B. Penerapan Strategi Pengembangan Organisasi PKPU
PKPU merupakan salah satu Lembaga Amil Zakat LAZ dari sekian banyak LAZ yang telah berkembang di Indonesia. Semakin banyak LAZ yang telah berdiri,
otomatis PKPU mendapat suatu tantangan besar untuk semakin gencar dalam melakukan kegiatan-kegiatannya dibidang sosial. Yang bertujuan untuk mendapatkan
terus kepercayaan dari masyarakat luas di Indonesia bahkan internasional. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang merupakan faktor utama dalam
mempertahankan eksistensi lembaga, maka PKPU dituntut untuk senantiasa mengembangkan lembaganya atau organisasinya agar sesuai dengan yang diharapkan
masyarakat terutama dalam manajemen lembaga, kinerja SDM, dan kegiatan- kegiatan atau program-program PKPU.
Kegiatan pengembangan
organisasi PO yang dilakukan PKPU yaitu dengan
melihat dan memperhatikan beberapa aspek. Di antaranya aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :
80
1. Aspek Legal Organisasi
PKPU melihat bahwa perlu sekali dalam sebuah organisasi memiliki kelegalan. Jika sebuah organisasi tidak memiliki kelegalan baik oleh negara maupun
masyarakat, maka organisasi tersebut akan sulit sekali untuk berkembang. Terlebih lagi organisasi bergerak dibidang sosial seperti zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf.
80
Dedi Sularso, Direktur SDMO PKPU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Mei 2008
Sangat diperlukan sekali kelegalannya karena lembaga ini dapat berdiri dan eksis atas kepercayaan masyarakat.
2. Aspek Mekanisme Kerja Aspek kedua yang dilihat PKPU yaitu mekanisme kerja. Cara kerja Lembaga
Amil Zakat PKPU dalam menghimpun, mengelola dan mendistribusikan dana dalam bentuk ZIS ini dapat terlihat dari kegiatan yang dilakukan PKPU. Mekanisme kerja
dari PKPU yaitu berdasarkan misi yang diusung, PKPU telah membuat beberapa aktivitas dan melaksanakan program-program yang telah direncanakan yang meliputi
penghimpunanpenggalangan dana ZISWAF, penyelamatan kemanusiaan, rehabilitasi dan pembangunan masyarakat. Mekanisme kerja yang baik, akan mudah untuk
mengembangkan sebuah organisasi terutama OPZ namun sebaliknya mekanisme kerja yang tidak baik, akan menjadikan OPZ sulit bekembang bahkan akan terjadi
kevakuman
81
kegiatan. 3. Aspek
Teknologi Aspek ini yang menjadi acuan bagi PKPU dalam membuat strategi
pengembangan teknologi. PKPU akan mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan tentu pemanfaatannya untuk memudahkan kerja dan kegiatan-kegiatan PKPU.
Seperti yang dikatakan Dedi Sularso, pembayaran zakat agar mudah dan cepat, PKPU memfasilitasi dengan pemanfaatan teknologi melalui BankATM.
82
Ini salah satu
81
Vakum adalah kosong atau bisa juga dikatakan hampa, tidak ada sama sekali gerakan atau aktivitas yang terbaik.
82
Dedi Sularso, Direktur SDMO PKPU, Wawancara Pribadi¸ Jakarta 22 Mei 2008
contoh dari pemanfaatan teknologi yang dilakukan PKPU dalam rangka kegiatan pengembangan organisasi.
4. Aspek Lingkungan Untuk
mengembangkan sebuah
organisasi pengelola zakat, PKPU selalu memperhatikan dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar organisasi
seperti birokrasi pemerintah, keinginan mayarakat, kondisi sosial-ekonomi mayarakat, dll.
5. Aspek Pengembangan SDM SDM
merupakan unsur
yang menjalankan
roda kegiatan dari suatu organisasi yang terbentuk. Maka PKPU selalu memantau perkembangan SDM setiap tahunnya
baik dalam kinerja maupun pemahamannya dibidang ZISWAF. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan organisasi kedepan dibidang pengembangan SDM.
6. Aspek Kemampuan Manajerial Kegiatan
pengembangan organisasi
PKPU dapat dijalankan dengan melihat perkembangan manajemen lembaga dengan tujuan menjaga keprofesionalan lembaga
dalam manajemennya. Hal ini tekait kemampuan para manajer dalam memanaj lembaga.
7. Aspek Struktur Organisasi Organisasi PKPU saat ini mulai membenahi diri dengan memprioritaskan tiga
hal. Pertama, pengembangan dan antisipasi organisasi ke depan. Kedua, membenahi SDM yang kurang cakap. Ketiga, merampingkan organisasi agar berjalan lebih
efektif dan efisien. Saat ini juga terdapat penambahan relawan yang terlatih yang
bergabung dalam PKPU. Mereka merupakan tenaga lapangan yang cukup andal.
83
Setiap rapat tahunan struktur organisasi dibahas dan dievaluasi untuk dapat diperbaiki, apakah ada penambahan atau pengurangan atau bahkan perubahan total
kearah yang lebih baik. 8. Aspek Tanggung Jawab Manajemen
Dalam manajemen
organisasi PKPU, diperlukan adanya tanggung jawab
terkait dengan pengelolaan dana filantropi dari masyarakat yang relatif cukup besar. Sehingga citra organisasi yang amanah dan profesional dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat. Untuk memelihara citra organisasi yang amanah dan profesional, PKPU melaksanakan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas ini PKPU membuka akses kepada muzaki atau wakif untuk mengetahui mengapa, bagaimana dan apa alasan satu
kebijakan dibuat. PKPU juga senantiasa membuat laporan keuangan yang dilakukan per bulan, per tahun.
84
Dengan adanya pertanggungjawaban manajemen PKPU, maka PKPU dapat bekerja secara optimal dan aspek ini sebagai bahan acuan dalam
mengembangkan organisasi kedepan. 9. Aspek
Konsensus
85
Kerja Dalam rangka pengembangan organisasi PKPU, PKPU mengembangkan
organisasilembaganya berdasarkan hasil konsensus kerja kesepakatan kerja yang
83
Pusat Bahasa dan Budaya PBB UIN, Revitalisasi Filantropi Islam Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN, 2005, cet. ke-1 h.180.
84
Ibid
85
Konsensus adalah kesepakatan kata atau pemufakatan bersama yang dicapai melalui kebulatan suara
kemudian menjadi bahan pertimbangan dan keputusan dalam membuat strategi untuk mengembangkan organisasi.
10. Aspek Nilai dan Norma-norma Aspek yang terakhir ini merupakan aspek yang cukup penting dalam
mempertimbangkan membuat strategi pengembangan karena terkait dengan kondisi internal lembaga. Dimana nilai dan norma-norma yang mengatur perilaku organisasi,
melalui cara berpikir, bersikap dan berperilaku setiap dan semua personil sebagai anggota yang terhimpun didalamnya,
86
yang diharapkan sebagai motivasi kinerja karyawan untuk bekerja sesuai dengan nilai dan norma-norma yang telah disepakati
lembaga. Untuk itu PKPU dalam membuat strategi pengembangan organisasinya melihat kondisi internal lembaga yang sesuai dengan nilai dan norma-norma yang
berlaku dalam PKPU. Adapun metode yang dilakukan PKPU dalam pengembangan organisasi. Ada
3 metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :
87
1. Memformulasikan
88
teori-teori organisasi modern secara mandiri sesuai dengan kondisi internal dan kekhasan organisasi dengan kondisi lingkungan sekitar
organisasi. Maksud dari memformulasikan disini yaitu PKPU merumuskan terlebih
dahulu teori-teori organisasi modern saat ini kemudian menyesuaikan dengan kondisi
86
H. Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003, h. 225
87
Dedi Sularso, Direktur SDMO PKPU, Wawancara Pribadi, Jakarta 22 Mei 2008
88
Memformulasikan adalah merumuskan atau menyusun dalam bentuk yang tepat
internal dan juga disesuaikan dengan ciri khas organisasi serta kondisi lingkungan sekitar organisasi seperti birokrasi pemerintah, keinginan mayarakat, dan kondisi
sosial-ekonomi masyarakat. 2. Metode Banchmarking
Maksud dari metode ini adalah melihat pengembangan organisasi lain yang sesuai dengan kondisi internal organisasi. PKPU dalam mengembangkan
organisasinya menggunakan metode dengan melihat pengembangan organisasi lain melalui studi banding dan analisis organisasi kemudian disesuaikan dengan kondisi
internal PKPU. 3. Menggunakan konsultan ahli untuk merumuskan hal-hal tertentu.
Metode yang ke 3 ini yaitu PKPU menggunakan jasa konsultan ahli dalam merumuskan hal-hal tertentu sebagai penyempurnaan proses-proses yang telah
dilakukan oleh PKPU secara mandiri. Konsultan ahli PKPU menyebarkan koesioner berbentuk pertanyaan-
pertanyaan kepada seluruh karyawan dimulai dari manajer kemudian kepada bawahannya langsung. Hal ini dilakukan konsultan dalam rangka pengumpulan
datainformasi mengenai persepsi dan sikap karyawan, dan hasilnya akan diumpan balikkan kepada tim atau satuan-satuan kerja dalam seluruh jajaran organisasi.
Setelah menerima umpan balik dalam bentuk data tersebut, kemudian setiap manajer mengadakan pertemuan dengan para bawahan langsungnya untuk mediskusikan
substansi umpan balik tersebut.
Dari uraian diatas mengenai metode pengembangan organisasi pada PKPU. Kemudian penulis akan memaparkan konsep strategi pengembangan organisasi pada
organisasi pengelola zakat yang mengambil studi pada Pos Keadilan Peduli Umat PKPU. Konsep Strategi Pengembangan Organisasi merupakan upaya meningkatkan
kemampuan organisasi berdasarkan persepektif waktu jangka panjang yang terdiri dari serangkaian penahapan dengan penekanan pada hubungan antar individu,
kelompok dan organisasi sebagai keseluruhan. Pengembangan organisasi dapat juga dikatakan aplikasi pendekatan kesisteman terhadap hubungan fungsional, struktural,
teknikal, dan personal dalam organisasi. Salah satu ciri umum pengembangan organisasi adalah bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang
terus menerus dan dinamis.
89
Menurut pendapat Gary Dessler mengatakan bahwa ciri umum pengembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang dimaksudkan untuk menimbulkan
perubahan organisasi yang telah direncanakan. Menurut beliau ada empat tipe pengembangan organisasi, yakni pengembangan teknologi, pengembangan produk,
administratif dan pengembangan sumber daya manusia.
90
Dalam skripsi ini akan membahas mengenai penerapan pengembangan organisasi pengelola zakat pada LAZ PKPU.
89
Ipong Dekawati, “Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi Swasta”, artikel diatas diakses pada 4 April 2008 dari http:educare.e-fkipunla.net
90
Ibid.,
1. Pengembangan Teknologi