15
B. Alasan Wanita Berkarir
Ada pun alasan yang mendorong wanita terjun ke dunia karir antara lain:
7
1. Pendidikan. Pendidikan dapat melahirkan wanita karir dalam berbagai
lapangan kerja. 2.
Keadaan keuangan suami yang tidak menentu dan memadai mendesak wanita untuk terjun ke dunia karir.
3. Agar lebih mandiri dalam bidang ekonomi.
4. Untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Ini biasanya dilakukan
oleh wanita yang menganggap bahwa uang di atas segalanya. 5.
Untuk mengisi waktu yang luang. Di antara wanita ada yang merasa bosan diam di rumah karena tidak mempunyai kesibukan dengan urusan rumah
tangganya. 6.
Untuk mencari ketenangan dan hiburan. Seorang wanita mungkin mempunyai kemelut yang berkepanjangan dalam keluarganya yang susah
diatasi. Oleh sebab itu, ia mencari jalan keluar dengan menyibukkan diri di luar rumah.
7. Untuk mengembangkan bakat. Bakat dapat melahirkan wanita karir.
Dengan munculnya faktor-faktor tersebut, maka semakin terbuka kesempatan bagi wanita untuk terjun ke dunia karir.
7
Huzaemah T. Yanggo, Fiqih Perempuan Kontemporer, Jakarta: al-Mawardi Prima, 2001, Cet.I, h.94-95.
16
Para ulama fikih dalam hal ini membatasi keadaan-keadaan yang membolehkan wanita bekerja di luar rumah, di antaranya :
1. Rumah tangga memerlukan biaya untuk pengeluaran kebutuhan primer
dan sekunder. Jika suami telah meninggal atau sedang sakit dan rumah tangga tidak memiliki pendapatan lain selain dari suami, serta pemerintah
tidak dapat membantu rumah tangga yang kondisinya seperti itu, seorang istri dibolehkan bekerja di luar rumah dengan pekerjaaan-pekerjaan yang
dibolehkan syara’. Kisah Nabi Musa dan putri-putri Nabi Syu’aib merupakan contoh untuk keadaan seperti ini. Allah berfirman dalam
QS.al-Qashash [28] : 23-25.
Artinya : Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang
meminumkan ternaknya, dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat
ternaknya. Musa berkata: Apakah maksudmu dengan berbuat begitu? Kedua wanita itu menjawab: Kami tidak
dapat meminumkan ternak kami, sebelum pengembala- pengembala itu memulangkan ternaknya, sedang bapak kami
adalah orang tua yang telah lanjut umurnya. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk menolong keduanya,
kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu