Bagi IPTEK Bagi Masyarakat

6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Anatomi dan Vaskularisasi Sistem Reproduksi Wanita Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian, yaitu organ genitalia luar eksterna yang terdiri dari vulva, mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum serta perineum. Bagian yang ke dua adalah organ genetalia dalam interna organ ini terdiri dari vagina, uterus, tuba falopi serta ovarium. 10 Gambar 2.2 Anatomi organ reproduksi wanita Sumber: Gerard J. Tortora, 2009 Selama masa kehamilan, organ-organ reproduksi wanita ini akan mengalami perubahan karena adanya beberapa perubahan hormonal terutama pada organ genitalia interna 11 . Uterus terdiri dari fundus uteri, korpus uteri dan serviks uteri. Selama masa kehamilan ukuran dari uterus akan bertambah besar dan menjadi organ yang dapat menompang plasenta, janin dan cairan amnion. Sedangkan korpus uteri 7 memiliki peran sebagai tempat perkembangan dari janin. Pada masa kehamilan srviks uteri akan terjadi hipervaskularisasi, hipertrofi dan hyperplasia otot. Pada organ ini terdapat 2 pintu yang yang sangat penting dalam penilaian jalan persalinan, yaitu ostium uteri internum pintu bagian dalam dan ostium uteri eksternum pintu yang berada di vagina. 12 Pasokan nutrisi yang masuk ke uterus berasal dari arteri uterine dan ovarium. Uterine artery merupakan percabangan dari iliac artery yang masuk melalui dasar broad ligament dan membuat jalur menuju uterus. Setelah mendekati bagian supravaginal dari serviks, uterine artery kemudian bercabang. Sebelum cabanag utama tersebut sampai di oviduct, ia akan terbagi menjadi 3 cabang terminal, cabang ovarium, tuba yang akan masuk ke oviduct; fundal yang terdistribusi ke bagian atas uterus. Arteri servikovaginal yang paling kecil menyuplai darah menuju serviks bagian bawah dan vagina bagian atas. Sherwood Gambar 2. Vaskularisasi organ reproduksi wanita Sumber : Sherwood, 2010