Teori S-O-R LANDASAN TEORI

Menurut Harold Laswell memberikan pengertian komunikasi melalui paradigm yang dikemukakannya dalam karyanya the structire abd Funcion of Communication in Society. Laswll mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “ Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajuan, yakni: 1 Who : Komunikator; orang yang menyampaikan pesan tersebut. 2 Says What : Pernyataan yang di dukung dengan menggunakan lambing- lambang. 3 In Which Channel : Media; Sarana atau saluran yang mendukung pesan yang disampaikan. 4 To Whom : Komunikan; orang yang menerima pesan. 5 With What Effect : Efek sebagai dampak dari pengaruh pesan tersebut dan bisa juga dikatakan sebagai hasil dari proses sebuah komunikasi. Kesimpulan dari pengertian diatas yang mengartikan komunikasi adalah suatu proses penyampaian pernyataan oleh seseorang kepada orang lain dengan mengandung tujuan tertentu, memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku baik langsung, secara lisan, maupun tidak langsung melalui media.

II.2 Teori S-O-R

Dimulai pada tahun 1990-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak dapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari Stimulus- Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Effendy, 2007:254 Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R-Theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif; Universitas Sumatera Utara misalnya orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi yang negatif. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic Needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar memiliki kapasitas perangsangS dan menghasilkan tanggapan R yang kuat pula. Effendy, 2007:256 Teori S-O-R sebagai singkatan dan Stimulus-Organism-Response ini semula berasal dari teori psikologi yang kemudian menjadi teori komunikasi. Dua disiplin ilmu ini memang mempunyai objek material yang sama yaitu manusia, yang jiwanya meliputi komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, efeksi, dan konasi. Menurut Stimulus-Rensponse ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini yaitu: a. Stimulus Pesan b. Organism Komunikan c. Response Efek Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis dan Killey yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru terdapat tiga variabel penting Effendy, 2007:254, yaitu a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Dalam hal ini jika dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan mengenai tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV dan konsep diri mahasiswa FISIP USU, menunjukkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 1. Stimulus Pesan, stimulus atau pesan yang dimaksud adalah motivasi atau masukan yang diberikan pak Mario terhadap mahasiswa. 2. Organism Komunikan, yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Respondense Efek, efek yang diharapkan dapat dicapai adalah adanya suatu kepercayaan atau kemauan mahasiswa dalam menerima masukan dan motivasi yang diberikan dalam acara Mario Teguh Golden Ways di MetroTV.

II.3 Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

Tayangan The Golden Ways dan Motivasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan The Golden Ways di Metro TV terhadap Peningkatan Motivasi Diri pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area)

0 45 118

Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Mario Teguh The Golden Ways di Metro TV Terhadap Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan Mahasiswa Fakultas Psikologi USU).

1 39 173

Analisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV

1 19 122

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 3 89

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 1

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 14

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 15

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 2

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 12