6.1.11 Pompa
Pada pompa digunakan instrumentasi flow controller FC yang berfungsi untuk mengendalikan laju alirnya tetap sesuai dengan kondisi operasi.
Gambar 6.11 Instrumentasi pada pompa
6.1.12 Filter Press
Pada filter press digunakan pressure indicator PIC yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan di dalam filter press. Jika tekanan terlalu besar, maka dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat. Jika tekanan yang terbaca pada PIC sudah melewati tekanan operasi maksimum 3 atm, ada indikasi bahwa cake yang
menempel pada filter press sudah terlalu banyak sehingga harus dilakukan pembersihan filter.
Gambar 6.12 Instrumentasi pada filter press
6.2 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan, cacat pada saat bekerja di pabrik. Kecelakaan dapat disebabkan oleh
mesin, bahan baku, produk, serta keadaan tempat kerja, sehingga harus mendapat perhatian yang serius dan dikendalikan dengan baik oleh pihak perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Keselamatan kerja merupakan jaminan perlindungan bagi keselamatan karyawan dari bahaya cacat jasmani dan kematian. Selain itu, dengan adanya usaha-
usaha pencegahan yang baik dapat meningkatkan semangat karyawan, untuk bekerja lebih baik, tenang dan efisien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan pabrik untuk menjamin keselamatan kerja, antara lain :
1. Menanamkan kesadaran dan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan.
2. Pada daerah proses yang rawan kecelakaan dipasang papan peringatan.
3. Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udaraventilasi yang baik.
4. Menempatkan peralatan keselamatan dan pencegahan kebakaran di daerah yang
rawan akan kecekakaan atau kebakaran. 5.
Pemasangan alarm tanda bahaya, sehingga bila terjadi bahaya dapat segera diketahui.
6. Penyediaan poliklinik dengan sarana yang memadai untuk pertolongan
sementara.
6.3 Keselamatan Kerja Pada Pabrik Pembuatan Asam Sitrat
Untuk mencegah kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dalam pabrik pembuatan Asam Sitrat ini mencakup :
1. Pencegahan terhadap bahaya kebakaran burning dan ledakan explosing
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga keselamatan kerja terhadap bahaya kebakaran dan ledakan, antara lain :
a. Bahan-bahan yang mudah terbakar atau meledak harus disimpan di tempat
yang aman dan di kontrol secara teratur. b.
Untuk sistem yang menangani gas bertekanan tinggi dan mudah terbakar, perlu dilengkapi dengan katup-katup pengaman.
c. Disediakan alat deteksi dan sistem alarm yang sensitif terhadap kebakaran
pada daerah-daerah rawan api. d.
Penyediaan peralatan pemadam kebakaran racun api yang dilengkapi dengan pompa hidran pada tiap jarak tertentu.
e. Pemakaian peralatan-peralatan yang dilengkapi dengan pengaman pencegah
kebakaran.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja No.Per02Men1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu :
– Detektor kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara
dini adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas dua jenis yaitu : a.
Smoke detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu.
b. Gas detector adalah detekor yang bekerja berdasarkan kenaikan
konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar.
– Alarm kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang memberikan isyarattanda adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa :
a. Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus
audible alarm. b.
Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas visible alarm.
– Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan
alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak di ruang operator.
Rancangan pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem sprinkler, yaitu sistem yang bekerja otomatis dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk
memadamkan kebakaran atau setidak-tidaknya mencegah meluasnya kebakaran. Adapun sistem pemadam kebakaran yang tidak kalah pentingnya pada
perancangan pabrik dalam penanggulangan bahaya kebakaran adalah fasilitas fire station, markas mobil pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga apabila pada suatu
waktu terjadi kebakaran.
2. Peralatan dan perlengkapan perlindungan diri self protection tools equipment
Selama berada di dalam lokasi pabrik disediakan peralatan dan perlengkapan perlindungan diri yang wajib dipakai oleh karyawan dan setiap orang yang
memasuki pabrik. Adapun peralatan perlindungan diri meliputi :
Universitas Sumatera Utara
a. Pakaian kerja, masker, sarung tangan, dan sepatu pengaman bagi karyawan
yang bekerja berhubungan dengan bahan kimia, misalnya pekerja di laboratorium.
b. Helm, sepatu pengaman, dan pelindung mata, bagi karyawan yang bekerja di
bagian alat-alat berat, seperti penutup telinga bagi karyawan bagian ketel, kamar listrik genset, dan lain-lain.
3. Keselamatan kerja terhadap listrik
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap listrik, antara lain :
a. Setiap intalasi dan peralatan listrik harus diamankan dengan sekring pemutus
arus listrik otomatis dan dirancang secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan kerja dan kemudahan jika harus dilakukan
perbaikan. b.
Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi.
c. Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh menganggu lalu
lintas pekerja. d.
Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan. e.
Setiap peralatan atau bangunan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan penangkal petir yang dibumikan.
f. Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang bekerja
pada suhu tinggi harus diisolasi secara khusus.
4. Pencegahan terhadap bahaya mekanis
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap bahaya mekanis, antara lain :
a. Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat, untuk mencegah
kemungkinan jatuh atau terguling. b.
Peralatan yang berbahaya, seperti ketel bertekanan tinggi, reaktor bertekanan tinggi, harus diberi pagar pengaman.
c. Ruang gerak karyawan harus cukup luas dan tidak menghambat.
Universitas Sumatera Utara
5. Pencegahan terhadap gangguan kesehatan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap gangguan kesehatan, antara lain :
a. Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berda di dalam
lokasi pabrik. b.
Karyawan harus memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut saat menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya.
c. Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengelolaan, pengangkutan,
penyimpanan, dan penggunaan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, korosi, dan lain-lain harus ditangani dengan cermat.
d. Menyediakan poliklinik yang memadai di lokasi pabrik.
6. Kesadaran dan Pengetahuan yang Memadai bagi Karyawan
Salah satu faktor yang penting sebagai usaha menjamin keselamatan kerja adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya
usaha menjamin keselamatan kerja. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain :
a. Melakukan pelatihan secara berkala bagi karyawan.
b. Membuat tata cara dengan pengawasan yang baik dan memberi sanksi bagi
karyawan yang tidak disiplin. c.
Membekali karyawan dengan ketrampilan menggunakan peralatan secara benar dan cara-cara mengatasi kecelakaan kerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII UTILITAS
Utilitas adalah faktor penunjang utama dalam memperlancar jalannya operasi suatu pabrik. Proses produksi tersebut harus dijaga agar tetap berkesinambungan,
oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana utilitas yang baik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Asam Sitrat adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan uap steam
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan bahan bakar
5. Kebutuhan listrik
6. Unit pengelolaan limbah
7.1 Kebutuhan Uap Steam
Dalam pabrik pembuatan Asam Sitrat, uap digunakan sebagai media pemanas yaitu untuk tangki koagulasi, evaporator, dan tray dryer. Kebutuhan uap steam
pada pabrik pembuatan Asam Sitrat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7.1 Kebutuhan uap steam sebagai media pemanas Nama Alat
Kode Alat Jumlah Uap kgjam
Tangki Koagulasi R-201
558,7177 Evaporator
E-201 838,2116
Tray Dryer E-203
27,1145 Total
1.424,0438 Digunakan faktor keamanan 20 sebagai tambahan, sehingga total uap
steam yang dibutuhkan adalah : W
steam
= 1,2 × 1.424,0438 kgjam = 1.708,8526 kgjam
Sedangkan kondensat steam bekas dapat digunakan kembali sebesar 80 , maka jumlah kondensat yang dapat digunakan kembali :
W
condensat
= 0,8 × 1.708,8526 kgjam = 1.367,0821 kgjam
Universitas Sumatera Utara