Defenisi Operasional Variabel 1. Anggaran Partisipatif

Kegiatan penelitian ini dilakukan terhitung sejak bulan Januari 2007 hingga Desember 2007

3.3. Populasi dan Teknik Pengumpulan Data

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini seluruh manajer meliputi senior manajer dan asistem manajer yang terlibat dalam penyusunan anggaran di perusahaan. Jumlah populasinya sangat terbatas hanya 69 orang. Oleh karena itu semua populasi dijadikan sebagai sample. Rinciannya dapat dilihat dalam table berikut ini. Tabel 3.1. Distribusi Populasi Responden No. Unit Sampel Senior ManajerKa. Asisten ManajerBiroPengawas Jumlah 1 Departemen PPU 4 9 13 2 Departemen Operasi 4 12 16 3 Departemen Keuangan 4 10 14 4 Departemen PUM 3 8 11 5 Biro Logistik 1 2 3 6 Biro Hukum 1 2 3 7 SPI 1 8 9 Total 18 51 69 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada seluruh manajer sebagaimana ditunjukkan pada table 3.1. di atas.

3.4. Defenisi Operasional Variabel 1. Anggaran Partisipatif

A nggaran partisipatif diartikan sebagai tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran partisipatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah partisipasi manajer dalam proses penganggaran yang M. Nursidin : Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan…, 2008 USU e-Repository © 2008 mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran, variabel ini selanjutnya disebut sebagai variabel independen. Variabel partisipasi diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Milani 1975. Instrumen tersebut telah banyak digunakan dalam penelitian –penelitian, antara lain Brownell 1982, Yenti 2003. Instrumen tersebut dimaksudkan untuk menilai keterlibatan responden dalam dan pengaruhnya pada proses penganggaran Supriyono dan Sykhroza, 2003. Setiap responden diminta untuk menjawab 6 butir pertanyaan yang mengukur tingkat partisipasi, pengaruh yang dirasakan dan kontribusi responden dalam proses penyusunan anggaran, dengan miliki skala 1 sampai dengan 7. skala 1 menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dan sebaliknya skala 7 menunjukkan tingkat partisipasi yang rendah.

2. Kesenjangan anggaran

Kesenjangan anggaran adalah suatu usaha untuk memanipulasi anggaran dengan harapan mencapai kinerja yang lebih baik. Kesenjangan anggaran yang dimaksukan dalam penelitian ini adalah suatu usaha masing – masing manajer yang terobsesi untuk mencapai target yang lebih mudah dalam proses penyusunan anggaran. Variabel ini selanjutnya disebut sebagai variabel intervening. Variabel kesenjangan anggaran diukur dengan menggunakan istrumen self rating yang dikembangkan oleh Dunk 1993 dalam Hafsah 2005. Dalam penelitian ini setiap redponden diminta untuk mengukur sendiri tujuan dan obsesinya dalam penyusunan dan penilaian terhadap anggaran. Setiap responden diminta untuk menjawab 6 butir pertanyaan yang mengukur penentuan target, persepsi dan pencapaian target dalam M. Nursidin : Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan…, 2008 USU e-Repository © 2008 proses penyusunan anggaran, dengan memilih skala 1 sampai 7, skala 1 menunjukkan tingkat kesenjangan anggaran yang tinggi dan sebaliknya menunjukkan tingkat kesenjangan anggaran yang rendah.

3. Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. Motivasi kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu usaha digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan sense of belonging dari keseluruhan manajer yang ada di perusahaan untuk berpartisipasi didalam penyusunan anggaran. Danim 2004 menemukan 2 dua konsep pemikiran yang mendasari motivasi, yaitu pengharapan dan nilai. Pengharapan merupakan keyakinan bahwa usaha seseorang akan membuahkan hasil. Nilai adalah tingkat kesenangan yang ada dalam diri individu untuk memperoleh sejumlah keuntungan. Oleh karenanya, tugas individual cenderung berbeda yang menyebabkan nilai berupa insentif atau uang, prestasi yang dicapai, kecempatan untuk meningkatkan karir yang diterima berbeda pula pada setiap kondisi. Jadi, nilai dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diharapkan dari pekerjaan yang dilakukan. Variabel ini selanjutnya disebut sebagai variabel intervening. Variabel motivasi diukur dengan menggunakan istrumen self rating yang dikembangkan oleh Dunk 1993 dalam Hafsah 2005. Dalam penelitian ini setiap redponden diminta untuk mengukur sendiri motivasi kerja mereka untuk berpartisipasi didalam penyusunan anggaran. Setiap responden diminta untuk menjawab 30 butir M. Nursidin : Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan…, 2008 USU e-Repository © 2008 pertanyaan yang mengukur pengharapan dan nilai dalam proses penyusunan anggaran, dengan memilih skala 1 sampai 4, skala 1 menunjukkan tingkat motivasi kerja yang tinggi dan sebaliknya menunjukkan tingkat motivai kerja yang rendah.

4. Kinerja Manajerial

Performance kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggaran hukum dan seesuai dengan moral maupun etika. Kinerja manajerial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja individu manajer dalam kegiatan – kegiatan manajerial, antara lain : perencaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengatur staf, negosiasi dan representasi. Variabel ini selanjutnya disebut variabel dependen. Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrument self rating yang dikembangkan Mahoney, dkk 1963. Dalam penelitian ini setiap responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya yang terbagi dalam delapan dimensi, yaitu : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervise, pegaturan staf, negosiasi, representasi serta stu dimensi pengukuran kinerja seseorang manajer secara keseluruhan. Skala kinerja terdiri dari : 1 sd 3 untuk kinerja dibawah rata – rata, 4 sd 6 untuk kinerja rata – rata dan 7 sd 9 untuk kinerja di atas rata-rata. M. Nursidin : Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan…, 2008 USU e-Repository © 2008 3.5. Uji Data dan Uji Hipotesis 3.5.1. Uji Data