Hubungan Antara Motivasi dengan Produktivitas Kerja Pegawai

5. Manajemen Pada hakekatnya prinsip manajemen adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pencapaian tujuan dari manajemen tersebut dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengawasan. 6. Kebijakan pemerintah Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terutama di bidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, harga dan lain-lain. Kebijakan pemerintah mengenai hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap produktivitas kinerja pegawai.

2.3. Hubungan Antara Motivasi dengan Produktivitas Kerja Pegawai

Hubungan antara motivasi dengan produktivitas kerja dapat diperhatikan melalui hasil penelitian Sustermeister dalam Ravianto, 2000 : 97 sebagai berikut: 1. Produktivitas itu untuk sekitar 90 bergantung kepada prestasi kerja, tenaga kerja, dan yang 10 bergantung kepada perkembangan teknologi dan bahan mentah. 2. Prestasi kerja itu untuk 80-90 bergantung kepada motivasinya untuk bekerja, dan yang 10 - 20 bergantung kepada kemampuannya. 3. Bahwa motivasi tenaga kerja itu untuk 50 bergantung kepada kondisi sosial, 40 bergantung kepada kebutuhannya dan 10 bergantung kepada kondisi fisiknya. Universitas Sumatera Utara Jadi seorang Pegawai yang memiliki motivasi yang relatif tinggi akan selalu giat aktif bekerja yang menjurus kepada pencapaian produktivitas kerja yang tinggi. Ishak dan Hendri 2003:28 menyatakan, manfaat motivasi yang paling utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Dengan adanya motivasi diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Dan para Pegawai akan merasa senang akan melakukan kegiatannya karena motivasi yang diberikan kepadanya terlaksana dengan baik dan produktivitas kerja dapat meningkat. Pada dasarnya tingkat motivasi dikalangan pegawai tidaklah selalu sama, motivasi ini ditentukan oleh kekuatan keinginan valensi dan harapan ekspektansi pegawai yang ingin dicapainya. Teori Harapan yang diperkenalkan oleh Victor H. Vroom dalam Gibson menyatakan bahwa motivasi seseorang dalam organisasi tergantung kepada harapan – harapannya. Seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya jika berkeyakinan bahwa dari prestasinya itu ia dapat mengharapkan imbalan yang lebih besar. Jadi motivasi akan timbul, jika ada kekuatan, keinginan Pegawai akan sesuatu hal dan adanya harapan bahwa tindakannya akan diikuti oleh imbalan yang diharapkannya. Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan individu para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan Universitas Sumatera Utara dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai pula.

F. Hipotesa

“Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2004 : 70. Adapun hipotesa yang penulis kemukakan adalah : 2. Hipotesa Kerja Ha Ada pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Camat Pematang Raya, Kabupaten Simalungun. 3. Hipotesa Nol Ho Tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Camat Pematang Raya, Kabupaten Simalungun.

G. Defenisi Konsep

Defenisi konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian. Singarimbun, 1989 : 33 Universitas Sumatera Utara