II.3.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Komunikator dalam komunikasi massa bukan hanya satu orang saja, melainkan kumpulan dari beberapa orang. Artinya gabungan antar berbagai
macam unsure dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem itu
adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan dan menuangkan ide, gagasan dan simbol, lambing
menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber
informasi. Di dalam sebuah sistem ada interpedensi, artinya komponen komponen
itu saling berkaitan dan berinteraksi secara keseluruhan. Tidak bekerjanya satu sama lain unsure akan mempengaruhi kinerja unsur-unsur lain. Eksistensi
kesatuan totalitas itu dipengaruhi oleh komponen-komponennya. Sebaiknya eksistensi masing-masing komponen itu dipengaruhi oleh kesatuannya. Dengan
demikian, dalam sistem sebagai sebuah lembaga dalam komunikasi massa itu ada beberapa unsur yang membuat sesuatu akhirnya disebut sebagai lembaga. Sedang
antar unsur dalam lembaga itu ada kerja sama satu sama lain. Tidak bekerjanya satu unsur akan menyebabkan tidak bekerjanya unsur yang lain. Oleh karena itu,
berbagai unsur itu saling melengkapi, bekerjasama satu sama lain sehingga sempurnalah sesuatu itu dikatakan sebagai sebuah lembaga.
Dalam komunikasi massa, yang namanya komunikator itu adalah media massa itu sendiri. Artinya, komunikator bukan orang per orang misalnya seperti
wartawan. Wartawan adalah salah satu bagian darin sebuah lembaga. Wartawan itu sendiri bukan seorang komunkator dalam komunikasi massa. Ia adalah seorang
yang sudah dilembagakan institusionalised person. Artinya berbagai sikap dan perilaku wartawan sudah diatur dan harus tunduk pada sistem yang sudah
diciptakan dalam saluran komunikasi massa tersebut.
II.3.2 Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik komunikasi massa Ardiantor, 2007:7 :
Universitas Sumatera Utara
1. Komunikator Terlembagakan
Menurut Wright, komunikasi maassa yang melibatkan lembaga dan komunikator lainnya adalah lembaga media massa. Lembaga ini menyerupai
sebuah sistem. Sistem merupakan sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan megolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan,
simbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan menjadi
sumber informasi. 2.
Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa
ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta peristiwa atau opini. Dengan
kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. 3.
Komunikasinya Anonim dan Heterogen Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
anonim, karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikn komunikasi massa adalah heterogen, Karena terdiri
dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.
4.
Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya
adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan tidak terbatas. Lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak
pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Efendy mengartikan keserempakan media massa itu adalah keserempakan kontak dengan
sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
5.
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus.
Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan
digunakan. 6.
Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Kelemahan dari komunikasi massa yaitu memiliki komunikasi yang
bersifat satu arah. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang berkomunikasi menggunakan media massa. Karena menggunakan media massa, maka
komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikannya juga aktif menerima
pesan yang disampaikan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog lebih mendalam. Maka pada komunikasi massa tidak terjadi pengendalian arus
informasi. 7.
Stimulasi Alat Indera “Terbatas” Alat indera yang terbatas juga merupakan kekurangan dari komunikasi
massa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa, pada surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat. Pada radio
Universitas Sumatera Utara
siaran, khalayak hanya mendengar dam pada media televisi, film dan internet khalayak meggunakan indera pengelihatan dan pendengaran.
8. Umpan Balik Tertunda Delayed
Komponen umpan balik feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari
feedback yang disampaikan oleh komunikan. Tidak seperti komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok, feedback dalam komunikasi massa dapat
langsung diketahui.
II.3.3 Fungsi Komunikasi Massa