BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Sebelum peneliti memaparkan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu akan memaparkan lokasi penelitian
yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Keseluruhan data dalam pemaparan lokasi penelitian ini bersumber dari Subag
Pendidikan FISIP USU. Berikut pemaparannya
III.1.2 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Berikut merupakan sejarah mengenai Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara yang di dapat dari Ksubag Fakultas
ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara: Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara
merupakan fakultas kesembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. kelahiran fakultas ini tidak jauh beda dari fakultas lainnya di lingkungan
Univeritas Sumatera Utara. Pada awal pendiriannya 1980, Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara masih merupakan jurusan
Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Setahun kemudian jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi
Ilmu-Ilmu Sosial IIS. Pada tahun 1982, jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan menggunakan gedung perkuliahan
di Fakultas Kedokteran Gigi FKG Universitas Sumatera Utara. Dalam pengembangannya, jurusan yang ada di FISIP USU tidak dibuka sekaligus. Hal
ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah serta tenaga pengajar yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya.
Pada tahun ajaran 19801981, FISIP USU hanya membuka 2 jurusann saja, diantaranya :
1. Jurusan Ilmu Komunikasi
2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Universitas Sumatera Utara
Barulah pada tahun ajaran 19831984, FISIP USU membuka jurusan lainnya, yaitu :
1. Jurusan Sosiologi
2. Jurusan Kesejahteraan Sosial dan menerima jurusan Antropologi dari
Fakultas Sastra. Sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 0535083 tahun 1983 tentang jenis jumlah
jurusan pada fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara, dinyatakan Bahwa FISIP USU mempunyai 6 enam Jurusan, yaitu:
1. Jurusan Sosiologi
2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
3. Jurusan Antropologi Sosial
4. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
5. Jurusan Ilmu Komunikasi
6. Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum MKDU
Jurusan MKDU akhirnya diputuskan untuk diserahkan pengelolaanya di luar FISIP USU dengan pertimbangan bahwa jurusan tersebut bukan suatu disiplin
Ilmu yang berdiri sendiri, melainkan mengelola mata kuliah yang termasuk pada kelompok Mata Kuliah Dasar Umum. Sejalan dengan perkembangan dan
kebutuhan masyarakat serta pemerintah daerah dan didukung oleh ketersediaan staf pengajar yang dibutuhkan, FISIP USU dengan SK Dikti No.
108DiktiKep2001 tanggal 30 April 2001 menambah satu program studi baru yaitu Ilmu Politik. Dengan demikian, hingga saat ini ada 6 jurusan yang berada di
naungan FISIP USU. Era otonomi daerah mulai bergulir sejak dikeluarkannya UU No. 22 tahun
1990 dan direvisi lagi dengan UU No.322004 tentang Pemerintah Daerah menuntut Perguruan Tinggi, termasuk Universitas Sumatera Utara untuk
menyediakan tenaga tenaga pemikir dan peneliti berkaitan dengan berbagai perubahan dan terobosan yang dilakukan bagi penempatan proses pembangunan,
baik secarakonseptual teoritik maupun empiric. Apalagi perubahan status USU menuju era Otonomi pendidikan menuju perguruan tinggi berbadan hokum
Universitas Sumatera Utara
BUMN pada 11 Nopember 2003 menuntut FISIP USU sebagai salah satu fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara untuk berbenah diri, antara lain
menyesuaikan kembali visi fakultas yang searah dengan visi universitas yakni “University for Industry”, menurut FISIP USU untuk segera melakukan
perubahan-perubahan yang berkaitan berbagai program dan kebijakan seperti pengembangan program studi, penataan, pengembangan, kurikulum, pengelolaan,
personalia dan pengembangan SDM, pengelolaanpengembangan sumber-sumber dana dan pengembangan kerjasama dengan berbagai steakholder.
III.1.2 VISI
Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah : “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan
Politik di Wilayah Barat
III.1.3 MISI
Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah :
1. Menghasilkan alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset
kajian dalam studi ilmu sosial dan politik. 2.
Menjalin kerjaia sama yang saling menguntungkan dengan selurus stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi
yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi professional pendidikan. Bentuk
kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan professional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.
3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan professional bagi staff dan
mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas professionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus
memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh aktivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. prinsip
Universitas Sumatera Utara
Profesional juga harus didukung dengan prinsip dan persaudaraan dan pertemanan makna positif dengan kemampuan menempatkan dan
menjalankan fungsi masing-masing 4.
Menjadi institusi bagi kepentingan public. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi
pendidikan yang membawa misi diatas dengan melihat pengalaman- pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara sendiri.
III.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional meneliti korelasional hubungan atau pengaruh sebab akibat.
Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat Krisyantono, 2006:62.
Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi disebut metode korelasional. Perbedaan utama
dengan metode lain adalah adanya usaaha untuk menafsir hubungan dan bukan sekedar deskripsi Umar, 2002: 45. Peneliti dapat mengetahui seberapa besar
kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
Metode ini digunakan untuk meneliti bagaimana pengaruh tayangan Mario Teguh Golden Ways terhadap konsep diri mahasiswa FISIP USU. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel yang ada.
III.3 Sekilas Tentang Metro TV
Berikut pemaparan sekilas tentang sejarah berdirinya PT. Media Televisi Indonesia atau disebut sebagai Metro TV berdasarkan data yang di dapat dari
website Metro TV: Sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia yang didirikan oleh PT.
Media Televisi Indonesia. Stasiun ini resmi mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta. PT. Media Televisi Indonesia merupakan anak oerusahaan dari Media
Group, suatu kelompok usaha yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga
Universitas Sumatera Utara
merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT. Media Televisi Indonesia mendapatkan memperoleh izin penyiaran atas nama “MetroTV” pada tanggal 25
Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, MetroTV megudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya
bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April 2001 MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat
ini MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang karyawan sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.
Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik.
MetroTV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, MetroTV juga menayangkan beragam
program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni, dan budaya guna mencerdaskan bangsa. MetroTV berdri dari 70 berita
news, yang ditayangkan dalam 3 bahasa yakni : mandarin, Indonesia dan Inggris, ditambah dengan 30 program non berita non news yang edukatif.
metroTV dapat ditangkap secara tangkap terestial di 280 kota yang tersebar di tanah air Indonesia yang di pancarkan dari 52 transisi. Selain secara teresterial,
siaran MetroTV juga dapat ditangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui satellite Palapa 2 ke seluruh Negara-negara di ASEAN, termasuk di
Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.
MetroTV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing diantaranya kerja sama dalam pertukaran berita dan kerja sama pengembangan
tenga kerja. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, Voice of America VOA. Selain bekerja sama dengan stasiun televisi Internasional, Metro
TV juga memiliki contributor internasional yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama International ini, MetroTV berusaha memberikan
Sumber berita mengenai keadaan dalam Negara yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung MetroTV untuk
menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.
Universitas Sumatera Utara
III.3.1 Logo dan Arti MetroTV
Bagan 5
Logo MetroTV
Sumber : http:www.metrotvnews.com Logo dari MetroTV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus
kecitraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya gabungan antara tekstual diwakii huruf-huruf : M-E-T-R-T-V dengan visual diwakili simbol bidang elips
emas kepala burung elang. Elips emas dengan kepala burung elang pada posisi huruf “0” dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf “O” dengan elips emas,
dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. hal itu melafalkan M-E-T-R-T-V sebagai METROTV.
Logo MetroTV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi MetroTV secara institusi, tetapi
berfungsi sebagai sarana pembangunan image yang tepat dan cepat dari masyarakat terhadap isntitusi MetroTV. Melalui tampilah logo, masyarakat luas
mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami, serta meyakini visi, misi serta karakter MetroTV sebagai institusi. Logo MetroTV dalam rancangan rupa
bentuknya berlandaskan pada hal-hal berikut: -
Simpel, tidak rumit -
Memberikan kesan global dan modern -
Menarik dilihat dan mudah diingat -
Dinamis dan lugas -
Berwibawa namun familiar -
Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis
- Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorphosis dan animatif
Universitas Sumatera Utara
Selain mendapatkan unsur simbol teks huruf, MetroTV menampilkan juga simbol gambar yaitu : Bidang elips dan kepala burung elang.
1. Bidang Elips Emas
Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorphosis atas beberapa bentuk, yaitu:
a. Bola Dunia
Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi MetroTV.
b. Telur Emas
Sebagai simbol Bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu
bentuk institusi tabf secara struktur kokoh, akurat, dan artistic sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi
dan puncak kualitas. c.
Elips Sebagai simbol citraan lingkar ring benda planet, tampil
miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis, lingkar ring planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit
sesuatu yang erat kaitannya dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.
2. Elang
Simbol kewibawaan kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tungkas namun penuh keanggunan
gerak hidupnya anggun.
III.3.2 Visi dan Misi MetroTV
a. Visi
Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program
hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik
Universitas Sumatera Utara
dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun dari pemasangan.
b. Misi
• Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan. Bangsa
dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetensi global, dengan menjunjung tinggi moral dan
etika. •
Untuk memberikan nilai tambah di Industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan
penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
• Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun
dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan mengjasilkan
keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
III.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana varian pada suatu faktot
berkaitan dengan varian pada faktor yang lain. Kelebihan menggunakan metode korelasional adalah dapat mengukur hubungan diantara berbagai variabel,
meramalkan variabel tidak bebas, dapat memudahkan untuk membuat pandangan penelitian eksperimental. Sedangkan kelemahannya adalah korelasi tidak selalu
menunjukkan kualitas, walaupun kadang-kadang korelasi yang menunjukkan sebab-akibat.
III.5 Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi menurut Sugiono dalam buku statistika untuk penelitian dikutip oleh Rosady Ruslan 2003:107, adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi yang masih aktif kuliah di FISIP USU. Peneliti hanya meneliti
mahasiswa S1 angkatan 2011-2012 karena belum disibukkan dengan adanya tugas akhir.
Tabel 2 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi USU
Angkatan Jumlah
2011 145
2012 122
Total 267
Sumber: Subag pendidikan FISIP USU 2013
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Arikunto
menjelaskan apabila subjek yang diteliti kurang dari 100 lebih baik diambil keseluruhannya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Sedangkan jika subjeknya lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10- 15 atau 20-25 Arikunto,2006:12
N=nx25 N=267x25
N=66,75 N=67
Keterangan : N = Jumlah populasi
Universitas Sumatera Utara
n = sampel maka jumlah sampel dalam penelitian ini 25 dari 267 adalah 67 orang.
III.6 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah: 1
Purposive Sampling Teknik ini adalahh teknik pengambilan sampel yang diseleksi dengan
kriteria-kriteria tertentu yang di buat peneliti berdasarkan tujuan penelitian Krisyantono, 2006;154. Adapun kriteria dari sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu komunikasi FISIP USU angkatan 2011 dan 2012 yang tercatat aktif mengikuti
perkuliahan. b.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU yang pernah menonton tayangan Mario Teguh Golden Ways di
MetroTV minimal 2 kali.
2 Accidental Random Sampling
Teknik ini adalah memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel. Teknik ini digunakan jika peneliti merasa kesulitan untuk
menemui responden atau karena topic yang diteliti adalah persoalan umum dimana semua orang mengetahuinya Krisyantono, 2006:156. Teknik ini
dilakukan setelah menggunakan Purposive Sampling dan sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
3 Proporsional Random Sampling
Selanjutnya untuk menentukan responden yang berhak dijadikan sampel agar sampel dianggap representative maka dalam penarikan sampel digunakan rumus
teknik Proporsional Random Sampling. Penggunaan teknik ini memungkinkan untuk member peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih
sebagai sampel Arikunto, 2006 : 139 dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
n = �
1
�� �
keterangan : n
: Sampel �
1
: Jumlah Populasi N
: total populasi
Tabel 3 Proporsional Random Sampling
Tahun Jumlah
Penarikan Sampel Sampel
2011 145
145 x 67 267
= 36.38 36
2012 122
122 x 67 267
= 30,61 31
Jumlah 267
61 orang Sumber : Kasubag FISIP USU 2013
III.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Penelitian Lapangan Field Research
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan dilokasi penelitian, pengumpulan data dari reponden melalui kuesioner,
setelah dilakukannya pengumpulan data dengan kuesioner dilakukan uji validitas dan uji readibilitas yang hasilnya akan ditampilkan pada lampiran
dan wawancara observasi. b.
Penelitian Kepustakaan Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan
sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
III.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Analisa Tabel Tunggal
Analisa table tunggal merupakan analisa yang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam jumlah frekuensi dan presentase.
III.9 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan
antara dua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi tata jenjang yang dikemukakan oleh Spearman Arikunto, 2006:278
Korelasi tata jenjang juga disebut dengan rank – difference correlation atau rank – order correlation. Korelasi tata jenjang ditentukan untuk menentukan
hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang.
�
�
= 1 6
∑��² � − �
2
− 1
Krisyanto, 2008;147 Keterangan:
�
�
rho : koefisien korelasi rank order
1 : angka 1, yaitu bilangan konstan
6 : angka 6, yaitu bilangan konstan
di : perbedaan antara pasang jenjang
∑ : sigma atau jumlah
N : jumlah individu dalam sempel
Jika �
�
0, maka hipotesis ditolak �
�
0, maka hipotesis diterima
Universitas Sumatera Utara
Selanjutya untuk melihat lagi tinggi rendahnya korelasi digunakan rumus Guilford Kriyantono,2006:168.
0,20 : Hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 – 0,39 :Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,59 : Hubungan yang tinggi; kuat
0,90 : Hubungan yang sangat tinggi, kuat, dapat diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN