9
masyarakat umum mengenai “Penafsiran al-Sya’râwî Terhadap al-Qur’ân
tentang Wanita Karir ”, diharapkan muncul gambaran objektif dan penilaian
yang jujur.
F. Metodologi Penelitian
Sebagaimana karya-karya ilmiah pada sebuah disiplin ilmu, setiap pembahasan masalah tentunya mesti menggunakan metodologi untuk
menganalisa permasalahan. Metode itu sendiri berfungsi sebagai landasan berpijak dalam mengelaborasinya sehingga dapat dijelaskan secara mendetail
dan dapat dipahami. Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan penelitian kepustakaan
library research. Yang dimaksud library research adalah menghimpun buku-buku dan bahan-bahan lain dari berbagai sumber yang berkaitan dengan
topik yang dibahas dalam skripsi ini. Sementara itu, pembahasannya sendiri menggunakan pendekatan atau
metode tafsir maudhu’i. Adapun yang dimaksud dengan metode tafsir
maudhu’i tersebut adalah menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat yang berkenaan dengan topik pembahasan tertentu untuk mencari benang merah
dari suatu pesoalan. Atau seperti dikemukakan M.Quraish Shihab bahwa tafsir tematik adalah karya-karya tafsir yang menetapkan suatu topik tertentu,
dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari beberapa surat, yang berbicara tentang topik tersebut,untuk kemudian dikaitkan dengan yang
lainnya, sehingga pada akhirnya diambil kesimpulan menyeluruh tentang
10
masalah tersebut menurut pandangan al- Qur’ân .
12
Dalam kaitan ini, maka topik yang dimaksud adalah ayat-ayat al-
Qur’ân yang berkenaan dengan masalah wanita karir.
Adapun teknis penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2007”.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi bahasan menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab Pertama, Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian,
signifikansi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab Kedua, Pada bagian ini akan membahas perdebatan tentang wanita
karir maka pada pembahasan ini akan dijelaskan peta pemahaman tentang pengertian wanita karir, alasan wanita berkarir, dampak positif dan negatif
wanita berkarir, dan etika diperbolehkannya wanita berkarir. Bab Ketiga, Pada bagian ini akan membahas
Muhammad Mutawallî Al-
Sya’râwî Dan Tafsirnya, yang terdiri dari riwayat hidup Muhammad Mutawallî al-S
ya’râwî, karya-karya Muhammad Mutawallî al-Sya’râwî, pandangan ulama tentang Muhammad Mutawallî al-S
ya’râwî, serta pengenalan tafsir al-S
ya’râwî.
12
M.Quraish Shihab, Membumikan al- Qur’ân: Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat Bandung:Penerbit Mizan,1999 Cet.XIII, h.114. Metode tematik ini di Mesir untuk pertama kalinya dicetuskan oleh al-Farmawy.
11
Bab Keempat, Pada bagian ini akan membahas ayat-ayat al- Qur’ân
yang berkaitan tentang wanita karir serta penafsiran al- Sya’râwî dalam QS. al-
Taubah [9] : 71, QS. al- Nisā’ [4] : 32, dan QS.Ali Imrân [3] : 195.
Bab Kelima, Penutup. Sebagai penutup pembahasan ini akan ditarik kesimpulan dan menjawab permasalahan yang telah dibahas di bab-bab
sebelumnya sembari menguraikan saran-saran atas permasalahan tersebut.