Tabel di atas mengindikasikan bahwa sebanyak 11,59 tidak mengembalikan kuesioner dan sebanyak 8.70 mengembalikan kuesioner dengan jawaban yang tidak
lengkap digugurkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 69 kuesioner yang dikirimkan kepada responden, hanya 61 kuesioner yang kembali dan akhirnya
hanya 55 kuesioner yang dapat diolah lebih lanjut.
4.1.1. Distribusi Responden Penelitian
Deskripsi responden penelitian ini diuraikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa dinas, seperti ditunjukkan pada table berikut ini.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
Laki – Laki Perempuan
49 6
89.10 10.90
Jumlah 55
100 Usia
Frekuensi Persentase
21-30 tahun 31-40 tahun
40 tahun 2
21 32
3.64 38.18
58.18
Jumlah 55
100 Pendidikan
Frekuensi Persentase
SMA D3
S-1 S-2
38 17
69.10 30.90
Jumlah 55
100 Masa Dinas
Frekuensi Persentase
1 -10 tahun 11 – 20 tahun
21-30 tahun 30 tahun
7 19
24 5
12.73 34.54
43.63
9.10
Jumlah 55
100
M. Nursidin : Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Sebagaimana telah diuraikan pada bab III terdahulu, responden penelitian ini adalah jajaran manajerial PT. Persero Pelindo – I Medan setingkat dengan Senior
Manajer dan asistennya. Isi table 4.2. menunjukkan bahwa jajaran manajerial PT. Persero Pelindo – I Medan setingkat dengan Senior Manajer didominasi oleh kaum
laki – laki, yaitu sebanyak 49 orang 89,10, sedangkan sisanya sebanyak 6 orang 10.90 adalah wanita.
Menurut kelompok umur, terlihat bahwa responden yang berumur lebih dari 40 tahun yang terbanyak menduduki jenjang manajer, yaitu sebanyak 32 orang 58.18,
diikuti kelompok usia diantara 31-40 tahun sebanyak 21 orang 38.18, dan yang terendah pada kelompok usia 21-30 tahun, yaitu hanya sebanyak 2 orang 3.64.
Dengan kata lain bahwa usia merupakan salah satu kriteria dalam menempati posisi manajerial.
Menurut tingkat pendidikan, terlihat bahwa responden yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 merupakan jumlah terbanyak menduduki posisi manajerial,
yaitu sebanyak 38 orang 69.10 dan sisanya memiliki latar belakang pendidikan S-2, yaitu sebanyak 17 orang 30.90, sedangkan untuk latar belakang pendidikan D-3 ke
bawah tidak ada yang menduduki posisi manajer. Kebijakan perusahaan untuk kualitas pendidikan sumber daya manusia dan menempatkan tenaga kerja di jajaran manajerial
harus berpendidikan setingkat sarjana S-1 dan S-2 sudah mulai diterapkan. Kebijakan ini merupakan bagian dari pewujudan program PT. Persero Pelindo I Medan di dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pelabuhan air dan laut di dalam memanage fungsi kelautan.
M. Nursidin : Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Kesenjangan Anggaran Dan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Menurut masa dinas, responden terbanyak menduduki posisi manajer di PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan adalah dengan masa dinas diantara kisaran 21 –
30 tahun, yaitu sebanyak 24 orang 43.63, diikuti dengan masa dinas kelompok 11- 20 tahun sebanyak 19 orang 34.54 dan masa dinas kelompok 1-10 tahun sebanyak 7
orang 12.73. Sedangkan yang terrendah adalah masa dinas lebih dari 30 tahun sebanyak 5 orang 9.10. Rendahnya jumlah responden yang menduduki jabatan
manajerial dengan masa dinas lebih dari 30 tahun dikarenakan sebagian besar tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 30 tahun sudah memasuki masa pension.
4.1.2. Statistik Deskriptip Variabel Penelitian