Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehid Kerangka Konsep Jenis Penelitian Defenisi Operasional

2.6. Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehid

Secara kuantitatif formaldehid dapat diperiksa melalui beberapa cara, yaitu : 1. Titrasi Asam-Basa a. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III Timbangkan seksama 3 gram, tambahkan dengan campuran 25 ml hidrogen peroksida encer dan 50 ml natrium hidroksida 1 N hangatkan di atas tangas air hingga pembuihan berhenti. Titrasi dengan asam klorida 1 N menggunakan indikator larutan fenolftalein P. Lakukan titrasi blangko. 1 ml larutan hidroksida 1 N setara dengan 30,03 mg CH 2 O Depkes RI, 1979. b. Metode Spektrofotometri Metode yang digunakan adalah metode spektrofotometri sinar tampak dengan menggunakan pereaksi Reagen Nash yang dapat bereaksi dengan larutan formaldehid menghasilkan warna kuning yang mantap dan diukur pada panjang gelombang maksimumnya Horwitz, 1970. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009

2.7. Kerangka Konsep

ISO 14528-3 Tahun 1999 Tidak Ada Kadar Formaldehid Ada Uji Laboratorium - Uji Kualitatif - Uji kuantitatif Uji Laboratorium - Uji Kualitatif - Uji kuantitatif Tidak Ada Ada Kadar Formaldehid International Programme on Chemical Safety IPCS1989 Perlakuan dengan air panas Peralatan Makan Melamin 1. Cangkir 2. Mangkok Sop Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survai yang bersifat deskriptif yaitu untuk menganalisa kandungan formaldehid pada peralatan makan melamin dengan melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu dengan menggunakan reaksi asam kromatropat. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pusat pasar Medan dengan mengambil sampel berbagai merek peralatan makan melamin. Adapun alasan dipilihnya lokasi di pasar tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena : 1. Pasar tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat umum untuk membeli kebutuhan mereka. 2. Banyak penjual peralatan makan melamin di pasar tersebut sehingga sesuai sebagai tempat melaksanakan penelitian. 3. Belum pernah dilakukan penelitian kandungan formalin pada peralatan makan melamin.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2007. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009

3.3. Objek Penelitian dan Sampel

3.3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah peralatan makan yang terbuat dari melamin berupa cangkir dan mangkuk sop yang dijual di pusat pasar Medan. Dari pasar tersebut diambil 5 buah cangkir dan 5 buah mangkok sop dengan merek yang berbeda sebagai bahan yang langsung diperiksa di laboratorium 3.3.2. Sampel Penelitian Sampel penelitian di atas diambil dengan metode Purposive Sampling dimana sampel diambil dengan pertimbangan bahwa jenis peralatan makan melamin tersebut banyak dijual di pasar dan paling banyak dibeli masyarakat. Ada 10 merek peralatan makan melamin yang diambil sebagai sampel dimana setiap jenisnya dilakukan 2 kali pemeriksaan. Pemeriksaan pertama untuk peralatan makan melamin yang masih baru dan belum mendapatkan perlakuan dan pemeriksaan yang kedua dilakukan terhadap peralatan makan melamin yang masih baru namun sudah mendapat perlakuan yaitu disiram dengan air panas. Air siraman yang dimasukkan ke dalam peralatan makan melamin diperiksa untuk melihat kandungan formaldehid yang terkandung di dalamnya. Adapun merek peralatan makan melamin yang diambil berdasarkan jenisnya adalah : 1. Cangkir a. Venxia b. Hoover c. Onyx Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 d. Higher e. Tanpa Merek 2. Mangkok Sop a. Huamei b. Qunaimei c. DH d. CD e. Tanpa merek

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap formaldehid yang terkandung dalam peralatan makan melamin.

3.4.2. Data Sekunder

Adapun data sekunder diperoleh dari tinjauan kepustakaan dan literatur.

3.5. Teknik Analisa Data

Peralatan makan melamin yang dijual di pusat pasar medan diperiksa di laboratorium dengan menggunakan metode asam kromatropat untuk melihat ada tidaknya kandungan formaldehid pada peralatan makan melamin kemudian dihitung kandungan formaldehid yang terdapat pada peralatan makan melamin tersebut. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 3.5.1. Alat dan Bahan 3.5.1.1. Alat-Alat 1. Centrifuge 2. Gelas ukur 5 ml 3. Gelas ukur 10 ml 4. Labu Kjeldahl 5. Panci 6. Tabung reaksi

3.5.1.2. Bahan-Bahan

1. Asam Kromatropat 0,5 2. Asam Pospat 10 3. Asam Sulfat 60 4. Aquadest

3.5.1.3. Cara Pembuatan Pereaksi

1. Asam Pospat 10 Ambil 12 ml asam Pospat 85 , encerkan dengan aquadest sampai 100 ml. 2. Asam Sulfat 60 Ambil 63 ml H 2 SO 4 p encerkan dengan aquadest hingga 100 ml. 3. Asam Kromatropat 500 mg asam Kromatropat larutkan dalam H 2 SO 4 60 hingga 100 ml. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 3.5.2. Prosedur Analisis Peralatan Makan Melamin 3.5.2.1. Untuk peralatan makan melamin yang Tidak Mendapatkan Perlakuan 1. Pemeriksaan Kualitatif a. Peralatan makan melamin dicuci dengan menggunakan sabun kemudian dibilas hingga bersih. b. Sejumlah 10-20 gram cuplikan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 800 ml yang telah berisi air 100-200 ml. c. Diasamkan dengan 5 ml larutan asam Pospat 10 . d. Destilasi perlahan-lahan hingga diperoleh 90 ml destilat yang ditampung dalam gelas ukur yang telah berisi 10 ml air ujung pendingin harus tercelup. e. 1-2 ml destilat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambah 5 ml larutan asam kromatropat 0,5 dalam asam sulfat 60 yang dibuat segar. f. Masukkan ke dalam tangas air yang mendidih selama 15 menit. g. Larutan akan berwarna ungu jika mengandung formaldehid.

2. Pemeriksaan Kuantitatif

a. Peralatan makan melamin dicuci dengan menggunakan sabun kemudian dibilas hingga bersih. b. Sejumlah 10-20 gram cuplikan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 800 ml yang telah berisi air 100-200 ml. c. Diasamkan dengan 5 ml larutan asam Pospat 10 . Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 d. Destilasi perlahan-lahan hingga diperoleh 90 ml destilat yang ditampung dalam gelas ukur yang telah berisi 10 ml air ujung pendingin harus tercelup. e. Hasil destilat ditambahkan indikator Phenolphtalen , titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N hingga terbentuk warna pink. f. Kandungan formaldehid dapat di dengan rumus : V x N x BM formaldehid 30,03 ________________________ x 100 Berat Sampel V = Volume Titrasi Sampel N = Normalitas NaOH yang digunakan.

3.5.2.2. Untuk peralatan makan melamin setelah mendapat perlakuan Disiram

dengan air panas

1. Pemeriksaan Kualitatif

a. Peralatan makan melamin dicuci dengan menggunakan sabun kemudian dibilas hingga bersih. b. Masukkan 200 ml air panas dengan suhu 80 C ke dalam wadah melamin cangkir dan mangkok sop kemudian didiamkan selama 5 menit. c. Diasamkan dengan 5 ml larutan asam Pospat 10 . d. Destilasi perlahan-lahan hingga diperoleh 90 ml destilat yang ditampung dalam gelas ukur yang telah berisi 10 ml air ujung pendingin harus tercelup. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 e. 1-2 ml destilat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambah 5 ml larutan asam kromatropat 0,5 dalam asam sulfat 60 yang dibuat segar. f. Masukkan ke dalam tangas air yang mendidih selama 15 menit. g. Larutan akan berwarna ungu jika mengandung formaldehid.

2. Pemeriksaan Kuantitatif

a. Peralatan makan melamin dicuci dengan menggunakan sabun kemudian dibilas hingga bersih. b. Masukkan 200 ml air panas ke dalam wadah melamin cangkir dan mangkok sop kemudian didiamkan selama 5 menit. c. Diasamkan dengan 5 ml larutan asam Pospat 10 . d. Destilasi perlahan-lahan hingga diperoleh 90 ml destilat yang ditampung dalam gelas ukur yang telah berisi 10 ml air ujung pendingin harus tercelup. e. Hasil destilat ditambahkan indikator Phenolphtalen , titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N hingga terbentuk warna pink. f. Kandungan formaldehid dapat di dengan rumus : V x N x BM formaldehid 30,03 ________________________ x 100 Berat Sampel V = Volume Titrasi Sampel N = Normalitas NaOH yang digunakan Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009

3.6 Defenisi Operasional

Sesuai dengan kerangka konsep yang menjadi variable independen variabel bebas adalah peralatan makan melamin yang mengandung formaldehid. a. Peralatan Makan Melamin Peralatan makan sejenis plastik yang merupakan hasil kombinasi antara melamin dengan formaldehid yang menghasilkan melamin resin dan membentuk suatu plastik keras yang disebut Thermoset Plastic yang dijual di pusat pasar Medan. Peralatan makan yang diperiksa adalah cangkir dan mangkok sop. b. Uji Laboratorium Uji laboratorium dengan menggunakan reaksi asam kromatropat untuk pemeriksaan kualitatif dan titrimetri untuk pemeriksaan kuantitatif yang dilakukan di laboratorium kesehatan Medan. c. Perlakuan Dengan Air Panas Peralatan makan yang belum pernah digunakan atau yang baru dibeli diberi perlakuan dengan cara memasukkan air panas dengan suhu 80 C ke dalam peralatan makan melamin tersebut, kemudian didiamkan selama 5 menit. d. ISO 14528-3 Tahun 1999 Standar acuan ISO 14528-3 Tahun 1999, Pasific- Melamine Formaldehyde Powder Molding Campounds yang menyatakan jumlah kandungan formaldehid yang diperbolehkan terdapat pada peralatan makan melamin adalah sebesar 3 ppm. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 e. IPCS International Programme on Chemical Safety Tahun 1989 Standar yang dibuat oleh IPCS International Programme on Chemical Safety, yang menyatakan bahwa secara umum ambang batas aman formaldehid dalam tubuh manusia adalah 1 ppm. Elza Artha : Pemeriksaan Kandungan Formaldehid Pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin Di Kota..., 2007 USU e-Repository © 2009 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Formaldehid Pada Peralatan Makan