7.3.1 Pengendapan
Air dari bak penampung dialirkan ke dalam bak pengendapan dimana partikel-partikel padat yang berdiameter besar akan mengendap secara gravitasi
tanpa bantuan bahan kimia. Ukuran partikel yang mengendap ini berkisar antara 10
–1
sampai 10
–3
m. Alaert. 1987
7.3.2 Filtrasi
Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Pada proses ini juga dilakukan penghilangan warna air dengan
menambahkan karbon aktif pada lapisan pertama yaitu lapisan pasir. Penyaring pasir sand filter yang digunakan terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
1. Lapisan 1 terdiri dari pasir hijau green sand setinggi 24 inchi 60,96 cm
2. Lapisan 2 terdiri dari anterakit setinggi 12,5 inchi 31,75 cm
3. Lapisan 3 terdiri dari batu kerikil gravel setinggi 7 inchi 17,78 cm
Lapisan bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan agar air menembus celah-celah pasir secara merata. Selama pemakaian, daya saring
sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik back washing. Dari sand filter, air dipompakan ke menara air
sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air umpan ketel boiler diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu
proses demineralisasi dan deaerasi. Sedangkan untuk air proses dan air domestik laboratorium, kantin, tempat ibadah, serta poliklinik dilakukan proses klorinasi,
yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa CaClO
2
. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan ke penyaring air water treatment system
sehingga air yang keluar merupakan air sehat dan memenuhi syarat-syarat air minum tanpa harus dimasak lebih dahulu.
– Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 220 kgjam
– Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70
– Kebutuhan klorin = 2 ppm dari bobot air yang diproses
– Total kebutuhan kaporit = 2 × 10
–6
× 2200,7 = 0,0006 kgjam
Universitas Sumatera Utara
7.3.3 Softening