yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu pengendalian mutu dan pengendalian produksi sangat erat kaitannya.
2.2.3 Konsep Dasar Total Quality Management
Pengendalian kualitas statistik adalah alat bantu manajemen untuk menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang
dihasilkan oleh suatu proses produksi itu sama benar, tidak dapat dihindarkan adanya variasinya. Pengujian statistik diperlukan untuk
menyelesaikan masalah seperti ini, dalam pengendalian kualitas statistik, teknik-teknk tersebut diaplikasi guna memeriksa dan menguji data data
untuk menetukan standart dan mengecek kesesuaian produk dengan standart yang ada untuk mencapai hasil produksi yang maksimal. Menurut Purnomo
2004:31, “Rancangan percobaan dapat digunakan dalam hubungannya dengan proses statistik untuk meminimumkan variabilitas proses, yang
menghasilkan produksi yang pada akhirnya bebas cacat ”.
Bagan perencanaan dan pengendalian mutu internal barang rusak- buang
1,2,3,4 = Proses Produksi
Gambar 2.1 Rusak-Buang
jual Produk
jadi 4
3 2
1
rusak buang
Universitas Sumatera Utara
Bagan perncanaan dan pengendalian mutu internal barang rusak-pebaiki
1,2,3,4 = Proses Produksi
Gambar 2.2 Rusak-Perbaiki
2.3.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management
Menurut Fitrihana batikyogya.wordpress.com mengatakan, terdapat delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO
9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah:
a. Customer focus Fokus pada pelanggan Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau
pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau
keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi
harapan pelanggan. b. Leadership Kepemimpinan
Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan.
Pemimpin harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi organisasi. Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada:
Produk jadi
4 3
jual 2
1
rusak perbaiki
Universitas Sumatera Utara
1 Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi. 2 penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang
3 Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya 4 Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan
budaya kerja 5 Penciptaan kepercayaan
c. Involvement of People Keterlibatan semua karyawan Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang
sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan
kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab masing-masing. d. Process Approach Pendekatan proses
Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 didefinisikan sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan
atau saling mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi output
”. Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan
pemahaman hal-hal yang mempengaruhi setiap proses. Dalam konteks ISO 9001:2000, pendekatan proses mensyaratkan organisasi
untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan
Universitas Sumatera Utara
melakukan peningkatan mutu berkelanjutan continual quality improvement.
e. System Approach to Management Manajemen berdasarkan pendekatan sistem
Pendekatan sistem
pada manajemen
didefinisikan sebagai
identifikasi pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan
atau organisasi dengan efektif dan efisien. f. Continual Improvement Peningkatan berkelanjutan
Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan
ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih dahulu, hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih
meningkat ditetapkan. g. Factual Approach to Decision Making Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data
dan informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan prinsip ini adalah:
1 Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang berhungan dengan sasaran.
2 Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan mudah diakses.
Universitas Sumatera Utara
3 Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang benar.
4 Memahami penggunaan tekhnik statistik. h. Mutually Beneficial Supplier Relationship Hubungan dengan
pemasok yang saling menguntungkan Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan
sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam
menciptakan nilai. Implementasi dari prinsip ini adalah: 1 Melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan
perusahaan. 2 Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi
perusahaan. 3 Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan
persyaratan perusahaan. 4 Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok
”. 2.2 Kualitas Hasil Produksi
2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produki