Pengaruh Persepsi Penerapan Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP KUALITAS HASIL PRODUKSI PADA

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

TANJUNG MORAWA

OLEH

Muhammad Reza E. 110503120

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyataan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Persepsi

Penerapan Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 12 Oktober 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Muhammad Reza E. NPM:110503120


(3)

ABSTRAK

Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi TQM terhadap kualitas hasil produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanjung Morawa.

Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang. Sampel menggunakan menggunakan Arikunto dengan mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penerapan total quality management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.. Persepsi penerapan TQM dilakukan secara kontinyu sehingga kualitas hasil produksi dapat meningkat. Persepsi penerapan TQM juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator TQM atau karakteristik TQM.

Kata Kunci :

Persepsi

Penerapan

TQM,

Kualitas

Hasil

Produksi


(4)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know whether The Application of TQM Perception affect the Production Quality at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. in Tanjung Morawa.

This research is an assosiatif research. The population of this research are the 310 employees of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. The sample used in this

research is based on Arikunto’s Method that took 20 % of the population which is 62 employees. The sampling technique used in this research is the Simple Random Sampling. The data analysis technique used are classical assumption, simple linear regression, partial significancy test (t test), and determinant coefisient (R2).

The result of this research shows that The Application of TQM Perception positively and significantly affect the Production Quality of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. The Application of TQM Perception was continuously used, so that the Production Quality could increase. The Application of TQM Perception could also adopted by other companies by applying The TQM indicator principles or the TQM characteristic.


(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa rahamt, petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari alam kegelapan ke alam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat syafa’at di akhirat kelak.

Judul skripsi yang penulis selesaikan adalah “Pengaruh Persepsi Penerapan

Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood

Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”. Penulis menyadari tanpa petunjuk dan

bimbingan Dosen serta bimbingan dari berbagai pihak maka sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec.,Ac,Ak.,CA., selaku dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS.,Ak., selaku ketua departeme

akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal ja’far, M.M.,Ak., selaku sekretaris

departemen Akuntani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.si.,Ak., selaku ketua program studyi S1 Akunansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail,M.M.,Ak., selaku sekretaris program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Yeti Meliani Lubis,S.E.,M.si.,Ak.,CA., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Ibu Dra. Sri Mulyani,MBA.,Ak., selaku dosen pembanding dan ibu Dra. Mutia Ismail,M.M.,Ak., selaku dosen penguji yang telah membantu penulis melalui

kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta Lukman Hakim dan Suherna

serta saudara kandung saya tersayang Erliza Hapsari dan Fauza Rizky Ardiansyah yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan baik materi maupun non materi.

7. Kepada para sahabat saya Roby, Emul, Mamad, Bagus, Iin, Irun yang setia menemani, menghibur dan mengisi hari-hari saya.

8. Kepada teman-teman kampus saya tersayang, Dytha, Tia, Harry, Saragih, Bimo, Tri, Dhana, Arinda, Putri, Nando, Dhani, dan Reno.

9. Kepada abang saya tersayang, bang Agem yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi, serta mengajarkan saya bagaimana cara penulisan skripsi yang baik dan menggunakan program SPSS.

Penulis telah berusaha dengan maksimal untuk menghasilkan skripsi yang terbaik. Namun untuk kebaikan pengembangan ilmu, penulis tetap menerima


(7)

kritik dan saran. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Medan, 12 Oktober 2015 Penulis

Muhammad Reza E.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Total Quality Management ... 5

2.1.1 Pengertian Total Quality Management ... 5

2.1.2 Tujuan Total Quality Management... 8

2.1.3 Konsep Dasar Total Quality Management... ... 10

2.1.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management ... 11

2.2 Kualitas Hasil Produksi ... 14

2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produksi ... 14

2.2.2 Dimensi Kualitas Hasil Produksi ... . 18

2.2.3 Indikator Pengukuran Kualitas Hasil Produksi . 19 2.3 Penelitian Terdahulu ... 20

2.4 Kerangka Konseptual ... 25

2.5 Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Tempat Penelitian ... 28

3.3 Populasi dan Sampel ... 28

3.3.1 Populasi ... 28

3.3.2 Sampel ... 29

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6 Teknik Analisis Data ... 31


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitan ... 36

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

4.1.2 Jenis Usaha/Kegiatan ... 39

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan` ... 41

4.1.4 Deskriptif Responden Penelitian ... 42

4.1.5 Distribusi Penilaian Responden ... 44

4.2 Pembahasan ... 49

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 55

4.2.3 Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana (Uji t) .. 56

4.2.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul/Teks Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 31

Tabel 3.3 Operasional Variabel ... 35

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 47

Tabel 4.2 Usia Responden ... 47

Tabel 4.3 Pendidikan Responden ... 48

Tabel 4.4 Persepsi Penerapan Total Quality Management (X) ... 49

Tabel 4.5 Kualitas Hasil Produksi (Y) ... 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 60

Tabel 4.9 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 62

Tabel 4.10 Interval Koefisien Determinasi (R2) ... 63


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul/Teks

Halaman Gambar 2.1 Rusak-Buang ... 10 Gambar 2.2 Rusak-Perbaiki ... 11 Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 25 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk 42 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Histogram 56 Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Menggunakan Probability

Plot ... 57 Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 59


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul/Teks Halaman

Lampiran 1 Quesioner ... 66

Lampiran 2 Tabulasi Skor Data ... 70

Lampiran 3 Hasil Tabulasi Skor Data ... 72

Lampiran 4 Hasil Analisis Data SPSS ... 79


(13)

ABSTRAK

Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi TQM terhadap kualitas hasil produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanjung Morawa.

Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang. Sampel menggunakan menggunakan Arikunto dengan mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji signifikan parsial (uji t) dan koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penerapan total quality management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.. Persepsi penerapan TQM dilakukan secara kontinyu sehingga kualitas hasil produksi dapat meningkat. Persepsi penerapan TQM juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator TQM atau karakteristik TQM.

Kata Kunci :

Persepsi

Penerapan

TQM,

Kualitas

Hasil

Produksi


(14)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know whether The Application of TQM Perception affect the Production Quality at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. in Tanjung Morawa.

This research is an assosiatif research. The population of this research are the 310 employees of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. The sample used in this

research is based on Arikunto’s Method that took 20 % of the population which is 62 employees. The sampling technique used in this research is the Simple Random Sampling. The data analysis technique used are classical assumption, simple linear regression, partial significancy test (t test), and determinant coefisient (R2).

The result of this research shows that The Application of TQM Perception positively and significantly affect the Production Quality of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Tanjung Morawa. The Application of TQM Perception was continuously used, so that the Production Quality could increase. The Application of TQM Perception could also adopted by other companies by applying The TQM indicator principles or the TQM characteristic.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis di seluruh dunia sangat tinggi, baik di bidang penyediaan jasa maupun produksi barang dan masing masing dari pesaing menunjukkan keunggulannya dari segala sisi untuk menarik minat pasar atau konsumen. Terutama dari segi mutu dan kualitas. Mutu dan kualitas merupakan hal mutlak yang menjadi sampul terakhir dari sebuah hasil produksi. Karena dari mutu dan kualitas konsumen dapat melihat bahwa barang yang mereka beli sudah tepat sesuai dengan yang diharapkan.

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat (Sumarni, 2006:5). Keuntungan yang diperoleh perusahaan tentunya tidak hanya merupakan hasil pekerjaan satu orang saja, tetapi merupakan hasil karya dari banyak orang yang berusaha untuk membuat produk-produk bagus dan berkualitas serta disukai oleh banyak orang.

Untuk dapat membuat produk yang bermutu, sebuah perusahaan bergantung pada kemampuan manajemennya dalam menjalankan semua fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaann pengorganisasian, mengarahkan dan pengendalian. Maka salah satu alat bantu yang digunakan manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut adalah total quality management (TQM). Pemikiran dari pembentukan TQM sangat sederhana yaitu, bahwa cara terbaik


(16)

untuk unggul dalam persaingan adalah dengan memberikan kualitas terbaik. Untuk menghasilkan kemampuan terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan produksi.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari beberapa portofolio produk yang mencakup mie instant, tepung terigu, minyak goreng, margarine dan lemak nabati pasta, makanan ringan serta makanan bayi, Indofood bertujuan menjadi penyedia total food solutions. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah pabrik mie instant ke-2 (dua) tertua yang dimiliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant yang di miliki PT. Indofood group di Indonesia.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, SH.No. 228 akta pendirian ini disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2-2915.HT.01.01 tahun 1991. Tanggal 12 juli 1991, dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 12 tambahan No.611 tanggal 11 Februari 1992.

Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha strategis yaitu produk konsumen bermerek, Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati, serta distribusi. Kelompok produk konsumen bermerek terdiri dari divisi mie instan, divisi makanan ringan, divisi nutrisi dan makanan khusus, divisi bumbu penyedap makanan, serta divisi kemasan. Perubahan fisik perusahaan, Struktur organisasi, variasi produk dan perubahan lainnya baik dari internal maupun


(17)

eksternal PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, maka membuat perusahaan harus terus menjaga performa perusahaan terutama kualitas produk yang menjadi salah satu tolak ukur konsumen dalam membeli produknya.

Kualitas hasil produk disini merupakan tanggung jawab dari lini total quality management (TQM) yang bertugas untuk menjaga kualitas serta meningkatkannya secara berkesinambungan serta mampu mengurangi jumlah kerusakan produk yang dihasilkan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Penerapan

Total Quality Management Terhadap Kualitas Hasil Produksi Pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dilihat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh persepsi penerapan total quality management

terhadap kualitas hasil produksi yang selama ini di sudah produksi. Sebagaimana diketahui fungsi dari total quality management adalah merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komprehensif dalam mengelola organisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan tetap memperhatikan secara luas kualitas produk yang dibuat. Dari latar belakang di atas, maka ditemukan masalah yang dirumuskan sebagai berikut

“Apakah persepsi penerapan total quality management di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berpengaruh positif dan signifikan terhadap


(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh persepsi penerapan total quality management terhadap kualitas hasil produksi

pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai pengaruh persepsi penerapan total quality management terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.

b. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat mengenai persepsi penerapan total quality management dan kualitas hasil produksi di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.

c. Bagi pihak lain diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya di masa-masa mendatang.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Total Quality Management

2.1.1 Pengertian Total Quality Management

Total quality management atau pengendalian mutu terpadu menurut Garrison (2008:23) merupakan “Sebuah budaya ataupun keharusan yang dilakukan sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjaga mutu dan kualitas barang yang di produksi secara berkala melalui setiap aspek dalam organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi”. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi. Pemimpin harus mampu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada :

a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi. b. Penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang. c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya.

d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral dan penciptaan budaya kerja.


(20)

Menurut Gandem, 2005:14), ada beberapa indikasi keberhasilan organisasi yang mengimplementasikan TQM ditunjukan melalui :

a. Komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran organisasi (pimpinan tertinggi sampai karyawan terendah)

b. Organisasi yang mantap

c. Motivasi dan disiplin yang tinggi

Keberhasilan TQM menurut Creech (2000:447), juga sangat di tentukan oleh 5 pilar yaitu :

a. Produk b. Proses c. Organisasi d. Kepemimpinan e. Komitmen

Namun tidak sepenuhnya total quality management mampu diimplementasikan karena bebagai faktor penyebab. Tjiptono dan Diana (2008:4) menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam mengimplementasikan total quality management, antara lain :

a. Perubahan yang menyeluruh (paradigma manajemen, komitmen, tujuan, dan pelatihan) tidak dipenuhi.

b. Usaha setengah hati dan harapan tidak realistis.

c. Kesalahan delegasi dan kepemimpinan, tim, proses penyebarluasan, pendekatan terbatas dan pemberdayaan yang premature.

Menurut Assauri (2008:25), TQM (Total Quality Management) adalah “Kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan


(21)

appbila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat terjadi”.

Pengertian luas dari Total Quality Management menurut Purnomo (2004:51) mengemukakan TQM (Management Mutu) ialah “Sistem terstruktur dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didesain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisipasi aktif para pekerja, dan perbaikan kualitas yang berkesinambungan yang menunjang tercapainya kepuasan konsumen secara total dan terus-menerus”.

Sedangkan menurut Gaspersz (2008:266) mengemukakan TQM (Management Mutu) ialah “Pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dari perusahaan”.

Menurut Suharyanto (2005: 62), TQM (Total Quality Management) adalah “Sebuah kultur, dengan sifat yang melekat di dalam kultur ini adalah sebuah komitmen sepenuhnya terhadap kualitas dan sikap yang diperlihatkan melalui keterlibatan setiap individu dalam proses perbaikan produk maupun jasa secara kontinyu, melalui penggunaan metode ilmiah

yang inovatif”.

Pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa total quality management suatu sistem yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk (barang atau jasa) agar selalu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan agar terus mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan melibatkan partisipasi dari para pekerja. Dalam hal ini respect terhadap karyawan sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan dalam meningkatkan kualitas produk.


(22)

2.1.2 Tujuan Total Quality Management

Tujuan dari total quality management adalah untuk mengendalikan kualitas produk ataupun jasa agar dapat memuaskan konsumen. Sistem pengendalian kualitas merupakan suatu sitem yang mengurangi biaya akibat kerugian dari kerusakan dan kecacatan produk dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilakan dalam proses produksi agar bisa memuaskan hasrat konsumen. Total quality management perlu direncanakan secara matang dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin, mulai dari awal proses sampai akhir proses hingga penyaluran produk agar selalu terjaga kualitas produk tersebut.

Menurut Purnomo (2004:24) menyatakan bahwa aktifitas pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses

b. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standart yang berlaku atau telah ditentukan

c. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang cukup signifikan, dan jika perlu dibuat tindakan-tindakan untuk mengkoreksinya

Sedangkan tujuan pengendalian kualitas menurut Assauri (2008:210) adalah :

a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standart kualitas yang telah ditetapkan.

b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan

menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi serendah mungkin.


(23)

Tujuan utama dari total quality management adalah untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan tetap memperhatikan secara menyeluruh terhadap kualitas dan mutu produk demi tercapainya kepuasan pelanggan dan memperkecil biaya yang dikeluarkan dari dampak kerusakan produk.

Dalam hal lain penerapan total quality management dalam suatu perusahaan juga dapat memberikan beberapa manfaat utama yang pada gilirannya menigkatkan laba dan daya saing perusahaan yang bersangkutan. Dengan melakukan perbaikan kualitas secara terus-menerus maka perusahaan dapat meningkatkan laba melalui 2 rute. Rute pertama yaitu rute pasar. Perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingan nya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah kepada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Sedangkan rute kedua, perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang. Dengan demikian laba yang diperoleh akan meningkat.

Total quality management juga tidak bisa dipisahkan dari proses produksi karena dari semua produksi harus diawasi secara langsung agar terhindar dari penyimpangan yang mungkin bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Total quality management juga menjamin semua produk


(24)

yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu pengendalian mutu dan pengendalian produksi sangat erat kaitannya.

2.2.3 Konsep Dasar Total Quality Management

Pengendalian kualitas statistik adalah alat bantu manajemen untuk menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi itu sama benar, tidak dapat dihindarkan adanya variasinya. Pengujian statistik diperlukan untuk menyelesaikan masalah seperti ini, dalam pengendalian kualitas statistik, teknik-teknk tersebut diaplikasi guna memeriksa dan menguji data data untuk menetukan standart dan mengecek kesesuaian produk dengan standart yang ada untuk mencapai hasil produksi yang maksimal. Menurut Purnomo

(2004:31), “Rancangan percobaan dapat digunakan dalam hubungannya dengan proses statistik untuk meminimumkan variabilitas proses, yang menghasilkan produksi yang pada akhirnya bebas cacat”.

Bagan perencanaan dan pengendalian mutu internal (barang rusak-buang)

1,2,3,4 = Proses Produksi

Gambar 2.1 (Rusak-Buang)

jual Produk

jadi 4

3 2

1

rusak buang


(25)

Bagan perncanaan dan pengendalian mutu internal (barang rusak-pebaiki)

1,2,3,4 = Proses Produksi

Gambar 2.2 (Rusak-Perbaiki)

2.3.4 Indikator Pengukuran Total Quality Management

Menurut Fitrihana (batikyogya.wordpress.com) mengatakan, terdapat delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah:

a. Customer focus (Fokus pada pelanggan)

Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan.

b. Leadership (Kepemimpinan)

Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Pemimpin harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi organisasi. Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada:

Produk jadi 4

3 jual

2 1

rusak


(26)

1) Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi. 2) penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang 3) Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya

4) Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya kerja

5) Penciptaan kepercayaan

c. Involvement of People (Keterlibatan semua karyawan)

Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggungjawab masing-masing.

d. Process Approach (Pendekatan proses)

Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000

didefinisikan sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan

atau saling mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi

output”. Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang

sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan pemahaman hal-hal yang mempengaruhi setiap proses. Dalam konteks ISO 9001:2000, pendekatan proses mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan


(27)

melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality improvement).

e. System Approach to Management (Manajemen berdasarkan pendekatan sistem)

Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan atau organisasi dengan efektif dan efisien.

f. Continual Improvement (Peningkatan berkelanjutan)

Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih dahulu, hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih meningkat ditetapkan.

g. Factual Approach to Decision Making (Pengambilan keputusan berdasarkan fakta)

Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan prinsip ini adalah:

1) Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang berhungan dengan sasaran.

2) Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan mudah diakses.


(28)

3) Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang benar.

4) Memahami penggunaan tekhnik statistik.

h. Mutually Beneficial Supplier Relationship (Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan)

Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Implementasi dari prinsip ini adalah:

1) Melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan.

2) Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi perusahaan.

3) Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan persyaratan perusahaan.

4) Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok”.

2.2 Kualitas Hasil Produksi

2.2.1 Pengertian Kualitas Hasil Produki

Menurut Ivianto (2012 :23) dalam buku ”Total Quality Management-Panduan Untuk Menghadapi Persaingan Global” menyatakan

bahwa bahwa “Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.


(29)

Menurut Marius (2004 :42) ”Proses mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil produksi telah ditetapkan semakin luas, antara lain dalam bentuk Banchmarking. Banchmarking ialah suatu proses untuk menyempurnakan mutu suatu produk yang dilakukan secara terus menerus dengan cara membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung atau produk yang dihasilkan perusahaan berskala internasional di dalam industri yang sama”.

Menurut Pardede (2007:618) ”Sejak dahulu masyarakat menghubungkan kualitas suatu barang dengan kekuatan, ketahanan, daya kerja, dan keindahan barang tersebut. Bagi mereka, bagi mereka barang yang berkualitas tinggi adalah barang yang kuat, tahan lama, berdaya kerja besar dan indah”. Pada saat ini terdapat pengertian kualitas atau mutu yang lazim, yaitu :

a. Kualitas atau mutu adalah kecocokan dalam penggunaan barang. b. Kualitas atau mutu adalah melakukan sesuatu dengan benar sejak

awal, dan seterusnya.

c. Kualitas atau mutu pendapat tentang pemakaian barang.

d. Kualitas atau mutu adalah barang atau jasa yang diberikan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

e. Kualitas atau mutu adalah barang atau jasa yang paling mahal dan hanya dapat dibeli oleh golongan atas.

f. Kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan harapan pembeli. Kualitas merupakan kunci dari awal keberhasilan dari suatu produk yang dihasilkan dan ditawarkan kepada konsumen dan merupakan jalan yang membawa keberhasilan bagi perusahaan utuk terus tumbuh dan berkembang untuk terus bersaing. Kualitas yang diberikan dari suatu produk dapat diartikan sebagai kelas atau derajat dimana produk tersebut bersaing


(30)

dan mampu memuaskan keinginan dari konsumen. Kualitas merupakan faktor penentu bagi konsumen untuk membeli suatu produk yang akan digunakan. Menurut Purnomo (2004:115), alasan-alasan mendasar pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis adalah :

a. Meningkatkan kesadara konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen yang kuat akan penampilan kualitas.

b. Kemampuan produk.

c. Peningkatan tekanan biaya pada tenaga kerja, energi dan bahan baku d. Persaingan yang semakin intensif.

e. Kemajuan yang luar biasa dalam produktifitas melalui program keteknikan kualitas yang efektif.

Pengertian ataupun defenisi dari kualitas memiliki cakupan yang cukup luas dan berbeda-beda, sehingga defenisi dari kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung pada setiap konteksnya, terutama jika dilihat dari sisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh berbagai ahli serta dari sudut pandang produsen sebagai penentu dan pencipta kualitas adri barang tersebut.

Diantara produsen dan konsumen keduanya akan merasakan tingkat dari kualitas produk yangbebeda juga sesuai dengan standart kualitas yang diinginkan dari kedua-duanya. Begitu juga dari para ahli dalam memberikan defenisi yang berbeda-beda juga dikarenakan mereka membentuknya dari dimensi yang berbeda.

Pengertian kualitas menurut American Society For Quality yang dikutipoleh Heizer & Render (2006:253) “Quality is the tottaly of features

and characteristic of a product or service that bears on it’s ability tosatisfy


(31)

dan karateristik dari produk atau jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.

Para ahli lainnya bisa juga disebut sebagai pencetus kualitas juga mempunyai pendapat yang berbeda tentang pengertian kualitas, diantaranya adalah Joseph Juran dalam Prawirosentono, (2007:5) berpendapat “Quality is fitness for use”. Yang artinya kualitas berkaitan dengan enak nya barang tersebut digunakan”.

Kualitas yang baik menurut produsen adalah apabila produk yang dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang jelek adalah apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar mutu yang telah ditentukan perusahaan.

Akan tetapi disisi lain dalam menentukan standart dari suatu produk, produsen juga harus memperhatikan keiginan dari konsumen terhadap barang yang diinginkannya, karena jika perusahaan tidak memperhatikan aspek tersebut ia bisa kalah bersaing dengan pesaingnya yang lebih memperhatikan kepuasan konsumen. Sedangkan kualitas yang baik menurut sudut pandang konsumen adalah jika produk yang dibeli tersebut sesuai keinginan, memiliki manfaat yang sesuai kebutuhan dan perbandingan antara harga dan barang yang didapat setara.

Kualitas tidak bisa dipandang sebagai ukuran sempit yaitu kualitas produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat dari beberapa pengertian disebut diatas, dimana kualitas tidak hanya kualitas produk saja akan tetapi sangat


(32)

kompleks karena melibatkan seluruh aspek dalam organisasi serta diluar organisasi. Meskipun tidak ada defenisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, namun dari beberapa defenisi kualitas menurut para ahli di atas menurut Nasution (2005 :3) terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam

elemen-elemen sebagai berikut :

a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan. c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya pa yang

dianggap merupakana berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas dimasa yang akan datang).

Kualitas adalah elemen paling penting dalam suatu operasional produk, terutama untuk kelangsungan produk itu sendiri. selain itu kualitas juga memiliki beberapa pengaruh lain. Menurut Heizer & Render, (2006:255), ada beberapa alasan yang membuat kualitas menjadi penting, yaitu :

a. Reputasi perusahaan b. Keandalan produk atau jasa c. Penurun biaya

d. Pertanggung jawaban produk atau jasa e. Keterlibatan global

f. Peningkatan pangsa pasar. (Heizer & Render, 2006) g. Penampilan produk atau jasa

2.2.2 Dimensi Kualitas Hasil Produksi

Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit mendefenisikannya. Gasperz, Vincent (2001:19) menyatakan bahwa ada delapan dimensi kualitas yaitu:


(33)

b. Sifat-sifat khusus dan menarik minat (feature), yang menjadikan suatu produk unik dibandingkan produk sejenis dari produsen lain. c. Keandalan, kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa

kerjanya.

d. Kecocokan dengan standart industri.

e. Kemudahan diperbaiki jika terjadi kerusakan. f. Daya tahan produk terhadap waktu

g. Keindahan penampilan h. Persepsi konsumen

2.2.3 Indikator Pengukuran Kualitas Hasil Produksi

Menurut Marius (2004:72) peningkatan kualitas hasil produksi sebuah perusahaan dapat diukur melalui:

a. Benchmarking

Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai apakah sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Bila tidak manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja perusahaannya. Proses mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin luas, antara lain dalam bentuk benchmarking. Banchmarking adalah suatu proses untuk menyempurnakan mutu suatu produk yang dilakukan secara terus-menerus dengan cara membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung atau produk-produk yang dihasilkan perusahaan bersekala internasional didalam industri yang sama.


(34)

b. Cycle Time

Dalam iklim bisnis sekarang ini waktu merupakan suatu senjata yang kompetitif dalam memenangkan persaingan. Dapat dilihat bahwa banyak perusahaan memenangkan persaingan karena dia unggul dalam waktu. Cycle time adalah jumlah total waktu dari penerimaan bahan baku dipabrik sampai penerimaan produk hasil akhir oleh konsumen yang diukur dalam satuan hari secara rata-rata untuk semua jenis produk

2.3 Penelitian Terdahulu

Untuk membandingkan hasil penelitian yang digunakan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain yang menunjang atau untuk memperkuat yaitu :

a. Rifka Khairunnisa (2008) yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang), Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta”. Penelitian merupakan penelitian kausal komparatif

(causal comparative research) yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara variable independen dan

variable dependen. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria responden yaitu manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas, pengawas pabrik. Sampel yang diambil secara purposive sebanyak 8 perusahaan manufaktur di Kabupaten


(35)

Tangerang. Data yang disebarkan sebanyak 65 kuesioner kepada manajer perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner yang dapat diolah atau sekitar 61,5% responden. Metode analisis menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan total quality management dan just in time terhadap kiner kualitas perusahaan.

b. Nurul Chairany (2011), yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Kepemimpinan dan Perilaku Produktif Karyawan (Studi pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa di Makassar), Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar”. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan jasa yang bersetifikat ISO (International Standarization of Organization) dan non ISO di Makassar. Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu PT. Nuansa Cipta Magello, PT. Maruki Internasional Indonesia, PT. Dunia Marine

Products, PT. Makassar Te’ne dan CV Dalle Mabarakka. Populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan dari 5 perusahaan tersebut. Jumlah koresponden 150 dengan 150 kuisiober yang disebar. Responden yang digunakan adalah karyawan yang berada pada middle management level

dan low management level. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang karyawan dari perusahaan manufaktur dan jasa yang bersetifikat ISO


(36)

Indonesia) di Makassar yang menerapkan standar TQM (Total Quality Management) secara langsung maupun tidak langsung. Variabel dalam penelitian ini terdairi dari 4 variabel yang berupa Variabel TQM (X1), Variabel Kepemimpinan (Y1), Variabel Perilaku Produktif Karyawan (Y2) dan Variabel Kinerja Perusahaan (Y3). Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan Struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS 16,0. Hasil penelitian dan analisis ini adalah untuk mengetahui bahwa penerapan TQM dapat memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan perilaku produktif karyawan yang memoderasi hubungan antara TQM dengan kinerja perusahaan sehingga berpengaruh positif dan signifikan. Sementara kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan tidak memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. c. Henny Zurika Lubis (2005) yang berjudul Pengaruh Total Quality

Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Kawasan Industri Medan). Variabel independennya adalah TQM. Variabel dependennya adalah kinerja manajerial dan variabel moderatingnya adalah sistem pengukuran kinerja. Pengumpulan data dilakukan dengan mendistribusikan 165 buah kuesioner. Respondennya tersebar dalam 55 perusahaan. Dari 102 kuesioner yang diterima kembali, hanya 97 yang dapat diolah. Hasil pengujian menyatakan TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial sedangkan interaksi


(37)

antara TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Variabel Terikat Variabel Bebas Analisis Hasil 1. Rifka

Khairunnisa (2008)

Kualitas Perusahaan (Y) 1. Total Quality Management (X1) 2. Just In Time (X2)

1.Uji Regresi Linier Berganda

2.Uji Signifikan Parsial (Uji t)

3.Uji Signifikan Simultan (Uji F) 4.Koefisien

Determinasi (R2)

1. Total Quality Management

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,036

2. Just in time berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kualitas dengan nilai signifikan sebesar 0,012

2. Nurul Chairany (2011)

1.Kepemimpinan (Y1) 2.Prilaku Produktif

Karyawan (Y2) 3.Kinerja Perusahaan

(Y3)

TQM (X1) Model Structural Equation Modeling (SEM)

1.Penerapan TQM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data dimana nilai thitung = -1.574 > t-tabel = -1.684. 2.Penerapan TQM

meningkatkan kinerja perusahaan melalui kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data dimana nilai t-hitung = 7.154 > t-tabel = -1.684. 3.Penerapan TQM

meningkatkan kinerja perusahaan melalui perilaku produktif karyawan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data dimana nilai t-hitung = -0.416 > t-tabel = -1.684. 3. Henny Zurika

Lubis (2005)

Sistem Pengukuran Kinerja (Y)

1.TQM (X1)

2.Kinerja Manajerial (X2)

Model Structural Equation Modeling (SEM)

1.TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial 2.Interaksi antara TQM

dan sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Perbedaanya dapat dijelaskan sebagai berikut :


(38)

a. Rifka Khairunnisa (2008) menggunakan 3 variable yang terdiri dari total quality management, just in time dan kinerja kualitas perusahaan. Pengambilan sampel menggunakan 8 perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang. Teknik analisis data menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis. Sedangkan penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variable total quality management dan kualitas hasil produksi. Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier sederhana, uji koefisien regresi sederhana (uji t) dan koefisien determinasi (R2).

b. Nurul Chairany (2011), menggunakan 4 variabel yang terdiri dari TQM (X1), Variabel Kepemimpinan (Y1), Variabel Perilaku Produktif Karyawan (Y2) dan Variabel Kinerja Perusahaan (Y3). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan manufaktur dan jasa yang bersetifikat ISO (International Standarization of Organization) dan non ISO di Makassar. Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan

Struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS 16,0. Sedangkan penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variable total quality management dan kualitas hasil produksi. Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier sederhana, uji koefisien regresi sederhana (uji t) dan koefisien determinasi (R2).


(39)

c. Henny Zurika Lubis (2005) menggunakan 3 variabel yang terdiri dari total quality management, kinerja manajerial dan sistem pengukuran kinerja. Populasinya mengguanakn perusahaan Manufaktur di Kawasan Industri Medan. Teknik analisis data menggunakan Model Persamaan Struktural

(SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS. Sedangkan penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variable total quality management dan kualitas hasil produksi. Pengambilan sampel hanya menggunakan karyawan pada 1 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier sederhana, uji koefisien regresi sederhana (uji t) dan koefisien determinasi (R2).

2.4 Kerangka Konseptual

Dari uraian latar belakang masalah dan uraian kerangka teoritis yang dijabarkan diatas, maka kerangka konseptual digambarkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual

Gambar di atas menjelaskan bahwa TQM dapat memperbaiki kualitas hasil produksi didalam perusahaan serta mewujudkun tujuan perusahaan yang terdiri dari customer focus (fokus pada pelanggan), leadership (kepemimpinan),

involvement of people (keterlibatan semua karyawan), process approach

Total Quality Management

(X)

Kualitas Hasil Produksi (Y)


(40)

(pendekatan proses), system approach to management (manajemen berdasarkan pendekatan sistem), continual improvement (peningkatan berkelanjutan), factual approach to decision making (pengambilan keputusan berdasarkan fakta) dan

mutually beneficial supplier relationship (hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan).

Customer focus (Fokus pada pelanggan), berarti setiap produk yang dihasilkan perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Leadership (kepemimpinan), berarti pemimpinan harus mamapu menciptakan visi, dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Involvement of people (keterlibatan semua karyawan), berarti memberdayakan dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan mengendalikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggungjawab masing-masing. Process approach (pendekatan proses), berarti melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality improvement). System approach to management

(manajemen berdasarkan pendekatan sistem), berarti pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan. Continual improvement (peningkatan berkelanjutan), berarti peningkatan sasaran yang ditetapkan tercapai. factual approach to decision making (pengambilan keputusan berdasarkan fakta) adalah pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Serta mutually Beneficial supplier relationship (hubungan dengan pemasok yang saling


(41)

menguntungkan), berarti perusahaan dan pemasoknya atau supplier saling tergantung.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian :

: Persepsi Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan

mengontrol suatu gejala”.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian bertempat di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa yang beralamat di jalan Raya Medan-Tj Morawa Km 18, 5 102, Pandau Hilir, Medan Perjuangan, Telp. +62.61.7941515, Fax: 061 7940957 - 061 7941512, Website: indofood.co.id.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012:73) adalah : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah

karyawan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berjumlah 310 orang.


(43)

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:73), “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto

(2007:120), “Dalam prosedur penelitian menyebutkan bahwa apabila subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% dari jumlah populasi. Berdasarkan asumsi tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari jumlah populasi yaitu sekitar 310 orang karyawan. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling

yang ditetapkan secara acak oleh peneliti. Memperhatikan uraian di atas, total sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sekitar 62 orang responden.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data berasal dari data primer. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dalam bentuk wawancara kepada karyawan yang bekerja di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, maupun melalui observasi lapangan secara langsung. Kriteria responden yang dijadikan dalam penelitian ini adalah karyawan administrasi, karyawan P & C, karyawan EDP, karyawan produksi, karyawan teknik umum, karyawan U & P, Karyawan pembelian, karyawan logistic, karyawan F & A, dan karyawan quality control.


(44)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : a. Field Research, meliputi:

1) Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Dalam hal ini data diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak pimpinan, kepala bagian, dan beberapa karyawan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. 2) Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui

penyebaran daftar pernyataan yang diajukan sehubungn dengan materi penelitian kepada responden yang telah terpilih.

b. Library Research Yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan di mana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.

c. Dokumen yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan foto dan penyimpanan foto, pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan sesuatu terbitan.

Pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2012:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisa kuantitatif penelitian ini maka peneliti memberikan 5 (lima) alternative


(45)

jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5, yang terdapat pada tabel.3.2 berikut :

Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert

No. Item Instrumen Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Ragu-Ragu 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2012:87)

3.6 Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki disribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil”. Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas dlakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov.


(46)

b. Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala mulikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIP (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolrance>1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, dkk, 2008, hal 104).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas (Ghozali, 2005:105). Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik

scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan heterokedastisitas antara lain :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi hetekedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.


(47)

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi linier sederhana ini menggunakan persamaan sebagi berikut:

Y = a + bX Keterangan:

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

3. Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana (Uji t)

Uji hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Uji t statistik dimaksudkan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.

Keriteria

Dimana : thitung > ttabel = Jika variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

thitung < ttabel = Jika variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan koefisien detreminasi (adjusted R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang menerangkan terhadap variabel terikat atau angka yang menunjukkan


(48)

seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebasnya. Besarnya koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0 < adjusted R2 < 1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik.

3.7 Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah total quality management sebagai variabel bebas dan kualitas hasil produksi sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagaiu berikut:

1) Variabel Independen

Merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, persepsi penerapan total quality management

termasuk variabel bebas yang dilambangkan dengan X. 2) Variabel Dependen

Merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independet. Dalam penelitian ini, kualitas hasil produksi termasuk kategori variabel tidak bebas atau terikat, yang dilambangkan dengan Y.

Pengukuran construct merupakan permasalahan yang kompleks, karena berkaitan dengan fungsi variabel untuk memberikan gambaran yang lebih konkret. Sedangkan operasional merupakan penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Dibawah ini diberikan tabel operasional variabel untuk sistem total quality manajemen (TQM) dan kualitas hasil produksi.


(49)

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Persepsi Penerapan TQM Variabel Bebas (X)

Sistem yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari suatu produk (barang atau jasa) agar selalu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan agar terus mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan melibatkan partisipasi dari para pekerja

1.Consumer focus

2.Kepemimpinan

3.Keterlibatan semua karyawan

4.Pendekatan proses 5.Manajemen berdasarkan

pendekatan sistem 6.Peningkatan berkelanjutan 7.Pengambilan keputusan

berdasarkan fakta

8.Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan

Likert’s

Kualitas Hasil Produksi Variabel Terikat (Y)

Suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

1.Bencmarking

2.Cycle Time

Likert’s


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa merupakan salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri dari beberapa portofolio produk yang mencakup mie instant, tepung terigu, minyak goreng, margarine dan lemak nabati pasta, makanan ringan serta makanan bayi, Indofood bertujuan menjadi penyedia total food solutions. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah pabrik mie instant ke-2 (dua) tertua yang dimiliki oleh Indofood group dari 14 pabrik mie instant yang di miliki PT.Indofood group di Indonesia.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT.Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, SH.No. 228 akta pendirian ini disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2-2915.HT.01.01 tahun 1991. Tanggal 12 juli 1991, dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 12 tambahan No.611 tanggal 11 Februari 1992.

Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha strategis yaitu: produk konsumen bermerek, Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati, serta distribusi. Kelompok produk konsumen bermerek terdiri dari divisi mie instan, divisi makanan ringan, divisi nutrisi dan makanan


(51)

khusus, divisi bumbu penyedap makanan, serta divisi kemasan. Adapun kelompok minyak goreng dan lemak nabati terdiri dari divisi perkebunan, divisi minyak goreng dan margarin, serta divisi komoditi. Kantor pusat perusahaan berlokasi di gedung Indofood Tower lantai 27 Jl. Jend, Sudirman Kav.70-76, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1990.

Tahun 1994, perusahaan mengganti nama dari PT.Panganjaya Intikusuma Tbk. menjadi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan langsung terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 1995 perusahaan mengakuisisi pabrik penggilingan gandum bogasari, menjadikan sebuah perusahaan makanan yang terintegrasi secara vertikal. Pada tahun 2005 perusahaan membentuk usaha patungan dengan nestle (Nestle Indofood Citarasa Indonesia).

Berawal dari sebuah perusahaan mie instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solution dengan kegiatan operasi yang mencangkup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di indonesia. Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal diseluruh penjuru Nusantara.


(52)

Pada tahun 1994 terjadi merger unit-unit bisnis dibawah Indofood Group (termasuk PT.Sanmarufood Manufacturing Ltd), bergabung selanjutnya menjadi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk menjadi beberapa divisi diantaranya:

a. Noodle Division (Tepung Terigu)

b. Flour Division (Minyak Goreng dan Margaring) c. Plantation Division (Penyedia total food solution) d. Food Seasoning Division (Saus dan Kecap)

Pada tahun1996 PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk melakukan Go Public dengan menjual saham melalui bursa saham dan menjadi perusahaan terbuka dan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan sistem kepemilikan saham untuk karyawan (employee share ownership program). Divisi mie instant menambah 1 lines mesin sehingga produksi menjadi 8 line pada tahun 1996. PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk saat ini telah memiliki 10 lines mesin produksi dengan memprodiksi mie instant.

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk mempunyai visi dan misi sebagai landasan atau pedoman perusahaan. Dibawah ini landasan dan pedoman yang dipegang oleh PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam usahanya yaitu:

a. Visi Perusahaan


(53)

b. Misi Perusahaan

1) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan teknologi kami.

2) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.

3) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional.

4) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.

5) Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.

4.1.2 Jenis Usaha/Kegiatan

Jenis usaha atau kegiatan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah usaha yang bergerak dibidang makanan dan Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi:

a. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan,


(54)

Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan diakuisisinya PT.Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi

Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP, yang akan memperkuat posisi grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.

b. Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit. Kegiatan grup ini didukung oleh unit perkapalan.

c. Agribisnis, kegiatan utama grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan

shortening. Disamping itu, kegiatan usaha grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.

d. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak ketiga.

e. Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas dengan harga terjangkau.


(55)

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi merupakan wadah kegiatan dari sekelompok manusia yang bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, agar kerjasama tersebut dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.

Struktur organisasi yang diterapkan pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa berbentuk struktur organisasi garis. Dalam pengelolaan kegiatan perusahaan dilaksanakan oleh dewan direksi. Dewan direksi dipimpin oleh seorang direktur utama dengan dibantu tiga orang wakil direktur, serta enam direktur. Fungsi dari direktur utama adalah sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan.

Struktur organisasi yang ada telah berjalan dengan baik, dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas, didalamnya telah tercermin adanya pendelegasian wewenang serta tanggung jawab yang jelas pula, serta tergambar adanya pemisahan fungsi yang memungkinkan bekerjanya sistem pengendalian intern dan pengawasan.


(56)

4.1.5 Deskriptif Responden Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh persepsi penerapan total quality management terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, peneliti menggunakan angket berstruktur sebagai alat/instrument dan kemudian diolah dan dianalisis. Data-data jawaban responden yang telah dikumpulkan akan penulis uraikan satu persatu seperti tertera dibawah ini :

a. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden di PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa terdiri dari pria dan wanita. Berikut tabel jenis kelaminnya :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Pria 34 54,8

2 Wanita 28 45,2

Jumlah 62 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang bekerja pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa adalah pria dengan persentase 54,8%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan pria lebih produktif bekerja dibandingkan dengan perempuan. b. Usia Responden

Umur/usia responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah antara 20 tahun sampai dengan 40 tahun.

Tabel 4.2 Usia Responden

No Usia Responden Frekuensi Persentase (%)

1 20 – 25 Tahun 25 40,3


(57)

3 31 – 35 Tahun 11 17,8

Jumlah 62 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Tabel di atas dapat diketahui bahwa 82.2% usia responden paling banyak berusia diantara 20 – 30 tahun dimana pada usia ini adalah usia produktif dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa memiliki karyawan dengan usia produktif bekerja dengan asumsi akan lebih meningkatkan produksi. c. Pendidikan Responden

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SLTA 28 45,1

3 Diploma ( D3 ) 23 37,1

4 Strata – 1 ( S1 ) 11 17,8

Jumlah 62 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden tamatan SLTA yang berjumlah 28 orang atau sekitar (45,1%), sedangkan tamatan sarjana Muda/D-3 berjumlah 23 orang atau sekitar (37,1%), kemudian tamatan Sarjana S-1 berjumlah 11 orang atau sekitar (17,8%).

4.1.6 Distribusi Penilaian Responden

Data-data yang diperoleh melalui penyebaran quesioner dilokasi penelitian yang berkaitan dengan judul pengaruh persepsi penerapan total quality management terhadap kualitas hasil produksi pada PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tanjung Morawa, disajikan dalam bentuk kuantitatif. Jumlah quesioner yang disebarkan sesuai dengan jumlah sampel yang telah


(58)

ditetapkan, yaitu sebanyak 62 eksemplar, dengan jumlah pernyataan sebanyak 30 item, yang terdiri dari 24 item untuk variabel bebas x (total quality management) dan 6 item untuk variabel terikat y (kualitas hasil produksi).

a. Distribusi Pendapat Responden Mengenai Variabel Bebas (X) Persepsi Penerapan Total Quality Management

Tabel 4.4

Persepsi Penerapan Total Quality Management (X)

Butir Frekuensi Pendapat Responden Total

SS % S % RR % TS % STS % P1 37 59.7 20 32.3 5 8.1 - - - - 62 P2 33 53.2 24 38.7 5 8.1 - - - - 62 P3 62 67.7 16 25.8 4 6.5 - - - - 62 P4 47 75.8 15 24.2 - - - 62 P5 50 80.6 12 19.4 - - - 62 P6 39 62.9 23 37.1 - - - 62 P7 43 69.4 19 30.6 - - - 62 P8 46 74.2 16 25.8 - - - 62 P9 53 85.5 9 14.5 - - - 62 P10 43 69.4 19 30.6 - - - 62 P11 14 22.6 31 50.0 17 27.4 - - - - 62 P12 8 12.9 31 50.0 23 37.1 - - - - 62 P13 7 11.3 41 66.1 14 22.6 - - - - 62 P14 13 21.0 35 56.5 14 22.6 - - - - 62 P15 17 27.4 29 46.8 16 25.8 - - - - 62 P16 15 24.2 29 46.8 18 29.0 - - - - 62 P17 35 56.5 27 43.5 - - - 62 P18 47 75.8 15 24.2 - - - 62 P19 37 59.7 20 32.2 5 8.1 - - - - 62 P20 43 69.4 19 30.6 - - - 62 P21 46 74.2 16 25.8 - - - 62 P22 37 59.7 25 40.3 - - - 62 P23 50 80.6 12 19.4 - - - 62 P24 21 33.9 40 64.5 1 1.6 - - - - 62 Sumber: Pengolahan Data Primer (Quesioner), 2015


(59)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa:

1) Pernyataan 1 (Pelanggan memegang peranan penting dalam penentuan standar mutu produk), yang menyatakan sangat setuju 59,7%, setuju 32,3%, ragu-ragu 8,1%.

2) Pernyataan 2 (Pelanggan memberikan masukan mengenai disain produk baru), yang menyatakan sangat setuju 53,2%, setuju 38,7%, ragu-ragu 8,1%.

3) Pernyataan 3 (Pelanggan memberikan umpan balik (masukan, pendapat dan saran) mengenai mutu dan ketepatan waktu pengiriman produk), yang menyatakan sangat setuju 67,7%, setuju 25,8%, ragu-ragu 6,5%. 4) Pernyataan 4 (Manajemen membuat visi yang jelas untuk masa depan

organisasi), yang menyatakan sangat setuju 75,8% dan setuju 24,2%. 5) Pernyataan 5 (Manajemen selalu menetapkan target, tujuan atau sasaran

yang menantang), yang menyatakan sangat setuju 80,6% dan setuju 19,4%.

6) Pernyataan 6 (Manajemen menyediakan sumber daya dan pelatihan bagi pekerjanya) yang menyatakan sangat setuju 62,9%, setuju 37,1%. 7) Pernyataan 7 (Karyawan diberikan otonomi dan tanggungjawab sesuai

dengan keahliannya) yang menyatakan sangat setuju 69,4%, setuju 30,6%.

8) Pernyataan 8 (Karyawan didukung untuk mengembangkan cara baru untuk menghasilkan produk yang berkualitas) yang menyatakan sangat setuju 74,2%, setuju 25,8%.


(60)

9) Pernyataan 9 (Karyawan diberikan informasi yang tepat untuk dapat mencapai penilaian produk yang berkualitas) yang menyatakan sangat setuju 85,5%, setuju 14,5%.

10) Pernyataan 10 (Perusahaan memberikan pelatihan secara terus menerus pada setiap langkah dalam proses kerja) yang menyatakan sangat setuju 69,4%, setuju 30,6%.

11) Pernyataan 11 (Perusahaan menggunakan sistem komputerisasi untuk setiap proses produksi) yang menyatakan sangat setuju 22,6%, setuju 50%, ragu-ragu 27,4%.

12) Pernyataan 12 (Karyawan diberikan kebebasan dan fleksibilitas untuk melakukan percobaan) yang menyatakan sangat setuju 12,9%, setuju 50%, ragu-ragu 37,1%.

13) Pernyataan13 (Manajemen terlibat secara penuh dalam pengembangan kultur kulitas perusahaan) yang menyatakan sangat setuju 11,3%, setuju 66,1%, ragu-ragu 22,6%.

14) Pernyataan 14 (Pelanggan memberikan umpan balik (masukan, pendapat dan saran) mengenai mutu dan ketepatan waktu pengiriman produk) yang menyatakan sangat setuju 21%, setuju 56,5%, ragu-ragu 22%.

15) Pernyataan 15 (Manajemen puncak menilai pesaingnya untuk memperbaiki kualitas produk) yang menyatakan sangat setuju 27,4%, setuju 46,8%, ragu-ragu 25,8%.


(61)

16) Pernyataan 16 (Karyawan diberikan pelatihan keahlian untuk peningkatan kualitas produk) yang menyatakan sangat setuju 24,2%, setuju 46,8%, ragu-ragu 29%.

17) Pernyataan 17 (Setiap karyawan diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal) yang menyatakan sangat setuju 56,5%, setuju 43,5%.

18) Pernyataan 18 (Perusahaan selalu berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok) yang menyatakan sangat setuju 75,8%, setuju 24,2%. 19) Pernyataan 19 (Perusahaan melakukan pengujian serta pengumpulan

data dan informasi yang berhubungan dengan sasaran) yang menyatakan sangat setuju 59,7%, setuju 32,3%, ragu-ragu 8,1%.

20) Pernyataan 20 (Perusahaan menggunakan teknik statistik dalam membuat suatu keputusan) yang menyatakan sangat setuju 69,4%, setuju 30,6%.

21) Pernyataan 21 (Dalam membuat keputusan, perusahaan selalu menindaklanjutinya berdasarkan hasil analisis dan pengalaman) yang menyatakan sangat setuju 74,2%, setuju 25,8%.

22) Pernyataan 22 (Perusahaan melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi tujuan kebutuhan perusahaan) yang menyatakan sangat setuju 59,7%, setuju 40,3%.

23) Pernyataan 23 (Memastikan bahwa input dari pemasok sesuai dengan persyaratan perusahaan) yang menyatakan sangat setuju 80,6%, setuju 19,4%.


(1)

Lampiran 4 : Hasil Analisis Data SPSS

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X

/SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*ZRESID) /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Persepsi

Penerapan TQMa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kualitas Hasil Produksi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .433a .187 .174 1.04565

a. Predictors: (Constant), Persepsi Penerapan TQM b. Dependent Variable: Kualitas Hasil Produksi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 15.106 1 15.106 13.816 .000a

Residual 65.604 60 1.093

Total 80.710 61

a. Predictors: (Constant), Persepsi Penerapan TQM b. Dependent Variable: Kualitas Hasil Produksi


(2)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.897 3.155 4.722 .000

Persepsi Penerapan TQM .109 .029 .433 3.717 .000 a. Dependent Variable: Kualitas Hasil Produksi


(3)

(4)

EXAMINE VARIABLES=Y X

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT /COMPARE GROUP

/STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE /NOTOTAL.

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Kualitas Hasil Produksi 62 100.0% 0 .0% 62 100.0% Persepsi Penerapan TQM 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%


(5)

Descriptives

Statistic Std. Error

Kualitas Hasil Produksi Mean 26.6129 .14608

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 26.3208 Upper Bound 26.9050

5% Trimmed Mean 26.6613

Median 26.5000

Variance 1.323

Std. Deviation 1.15026

Minimum 24.00

Maximum 29.00

Range 5.00

Interquartile Range 2.00

Skewness -.252 .304

Kurtosis -.375 .599

Persepsi Penerapan TQM Mean 1.0731E2 .57884

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.0615E2

Upper Bound 1.0846E2

5% Trimmed Mean 1.0740E2

Median 1.0900E2

Variance 20.773

Std. Deviation 4.55778

Minimum 98.00

Maximum 115.00

Range 17.00

Interquartile Range 7.25

Skewness -.407 .304

Kurtosis -1.079 .599

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kualitas Hasil Produksi .203 62 .000 .904 62 .000 Persepsi Penerapan TQM .206 62 .000 .916 62 .000 a. Lilliefors Significance Correction


(6)

Lampiran 5 : Tabel Uji t Parsial

Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi t

Derajat signifikasi untuk One-Tailed Test dk

0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005

Derajat signifikasi untuk Two-Tailed Test

0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 0,001

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

60

120

-

3,078

1,886

1,638

1,533

1,476

1,440

1,415

1,397

1,383

1,372

1,363

1,356

1,350

1,345

1,341

1,337

1,333

1,330

1,328

1,325

1,323

1,321

1,319

1,318

1,316

1,315

1,314

1,313

1,311

1,310

1,303

1,296

1,289

1,282

6,314

2,920

2,353

2,132

2,015

1,943

1,895

1,860

1,833

1,812

1,796

1,782

1,771

1,761

1,753

1,746

1,740

1,734

1,729

1,725

1,721

1,717

1,714

1,711

1,708

1,706

1,703

1,701

1,699

1,697

1,684

1,671

1,658

1,645

12,706

4,303

3,182

2,776

2,571

2,447

2,365

2,306

2,262

2,228

2,201

2,179

2,160

2,145

2,131

2,120

2,110

2,101

2,093

2,086

2,080

2,074

2,069

2,064

2,060

2,056

2,052

2,048

2,045

2,042

2,021

2,000

1,980

1,960

31,821

6,965

4,541

3,747

3,365

3,143

2,998

2,896

2,821

2,764

2,718

2,681

2,650

2,624

2,602

2,583

2,567

2,552

2,539

2,528

2,518

2,508

2,500

2,492

2,485

2,479

2,473

2,467

2,462

2,457

2,423

2,390

2,358

2,326

63,657

9,925

5,841

4,604

4,032

3,707

3,499

3,355

3,250

3,169

3,106

3,055

3,012

2,977

2,947

2,921

2,898

2,878

2,861

2,845

2,831

2,819

2,807

2,797

2,787

2,779

2,771

2,763

2,756

2,750

2,704

2,660

2,617

2,576

636,619

31,598

12,598

8,610

6,859

5,959

5,405

5,041

4781

4,587

4,437

4,318

4,221

4,140

4,073

4,015

3,965

3,933

3,883

3,850

3,819

3,792

3,767

3,745

3,725

3,707

3,690

3,674

3,659

3,646

3,551

3,460

3,373

3,297