Phalaenopsis spp. Liparis spp. Vanda spp.

Dendrobium berasal dari kata ”dendro” yang berarti pohon dan ”bios” yang berarti hidup. Jadi, dendrobium berarti anggrek yang tumbuh di pohon yang masih hidup Pranata, 2005.

7. Paphiopedilum spp.

Biasanya hidup teresterial, kadang-kadang epifitik. Batang pendek tertutup oleh pelepah. Daun keluar dari pangkal batang dalam 2 baris, kadang-kadang berloreng. Bunga majemuk dalam bentuk tandan dengan 1 atau beberapa bunga pada setiap tandannya, 2 kelopak yang terbawah saling berlekatan di belakang bibir, mahkota biasanya lebih sempit dan lebih panjang dari kelopaknya, kadang- kadang pada tepinya terdapat kutil, bulu-bulu atau keduanya. Lekukan tengah dari bibirnya berbentuk kantong, sedangkan lekukan di pinggirnya kecil dan berlekuk- lekuk. Benang sari 2, diselimuti oleh staminodia yang berbentuk seperti perisai Sudarnadi, 1995. Anggrek Paphiopedilum dikenal dengan anggrek sandal nona karena bibir bunganya tumbuh sebagai kantong besar yang menyerupai sebuah sandal. Anggrek ini sangat menyukai tempat-tempat yang teduh atau terlindung dan kebanyakan hidup di dataran tinggi Pranata, 2005.

8. Phalaenopsis spp.

Phalaenopsis berasal dari kata ”phalae” yang berarti kupu-kupu dan ”opsis” berarti menyerupai. Jadi, anggrek Phalaenopsis berarti anggrek yang menyerupai kupu-kupu Pranata, 2005. Tumbuhan epifitik, batang pendek dengan beberapa helai daun yang lebar dan tebal, bunga majemuk bervariasi panjangnya, bercabang atau tidak, bunga Universitas Sumatera Utara kecil sampai besar, kelopak dan mahkota terbuka lebar, mahkota kadand-kadang lebih besar dari kelopak, bibir tanpa taji Sudarnadi, 1995.

9. Liparis spp.

Liparis termasuk anggrek epifit. Sifat khas anggrek ini adalah tugu bunganya yang menggeliat ke depan dan perhiasan bunga yang menguak ke depan seperti bentuk leher burung-burungan. Oleh karena itu anggrek marga ini sering memakai nama burung Pranata, 2005.

10. Vanda spp.

Tumbuhan teresterial atau epifitik, batang panjang dan memanjat atau pendek, daun bulat dan pipih, bunga majemuk tak bercabang, biasanya bunga tidak banyak dan berukuran besar, kelopak dan mahkota sama dalam hal bentuk dan ukurannya, bibir melekat pada dasar colomn membentuk taji Sudarnadi, 1995. Deskripsi Jenis Hasil penelitian tentang keragaman jenis anggrek di kawasan hutan Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, menunjukkan bahwa ditemukan 112 spesies anggrek yang berbeda bentuk morfologisnya. 1. Agrostophyllum bicuspidatum J. J. Sm Ciri-ciri morfologi : herba, batang tumbuh sangat rapat pada rhizoma yang berukuran pendek. Batang: pipih, panjang ±15-40 cm dan diameter ±2,5 mm, permukaan licin. Daun: bentuk lonjong, warna hijau, panjang ±1 cm dan lebar ±4 mm, permukaan licin, tepi rata, tipis, ujung membelah, tidak memiliki tangkai daun sesil dan letaknya berseling. Universitas Sumatera Utara Distribusi : Jawa, Kalimantan, Sumatera Barat dan Sumatera Utara Habitat : Teresterial Gambar 6. Agrostophyllum bicuspidatum 2. Agrostophyllum laxum J. J. Sm Ciri-ciri morfologi : Batang : pipih, panjang 4-80 cm dan diameter ±2-4 cm, permukaan licin dan tertutupi pelepah daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau muda, panjang ±33 cm dan lebar ±3,8 cm, permukaan licin, tepi rata, tipis, ujung runcing, tidak memiliki tangkai daun sesil dan letaknya berseling. Pembungaan : majemuk, berbentuk bongkol dan terletak di terminal. Distribusi : Jawa, Sumatera Barat dan Sumatera Utara Habitat : Epifit Gambar 7. Agrostophyllum laxum Universitas Sumatera Utara 3. Anoectochilus longicalcaratus J. J. Sm Ciri-ciri morfologi : herba, tinggi keseluruhan ±21 cm. Batang : bulat, tegak, panjang ±15 cm dan diameter ±0,2 cm, permukaan licin dan terdiri dari ±4-6 helai daun. Daun : bentuk oval, warna hijau kemerahan, panjang ±4,5 cm dan lebar ±3,2 cm, permukaan berbulu, tepi bergerigi, tipis, ujung runcing dan memiliki tangkai daun yang panjangnya ±1,3 cm. Pembungaan : terminal, majemuk, terdiri dari ±2-4 kuntum bunga, tangkai permukaan berbulu, panjang tangkai pembungaan ±15 cm. Bunga : warna putih, panjang ±2,5 cm dan lebar ±2,2 cm. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera Utara Habitat : Saprofit Gambar 8. Anoectochilus longicalcaratus

4. Apostasia sp Ciri-ciri morfologi : herba, tinggi keseluruhan ±100 cm. Batang : bulat,