Jumlah Responden Teknik Pengambilan Responden Prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan Lokasi Penelitian

coping stres yang dilakukan responden dalam menyikapi kegagalan yang dialaminya pada pemilu legislatif 2009. Doley dalam Irmawati, 2002 mengemukakan bahwa dalam pendekatan kualitatif, teori tidak dipaksakan untuk mencari hubungan yang pasti antar variabel, melainkan lebih ditujukan untuk mencari dinamika masalah. Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mengatakan salah satu kekuatan dari pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala sebagaimana subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri subjek dan bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab akibat yang dipaksakan. Berdasarkan hal di atas, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode dalam meneliti coping stres pada caleg yang gagal dalam pemilu legislatif 2009, sehingga hasil yang didapat dari penelitian ini dapat memberikan gambaran dan dinamika yang luas mengenai hal tersebut.

B. RESPONDEN PENELITIAN 1. Karakteristik Responden

Pemilihan responden dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa karakteristik tertentu, antara lain: a. Calon legislatif pada pemilu legislatif 2009. b. Tidak terpilih dalam pemilu legislatif 2009

2. Jumlah Responden

Menurut Patton dalam Poerwandari, 2001 desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang Universitas Sumatera Utara harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Jumlah sampel dalam penelitian ini direncanakan sejumlah empat orang. Alasan utama pengambilan jumlah sampel tersebut dengan pertimbangan keterbatasan dari peneliti sendiri baik waktu, biaya maupun kemampuan peneliti.

3. Teknik Pengambilan Responden Prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel berfokus pada intensitas. Logika yang dipakai disini sama dengan pengambilan kasus ekstrim, yakni untuk memperoleh data yang kaya mengenai suatu fenomena tertentu. Yang berbeda adalah, sampel bukanlah kasus-kasus ekstrim, melainkan kasus-kasus yang diperkirakan mewakili penghayatan terhadap fenomena secara intens. Penelitian heuristik seringkali menggunakan pendekatan ini Poerwandari, 2001 Berdasarkan pemaparan di atas prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini termasuk dalam pengambilan sampel berfokus pada intensitas, hal ini dikarenakan kekalahan dalam pemilu legislatif merupakan suatu fenomena yang terjadi pada tahun 2009, sehingga peneliti berniat untuk menggali informasi dan data yang luas serta mendalam mengenai bagaimana caleg tidak terpilih menghadapi kegagalannya. Universitas Sumatera Utara

4. Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di kota Tebing Tinggi, karena peneliti mengenal banyak pihak yang memiliki kenalan calon legislatif pemilu 2009, sehingga hal ini akan dapat memudahkan peneliti.

C. METODE PENGAMBILAN DATA

Menurut Poerwandari 2001, metode pengambilan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian serta sifat objek yang diteliti. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara yang merupakan teknik utama dalam pengambilan data. Wawancara menurut Moleong 2005 adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu, berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. Patton dalam Poerwandari, 2001 membedakan tiga pendekatan dasar wawancara dalam memperoleh data kualitatif yaitu wawancara informal, wawancara dengan pedoman umum, dan wawancara dengan pedoman terstandar terbuka. Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara yang bersifat umum, yaitu mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek- Universitas Sumatera Utara aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek cheklist apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Jenis wawancara yang digunakan dalam wawancara adalah wawancara mendalam in depth-Interview. Banister 1994 menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah wawancara yang tetap menggunakan pedoman wawancara, namun penggunaannya tidak sekedar wawancara terstruktur. Pedoman wawancara berisi open-ended question yang bertujuan agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2001. Metode ini peneliti gunakan karena ingin mengetahui secara mendalam mengenai coping stres yang digunakan caleg gagal dalam menghadapi kegagalannya. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi pada saat wawancara berlangsung untuk melihat ekspresi dari partisipan pada saat wawancara.

D. ALAT BANTU PENGAMBILAN DATA

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Perekam recorder Alat perekam digunakan untuk memudahkan peneliti untuk mengulang kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Penggunaan alat perekam ini dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari responden. Selain itu alat perekam dapat merekam nuansa bunyi dan aspek- aspek wawancara seperti tertawa, desahan, dan sebagainya. 2. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist Universitas Sumatera Utara apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dinyatakan Poerwandari, 2007. Pedoman wawancara bertujuan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan juga sebagai alat bantu untuk mengkategorisasikan jawaban sehingga memudahkan pada tahap analisa data nantinya.

E. PROSEDUR PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian adalah : a. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan coping stres caleg tidak terpilih. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan teori-teori yang berhubungan dengan coping stres, khususnya yang berkaitan dengan caleg tidak terpilih. Selanjutnya peneliti menentukan karakteristik responden yang akan disertakan dalam penelitian ini. Peneliti juga mengumpulkan fenomena-fenomena yang didapat melalui komunikasi personal dengan caleg tidak terpilih. b. Menyusun pedoman wawancara Agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian, peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teori yang ada untuk menjadi pedoman wawancara. c. Persiapan untuk mengumpulkan data Mengumpulkan informasi tentang calon responden penelitian. Setelah mendapatkannya, lalu peneliti menghubungi calon responden untuk Universitas Sumatera Utara menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan dan menanyakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian. d. Membangun rapport dan menentukan jadwal wawancara Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian, peneliti meminta responden untuk bertemu dan membangun rapport. Setelah itu, peneliti dan responden penelitian mengatur dan menentukan waktu yang sesuai untuk melakukan wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian