi Pertanian (Studi Korelasional Kepada Petani Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

5 78 130

Komunikasi Penyuluhan Anti Narkoba dan Peningkatan Kesadaran (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan yang Dilakukan Oleh Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Terhadap Tingkat Kesadaran Tentang Narkoba Pada Si

2 60 197

Komunikasi Penyuluhan Dan Tingkat Adopsi KB

5 57 183

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Peternak dalam Penyuluhan Di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara

0 14 103

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN PARTISIPASI WANITA DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS (DI MOJOSONGO RW 22 SURAKARTA)

9 118 87

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR DI DESA SENDANGAN SATU KECAMATAN SONDER

0 0 6

PENYULUHAN METODE PAP SMEAR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA TUNA SUSILA DALAM PENDETEKSIAN KANKER SERVIKS

0 0 5